S. Yahya
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pengaruh tanaman penutup tanah Nephrolepis biserrata dan teras gulud terhadap aliran permukaan dan pertumbuhan kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq.) Ariyanti, Mira; Yahya, S.; Murtilaksono, K.; Suwarto, Suwarto; Siregar, Hasril Hasan
Kultivasi Vol 15, No 2 (2016)
Publisher : Fakultas Pertanian UNPAD

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (495.102 KB)

Abstract

Penanaman tanaman penutup tanah (TPT) dikategorikan sebagai kegiatan yang mendukung ISPO (Indonesian Sustainable Palm Oil System) yaitu pemeliharaan tanaman dalam mendukung produktivitas tanaman.  Nephrolepis biserrata merupakan salah satu gulma yang banyak tumbuh di kebun kelapa sawit, toleran naungan sehingga dapat ditanam sebagai TPT di areal kebun kelapa sawit menghasilkan. Secara mekanik, diaplikasikan teras gulud sebagai bangunan konservasi yang merupakan paduan penanaman TPT dalam mengurangi aliran permukaan, meningkatkan resapan air ke dalam tanah sehingga mendukung pertumbuhan dan produksi kelapa sawit. Penelitian ini bertujuan mengetahui berapa besar N.biserrata dan teras gulud mengurangi aliran permukaan dan pengaruhnya terhadap pertumbuhan kelapa sawit. Penelitian dilakukan bulan Agustus 2014-April 2015 di unit usaha Rejosari PTPN VII, Lampung Selatan, menggunakan rancangan blok terpisah. Hasil penelitian menunjukkan lahan yang diberi teras gulud dan ditanami N.biserrata, tanpa teras gulud dan ditanami N.biserrata, teras gulud tanpa ditanami N.biserrata efektif mengurangi aliran permukaan berturut-turut sebesar 95.7 %, 80.0% dan 63.4%. Teras gulud dan tanaman penutup tanah N.biserrata mempengaruhi pertumbuhan kelapa sawit terutama pada peubah pertumbuhan jumlah pelepah dan jumlah pelepah patah. Kata kunci : Nephrolepis biserrata, tanaman penutup tanah, teras gulud, aliran permukaan, kelapa sawit
Infiltrasi dan Aliran Permukaan sebagai Respon Perlakuan Konservasi Vegetatif pada Pertanaman Kakao ., Nurmi; Haridjaja, O.; Arsyad, S.; Yahya, S.
Jurnal Agroteknotropika Vol 1, No 1, 2012
Publisher : Jurnal Agroteknotropika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (84.893 KB)

Abstract

Cacao plant is one of the major commodities of plantation in South East Sulawesi, especially in Konawe regency. Practices of land management implemented by the local farmers to produce this cacao, in many cases are not according to soil and water conservation principles. The research was aimed to investigating the rate of infiltration and runoff on the loca farmers cacao cropping land at different slope as related to canopy cover. The research was conducted in Amosilu village, Besulutu district, Konawe regency, the province of South East Sulawesi, from December 2006 to September 2007. The experimental method with field study was applied in split plot design consisting three factors, namely (i) slope consisting two levels (10-15% and 40-45%) and (ii) age of the cacao plant consisting two levels (5 to 7 month and 25 to 27 month) were used as main plots (P1 = 5 to 7 month and 10-15%; P2 = 25 to 27 month and 10-15%; P3 = 5 to 7 month and 40-45%; and P4 = 25 to 27 month and 40-45%), while (iii) vegetative conservation treatment was used as sub plots consisting three levels, i.e T1 = cacao with disc clearing, T2 = dry field rice and soybean rotation within cacao plant, T3 = T2 + Arachis pintoi as strip plant. There was not interaction between both cacao plant and slope treatment with vegetative conservation treatment to water infiltration and runoff. The result showed that vegetative conservation treatment (T1) that is cacao with disc clearing was best alternative because they were produced the higher rate of total volume of infiltration(18.69 mm) and the lower rate of runoff (2715.44 m3 ha-1 year-1). Analysis of data with ANOVA (analysis of variance) and Duncan Multiple Range Test (P < 0,05) were done by using SAS program.