Baskita Ginting
Sekolah Tinggi Teologi Baptis Medan

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Pemahaman Intelektual, Sosial, Spiritual, dan Psikologi Perkembangan Anak Berdasarkan Daniel 6:1-29 Terhadap Kemampuan Mengajar Guru Sekolah Minggu Petrus Posma Silaban; Baskita Ginting; Theresia Hutauruk; Gerhard Eliasman Sipayung
ILLUMINATE: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristiani Vol 1, No 2 (2018): Desember 2018
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Baptis Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54024/illuminate.v1i2.172

Abstract

AbstractThe development and growth of a child has several important periods that should not be missed. Development is a process of change in individuals or organisms, both physically (physically) and psychologically (spiritual) towards a level of maturity or maturity that takes place systematically, progressively, and continuously and this happens to a person continuously throughout his life. The purpose of this study was to get an idea of which dimensions of Child Development Psychology based on Daniel 6:1-29 dominantly affect the ability of Sunday school teachers in teaching. The research method used in this research is quantitative research with survey method. This article is written in the discussion of Intellectual Understanding, Social Understanding, Spiritual Understanding, Teaching Ability of Sunday School Teachers, through the results of data calculations it is found that the dominant dimension that affects the teaching ability of teachers is the spiritual dimension, the rest such as low intellectual, low social, high spiritual. Keywords: intellectual, social, spiritual, developmental psychology, teaching ability  AbstrakPerkembangan dan pertumbuhan seorang anak mempunyai beberapa masa penting yang tidak bisa di lewatkan begitu saja. Perkembangan adalah suatu proses perubahan pada diri individu atau organisme, baik fisik (jasmaniah) maupun psikis (rohaniah) menuju tingkat kedewasaan atau kematangan yang berlangsung secara sistematis progresif, dan berkesinambungan dan ini terjadi pada diri seseorang secara terus-menerus sepanjang hayatnya. Adapun tujuan penelitian ini adalah , Untuk memperoleh gambaran manakah Dimensi Psikologi Perkembangan Anak berdasarkan Daniel 6:1-29 yang dominan mempengaruhi kemampuan guru sekolah minggu dalam mengajar. Metode  penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah Penelitian kuantitatif dengan metode survey. Artikel ini ditulis dalam pemabahasan yaitu Pemahaman Intelektual, Pemahaman sosial, Pemahaman Spiritual, Kemampuan Mengajar Guru Sekolah Minggu, melalui hasil penghitungan data ditemukan bahwa dimensi yang dominan mempengaruhi kemampuan mengajar guru adalah dimensi spiritual, selebihnya seperti intelektual rendah, sosial rendah, spiritual adalah tinggi. Kata Kunci: intelektual, sosial, spiritual, psikologi perkembangan, kemampuan mengajar 
Meningkatkan Kualitas Pembelajaran PAK Melalui Moving class Andi Sadarita; Baskita Ginting
ILLUMINATE: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristiani Vol 2, No 1 (2019): Juni 2019
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Baptis Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54024/illuminate.v2i1.176

Abstract

AbstractThe formation of the quality of student learning in schools is influenced by how the learning is carried out. As a teacher really needs a variety of variations in the learning process, along with the development of the world of education, an approach has been found in teaching and this is what is called the moving class learning model. Through the moving class learning model in PAK, PAK teachers communicate knowledge through theory and practice involving the involvement of each student as a useful learning process for teaching, stating mistakes, correcting behavior and educating the truth, so that a quality life is formed in the classroom. study as a fact, they believe in God as written in 2 Tim 3:16-17, so that students understand the meaning of life and understand the meaning of life, act according to God's words, and become salt and light in the midst of life. the world, and through In students, the light of Christ shines in their lives. With the increase in the quality of student learning, students have shown their identity as the priesthood of God. Keywords: these are some words that reflecting the research and separated by semicolon  AbstrakTerbentuknya  kualitas belajar anak didik di sekolah di pengaruhi oleh bagaimana pembelajaran itu di lakukan. Sebagai seorang guru sangat memerlukan berbagai macam variasi dalam proses pembelajaran, seiring dengan perkembangan dunia pendidikan, maka telah di temukan  sebuah pendekatan dalam pengajaran  dan hal ini sebut dengan model  pembelajaran moving class. Melalui model pembelajaran moving class dalam PAK, guru PAK mengkomunikasikan ilmu dengan cara teori dan praktek yang melibatkan melibatkan setiap anak didik sebagai suatu proses pembelajaran yangb bermanpaat untuk mengajar, menyatakan kesalahan, memperbaiki kelakuan dan mendidik dalam kebenaran, sehingga terbentuklah hidup yang berkualitas dalam pembelajaran sebagai wujut nyata mereka beriman  kepada Allah seperti yang tertulis dalam 2 Tim 3:16-17, sehingga anak didik mengerti arti dia hidup dan mengerti arti kehidupan , bertingkah laku sesuai dengan firman Tuhan , dan menjadi garam dan terang di tengah-tengah dunia, dan melaui diri anak didik terpancar terang Kristus dalam kehidupannya.  Dengan meningkatnya kualitas pembelajaran anak didik, maka anak didik telah menunjukkan identitasnya sebagai imat kepunyaan Allah. Kata Kunci: ini adalah daftar kata-kata yang terdapat pada Abstrak yang merefleksikan penelitian, dipisahkan oleh titik koma, tanpa titik di akhir 
Kebahagiaan Orang Percaya: Refleksi Teologis Matius 5:1-12 Baskita Ginting
ILLUMINATE: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristiani Vol 1, No 1 (2018): Juni 2018
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Baptis Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (633.862 KB) | DOI: 10.54024/illuminate.v1i1.3

Abstract

Everybody is looking for and the pursuit of happiness in life. In a naked eyes and to the size of the general public, who gets happy is a man who has what it takes and fulfilled what is desirable. Seeking happiness tends to focus on wealth, position, and sex. As a result not a few people, from the intellectuals and layman trapped, in order to achieve such happiness. Such happiness is false. To explain happiness in accordance with Bible teaching, this study used descriptive qualitative method by analyzing the text of the Bible Matthew 5: 1-12. Based on the facts and results of text analysis, qualitative research is used to build conclusions about the importance of obtaining happiness in God through books explaining the key points in Matthew 5: 1-12. This study concludes that true happiness is the happiness that begins with the personal recognition of God, so willing to do what God says, despite the temporary suffering.AbstrakSemua orang mencari dan mengejar kebahagiaan dalam hidup ini.  Secara kasat mata dan menjadi ukuran masyarakat umum, yang berbahagia adalah orang yang memiliki apa yang diperlukan dan terpenuhi apa yang diinginkan. Kecendrungannya berfokus pada harta, tahta dan sex. Akibatnya tidak sedikit orang, dari golongan cendikia dan awam terjebak, demi mencapai kebahagiaan tersebut. Kebahagiaan demikian adalah semu. Untuk menjelaskan tentang kebahagiaan sesuai dengan pengajaran Alkitab, penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan menganalisis teks Alkitab Matius 5:1-12. Berdasarkan fakta dan hasil analisa teks, penelitian kualitatif digunakan untuk membangun kesimpulan tentang pentingnya mendapatkan kebahagiaan di dalam Tuhan melalui buku-buku yang menjelaskan pokok-pokok penting dalam Matius 5:1-12. Kajian ini menyimpulkan bahwa kebahagiaan yang sejati, adalah kebahagian yang diawali dari pengenalan akan Tuhan secara pribadi, sehingga rela melakukan apa yang Tuhan firmankan, walaupun menghadapi penderitaan sementara.