Saronisa Ginting
Sekolah Tinggi Teologi Baptis Medan

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Kajian Teologis Tentang Nilai-Nilai Keteladanan Berdasarkan 2 Timotius 3:10-17 Pengaruhnya Terhadap Tingkah Laku Saronisa Ginting; Rasmalem Raya Sembiring; Adi Syaputra
ILLUMINATE: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristiani Vol 1, No 2 (2018): Desember 2018
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Baptis Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54024/illuminate.v1i2.160

Abstract

AbstractAn example is something that should be imitated or good to imitate for example actions, behavior, traits, and so on. To find out the possibility of understanding the influence of examples based on 2 Teams. 3:10-17 about their behavior at school. The research methods used in this research are: Quantitative research with survey method. In the discussion, this article is organized into several materials, namely: Student Behavior, Exemplary Based on 2 Timothy 3:10-17, it was found that there was a significant influence between this study related to the influence of student understanding at SMP Negeri 41 Medan in 2017/2018 about Exemplary Based on 2 Timothy 3:10-17 On Behavior in Schools. From these findings that the level of the relationship is positive and very strong. After conducting an in-depth study, either through literature studies, surveys and data processing, the result of the first hypothesis is understanding, so it needs improvement to reach a high level. Keywords: role model, values, behavior  AbstrakTeladan merupakan sesuatu yang patut ditiru atau baik untuk dicontoh misalnya perbuatan, kelakuan, sifat, dan sebagainya. Untuk mengetahui kemungkinan ada pengaruh pemahaman tentang keteladanan berdasarkan 2 Tim. 3:10-17 terhadap tingkah laku mereka di sekolah. Metode  penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah:   Penelitian kuantitatif dengan metode survey. Dalam pembahasannya artikel ini disusun pada beberapa pembahan yakni: Tingkah Laku Siswa, Keteladanan Berdasarkan 2 Timotius 3:10-17, Ditemukan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara Penelitian ini berhubungan dengan Pengaruh Pemahaman Siswa-siswi SMP Negeri 41 Medan Tahun 2017/2018 tentang keteladanan berdasarkan 2 Timotius 3:10-17 terhadap tingkah laku di sekolah. Dari temuan tersebut bahwa tingkat hubungannya adalah positif dan sangat kuat. Setelah melakukan pengkajian secara mendalam, baik melalui studi kepustakaan, survey dan pengolahan data, maka hasil hipotesa pertama yaitu memahami, sehingga perlu peningkatan agar sampai pada tingkat tinggi Kata Kunci: teladan, nilai-nilai, tingkah laku
Refleksi Teologis Pendidikaan Kristen Berdasarkan Amsal 22:6 Terhadap Tantangan Sosial yang dihadapi Generasi Z Saronisa Ginting
ILLUMINATE: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristiani Vol 2, No 2 (2019): Desember 2019
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Baptis Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54024/illuminate.v2i2.161

Abstract

If viewed logically, generation Z focuses on various problems, the problems that arise in generation Z have an impact on multidimensional, psychological, social, communication, moral, and spiritual problems, so that theological values really need to be fulfilled by the younger generation. generations to keep their behavior in check. life. To find answers, the research method used is descriptive qualitative using literature sources, while the discussion starts from the understanding of generation z, social phenomena faced by generation z, and reflection on Christian education theology based on Proverbs 22:6, and it is said that Christian education is not can be separated. from a Christian family, and parents must realize family Christian education from an early age.Keywords:  generation z, christian education, technology, social challenges AbstrakJika dicermati secara logika, generasi Z nampaknya rentan dengan berbagai permasalahan, permasalahan yang muncul pada generasi Z berdampak pada multi dimensional yaitu permasalahan psikologis, sosial, komunikasi, moral, dan spiritual, nilai-nilai teologis sangat perlu dibenahi. dipahami oleh generasi muda untuk menjaga keseimbangan dalam perilaku mereka dalam kehidupan. Untuk menemukan jawaban, metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif dengan menggunakan sumber-sumber literatur, sedangkan pembahasannya dimulai dari pemahaman generasi z, mengkaji fenomena sosial yang dihadapi generasi z, dan merenungkan teologi pendidikan Kristen berdasarkan Amsal 22:6, dan disimpulkan bahwa pendidikan Kristen tidak dapat dipisahkan dari keluarga Kristen, dan orang tua harus mewujudkan pendidikan keluarga Kristen sejak dini.Kata Kunci: generasi z, pendidikan kristen, teknologi, tantangan sosial
Peran Kecerdasan Spiritual Terhadap Generasi yang Dipulihkan Saronisa Ginting
ILLUMINATE: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristiani Vol 5, No 1 (2022): Juni 2022
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Baptis Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54024/illuminate.v5i1.143

Abstract

AbstractAlong with the times and advances in science, affects various aspects of human life. On the one hand, with the advancement of human civilization, the realization of a modern human, a prosperous life, and facilities in several ways/fields. Spiritual intelligence means intelligence related to the psyche, mind, and instincts, while the restored generation is the generation that has managed to win over the negative effects of the times and become influencers. This article discusses the role of Spiritual Intelligence in the Restored Generation. Where will be discussed in several subtitles, namely 1) Spiritual Intelligence (Spiritual Quotient, the definition of spiritual intelligence, restored generation, recovered generation from temptation and challenges of depravity (Proverbs 7: 7); 4) The Role of Spirituality in the Restored Generation (Psalm 119: 9); The Restored Generation can Become a Source of Inspiration (1 Timothy 4:12), and the conclusion is that spiritual intelligence is a must-have for everyone, the virtue of spiritual intelligence is to form the correct attitude and perspective towards all aspects of life, a person who has a spiritual intelligence who well in Christ, of course, the wisdom and outlook on life will be more than anything else Keywords: intelligence, spiritual, generations, restored AbstrakSeiring perkembangan zaman dan kemajuan IPTEK, mempengaruhi berbagai aspek pada kehidupan manusia. Disatu sisi dengan kemajuan peradaban manusia terwujudnya manusia yang modern kehidupan yang sejahtera serta kemudahan-kemudahan dalam beberapa hal/ bidang. Kecerdasan spiritual berarti kecerdasan yang berkaitan dengan kejiwaan, batin, dan naluri, sedangkan generasi yang dipulihkan yaitu generasi yang berhasil menang dari dampak negatif zaman dan menjadi pemberi pengaruh. Artikel ini membahas tentang peran Kecerdasan Spiritual Terhadap Generasi yang Dipulihkan dalam beberapa sub judul yaitu  Kecerdasan spiritual (spiritual quotient, defenisi kecerdasan spiritual, generasi yang dipulihkan, generasi yang dipulihkan dari godaan dan tantangan kebobrokan (Amsal 7:7); Peran spiritualitas terhadap generasi yang dipulihkan (Mazmur 119:9); generasi yang dipulihkan dapat menjadi sumber inspirasi (1 Timotius 4:12), dan kesimpulannya bahwa kecerdasan spiritual wajib dimiliki oleh setiap orang, keutamaan dalam kecerdasan spiritual adalah untuk membentuk sikap dan cara pandang yang benar terhadap segala aspek kehidupan, seseorang yang memiliki kecerdasan spiritual yang baik didalam Kristus, tentunya hikmat dan pandangan hidup yang dimiliki akan melebihi apapun Kata Kunci: kecerdasan, spiritual, generasi, dipulihkan
DAMPAK KONVERSI AGAMA PRA-PERNIKAHAN TERHADAP EKSISTENSI KELUARGA KRISTEN Saronisa Ginting
ILLUMINATE: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristiani Vol 4, No 1 (2021): Juni 2021
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Baptis Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (306.563 KB) | DOI: 10.54024/illuminate.v4i1.96

Abstract

 Abstract: The background of the problem in this study is the phenomenon of pre-marriage religious conversion as a solution for a couple to be able to continue their married life, while the purpose of this study is to describe the effectiveness of a couple who performs religious conversion, possible problems that occur after religious conversion and how the couple maintains the existence of their family. The contents of this article include: an explanation of religious conversion in general, the background of pre-marriage religious conversion, the meaning of Christian marriage, the possible problems that arise in couples with religious conversion, efforts to maintain the existence of the family. In conclusion, religious conversion is not the best way to choose a life status, for someone who wants to take this action needs a serious decision and commitment, because changing beliefs means changing the identity, lifestyle, concepts and fundamental principles that have been owned by previous religions.Keywords:religious conversion, married, christian Abstrak: Latar belakang masalah kajian ini adalah terjadinya fenomena konversi agama pra-pernikahan sebagai solusi pada sebuah pasangan untuk dapat melanjutkan kehidupan pernikahan, adapun tujuan penelitian ini ialah untuk mengetahui gambaran tingkat keefektivan sebuah pasangan yang melakukan konversi agama, kemungkinan masalah yang terjadi pasca konversi agama dan bagaimana pasangan mempertahankan eksistensi keluarganya. Bagian isi daripada artikel ini antara lain: penjelasan konversi agama secara umum, latar belakang konversi agama pra-pernikahan, arti pernikahan kristen, kemungkinan permasalahan yang muncul pada pasangan dengan konversi agama, upaya dalam menjaga eksistensi keluarga. Kesimpulannya konversi agama bukanlah jalan terbaik untuk memilih status hidup, bagi seseorang yang ingin mengambil tindakan ini perlu keputusan dan komitmen yang serius, karena mengubah keyakinan berarti mengubah jati diri, pola hidup, konsep, dan prinsip-prinsip fundamental yang pernah dimiliki dari agama sebelumnya.Kata kunci: konversi agama, pernikahan, keluarga, kristen