Ferry J N Sumual
Sekolah Tinggi Teologi Transfromasi Indonesia

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Kompetensi Sosial Guru Pendidikan Agama Kristen Dan Motivasi Belajar Siswa Ferry J N Sumual; Franty Faldy Palempung
Jurnal Lentera Nusantara Vol 1, No 1 (2021): Teologi dan Pendidikan Agama Kristen
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Kanaan Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (385.654 KB) | DOI: 10.59177/jls.v1i1.133

Abstract

This paper specifically outlines the social complexion of Christian religious educators to increase the learning interest of learners. This paper uses qualitative methods with a survey approach accompanied by literature. Social competition is something that needs to be developed by a teacher so that he can build students' learning interests. As for social competence, among others, Skilled to Communicate, sympathetic, Have the ability to work with anyone, as well as have the ability to get along and partner with fellow educators. With the social complement that an educator has, the potential to build and improve the learning of learners will be created. Although it can not instantly build student learning motivation, but with the competence of educators it is the foundation in the future. Indeed, there are many factors that can move the motivation of learners to learn, But it all must start from the educator as a role model for all students who are taught.AbstrakTulisan ini secara spesifik menguraikan komptensi sosial pendidik agama Kristen untuk meningkatkan minat belajar peserta didik. Tulisan ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan survei disertai literatur. Komptensi sosial merupakan hal yang perlu dikembangkan oleh seorang guru agar ia dapat membangun minat belajar siswa. Adapun kompetensi sosial itu diantaranya, terampil berkomunikasi, simpatik, Memiliki kemampuan bekerjasama dengan siapa saja, serta  memiliki kemampuan bergaul dan bermitra pada rekan sesama pendidik.  Dengan komptensi sosial yang dipunyai seorang pendidik, potensi membangun dan meningkatkan belajar nara-didik akan tercipta. Walau tidak bisa secara instan membangun motivasi belajar siswa, namun dengan kompetensi dari pendidik itu merupakan fondasi dikemudian hari. Memang ada banyak faktor yang dapat menggerakkan agar motivasi peserta didik untuk belajar, namun itu semua harus diawali dari tenaga pendidiknya sebagai role model bagi seluruh siswa yang diajar.
Metode Picture and Picture dalam Meningkatkan Antusiasme Anak Sekolah Minggu dalam Mendengarkan Firman Tuhan Ferry J N Sumual; Eka Pasolang; Rinawaty Widjaja
TELEIOS: Jurnal Teologi dan Pendidikan Agama Kristen Vol 3, No 1 (2023): Teologi dan Pendidikan Kristiani
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Transformasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53674/teleios.v3i1.57

Abstract

Abstract: The basis of this writing is unraveled because factually there are still many in the church, children's interest and enthusiasm when hearing the story of God's word is still lacking. This paper aims to find out the increase in the enthusiasm of middle-level Sunday school children in listening to God’s word through the picture and pictures method. Based on the results of field observations, it is know that the enthusiasm of children in listeningto the word does not meet good standards. In thelearning proses in Sunday School, especially in the middle class, Sunday school teacgers still use the methodteacing that is less interesting, makes children bored so they pay less attention to teaching. This study used clasroomaction research with 20 children as a sample. Two cycles with four stages used starting with action planning, action implementation, observation and reflection. Research results so that the enthusiasm of children in listening to the word of God is further increased using the Picture and Picture method. The use of this method also encourages a variety of methods used by teachers, while also creating increased interest and enthusiasm for Sunday school children.Abstrak: Dasariah tulisan ini terurai karena secara faktual masih banyak ditemukan di dalam gereja, minat dan antusiasme anak-anak ketika mendengar cerita firman Tuhan masih kurang. Tulisan ini dibuat untuk mencari tahu peningkatan antusiasme anak sekolah minggu jenjang madya dalam mendengarkan firman Tuhan lewat metode Picture and Picture. Berdasarkan hasil observasi di lapangan, diketahui bahwa antusiasme anak dalam mendengarkan firman Tuhan belum memenuhi standar yang baik. Dalam mengajar di sekolah Minggu khususnya di kelas tengah, guru masih menggunakan metode pengajaran yang kurang menarik, sehingga membuat anak jenuh dan kurang memperhatikan pengajaran. PTK digunakan dalam penelitian ini dengan sampel 20 anak. Ada empat tahapan dari kedua Siklus yang digunakan yaitu 1) perencanaan, 2) pelaksanaan, 3) observasi dan 4) refleksi. Hasilnya memperlihatkan bahwa dengan menggunakan metode picture and picture membuat semangat anak dalam mendengarkan firman Tuhan lebih meningkat. Penggunaan metode ini juga sekaligus mendorong beragamnya metode yang digunakan guru, sekaligus juga menciptakan minat dan anutisme anak sekolah minggu bertambah
Model Pembelajaran Blended Learning: Implementasi pada Peningkatan Kompetensi Pedagogik dan Kompetensi Profesional Dosen Frimsi Wohon; Ferry Johnny Nicolaas Sumual; Ristan Rakim
TELEIOS: Jurnal Teologi dan Pendidikan Agama Kristen Vol 4, No 1 (2024): Teologi dan Pendidikan Kristiani
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Transformasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53674/teleios.v4i1.90

Abstract

Abstract: This article discusses the implementation of blended learning model to improve pedagogical competence and professional competence of lecturers. The formulation of this research problem is how the implementation of blended learning models can improve the pedagogical competence and professional competence of lecturers? The researcher used a qualitative research method with a descriptive approach that involved the participation of lecturers as research subjects. Data were collected through surveys, observations, interviews, and document analysis.  The main objective of this research is to investigate the impact of using blended learning model on improving the pedagogical competence and professionalism of lecturers. The application of the blended learning model had a positive impact on the pedagogical competence and professional competence of lecturers. On the improvement of lecturers pedagogical competence, Blended Learning helps lecturers improve their understanding of the learning process, mastery of learning technology and how to prepare effective learning by improving the ability to design interesting and relevant teaching materials, as well as the ability to deliver materials more interactively. The improvement of lecturers professional competence can also be reflected in the promotion of lecturers academic positions, lecturers publications in accredited national and even reputable international journals and extensive community service.Abstrak: Artikel ini membahas implementasi model pembelajaran blended learning untuk meningkatkan kompetensi pedagogik dan kompetensi profesional dosen. Rumusan masalah penelitian ini adalah bagaimana implementasi model pembelajaran blended learning dapat meningkatkan kompetensi pedagogik dan kompetensi profesional dosen? Peneliti menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif yang melibatkan partisipasi dosen sebagai subjek penelitian. Data dikumpulkan melalui survei, observasi, wawancara, dan analisis dokumen.  Tujuan utama penelitian ini adalah untuk menginvestigasi dampak penggunaan model pembelajaran blended learning terhadap peningkatan kompetensi pedagogik dan profesionalisme dosen. Dalam penerapan model pembelajaran Blended Learning memberi dampak positif pada kompetensi pedagogik dan kompetensi profesional dosen. Pada peningkatan kompetensi pedagogik dosen, Blended Learning membantu dosen meningkatkan pemahaman mereka tentang proses pembelajaran, penguasaan teknologi pembelajaran dan bagaimana mempersiapkan pembelajaran yang efektif dengan peningkatan kemampuan merancang bahan ajar yang menarik dan relevan, serta kemampuan menyampaikan materi dengan lebih interaktif. Peningkatan kompetensi profesional dosen dapat tergambar juga pada kenaikan pangkat jabatan akademik dosen, publikasi dosen pada jurnal nasional terakreditas bahkan internasional bereputasi serta pengabdian masyarakat secara luas.
PGPI dan Society 5.0: Persekutuan Gereja-gereja Pentakosta Indonesia Menjawab Tantangan Era Society 5.0 Jason J. Balompapueng; Ferry Sumual
TELEIOS: Jurnal Teologi dan Pendidikan Agama Kristen Vol 2, No 2 (2022): Teologi dan Pendidikan Kristiani (Desember 2022)
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Transformasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53674/teleios.v2i2.123

Abstract

Abstract: Changing times will continue to occur, developments in technology and information, especially in the era of the Industrial Revolution 4.0 and entering the era of Society 5.0, have opened the eyes of the church in implementing the mission of the Great Commission of the Lord Jesus. The Fellowship of Indonesian Pentecostal Churches must try to answer the challenges of the church in carrying out its mission physically. The method used is qualitative with a literature study approach. The result of this research is that PGPI must continue to carry out its mission in the world or era of society by using technology responsibly, so that it can make a positive contribution. Even in this era, pastors must continue to have an impact, they must update their skills in the world of technologyAbstrak: Perubahan zaman akan terus terjadi, perkembangan teknologi dan informasi khususnya di era revolusi Industri 4.0 dan memasuki era Society 5.0 telah membuka mata gereja dalam mengimplementasikan misi Amanat Agung Tuhan Yesus. Persekutuan Gereja-gereja Aliran Pentakosta Indonesia harus berusaha menjawab tantangan gereja dalam menjalankan misinya secara fisik. Metode yang digunakan ialah kualitatif dengan pendekatan studi pustaka. Hasil dari penelitian ini ialah PGPI harus tetap menjalan misinya dalam dunia atau era society dengan menggunakan teknologi secara bertanggungjawab, sehingga mampu memberikan kontribusi yang positif. Para pendeta pun dalam era ini untuk bisa tetap berdampak, harus mengupdate skill dalam dunia teknologi
Dampak Metode Pembelajaran Dari bagi Ketuntasan Belajar Siswa Franty Faldy Palempung; Ferry J N Sumual
TELEIOS: Jurnal Teologi dan Pendidikan Agama Kristen Vol 1, No 2 (2021): Desember 2021
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Transformasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (400.059 KB) | DOI: 10.53674/teleios.v1i2.38

Abstract

­Abstrak: Tulisan ini secara spesifik memaparkan dampak metode pembelajaran daring bagi ketuntasan belajar siswa. Peristiwa Covid-19 yang terjadi awal tahun 2020 hingga sampai sekarang, masih menyebakan kesulitan bagi semua element. Imbas dari pandemi ini di sektor Pendidikan mengharuskan pembelajaran online dilaksanakan. Akibat dari penerapan pembelajaran daring ini, masih menyebabkan kesulitan bagi sebagai indvidu bahkan institusi karena masih belum lengkapnya pra-sarana dalam kegiatan pembelajara daring. Topik ini ditulis dengan menggunakan metode kualitatif deskriftif dengan pendekatan studi literatur. Hasil pada uraian ini mengemukakan bahwa pengertian ketuntasan belajar menurut Permendikbud adalah pencapaian kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan meliputi ketuntasan penguasaan substansi dan ketuntasan belajar dalam konteks kurun waktu belajar. Ketuntasan belajar peserta didik merupakan komponen keluaran yang diperoleh dari hasil suatu proses pembelajaran yang didukung oleh orang tua, guru dan lingkungan. Berhasil tidaknya pembelajaran daring bagi ketuntasan pembelajaran, diperlukan kerja sama semua komponen Pendidikan itu sendiri.Abstract: This paper specifically describes the impact of online learning methods on the completion of student learning. The Covid-19 event that occurred in early 2020 until now, still makes it difficult for all elements. The impact of this pandemic in the Education sector requires that online learning be implemented. As a result of the application of online learning in, still causes difficulties for as an individual even an institution because it is still incomplete pre-facilities in the activities of online learners. This topic is written using qualitative methods with a literature study approach. The results in this description suggest that the understanding of the completion of learning according to Permendikbud is the achievement of attitude competence. Knowledge, and skills include the completion of the mastery of substance and the completion of learning in the context of the study period. The completion of learning of learners is a component of the output obtained from the results of a learning process supported by parents, teachers and the environment. The success of online learning for the completion of learning, requires the cooperation of all components of Education itself.