Helly Ocktilia
Unknown Affiliation

Published : 7 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

PENGEMBANGAN MASYARAKAT PERDESAAN MELALUI PRAKTIK PEKERJAAN SOSIAL BERBASIS KOMUNITAS (Studi Kasus pada Kelompok Tani Wonosari II Kabupaten Kubu Raya Provinsi Kalimantan Barat): Studi Kasus pada Kelompok Tani Wonosari II Kabupaten Kubu Raya Provinsi Kalimantan Barat Kurniawan Bagus Dwi Prayogo; Helly Ocktilia
Jurnal Ilmiah Perlindungan & Pemberdayaan Sosial, Vol 4 No 1 (2022): LINDAYASOS
Publisher : Politeknik Kesejahteraan Sosial (Poltekesos) Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31595/lindayasos.v4i1.553

Abstract

Agriculture is one of the main sources of income for rural communities. The lack of ability to be able to access information causes limitations in the development of agricultural systems and has an impact on the low level of the economy of the farming community. This study aims to describe the development of rural communities through the practice of community-based social work as an effort to address the problems of farmer groups. The study was conducted on a farmer group in a rural area in Kubu Raya Regency West Kalimantan Province. The research method used is a qualitative approach and case studies. The data collection process used interview, FGD, observation, and documentation studies. Social work interventions are implemented using the following strategies and tactics: (1) Collaboration strategies with implementation tactics and capacity building with techniques for expanding participation and empowerment; (2) Campaign strategy with education and training tactics. The results of the study show that efforts to handle problems in the farming community are carried out in a participatory manner using the stages in macro social work, from social initiation to termination and referral. The handling of problems is stated in the "Rural Community Empowerment Program through Capacity Building for Wonosari II Farmer Groups". The aim is to increase the knowledge and ability of farmer groups regarding organic farming systems, increase awareness, willingness, and motivation to start implementing organic farming systems, as well as an effort to restore the quality of agricultural land.
PERLINDUNGAN SOSIAL BAGI KELUARGA MISKIN PESERTA PROGRAM KELUARGA HARAPAN DI KABUPATEN BUTON SELATAN Desy Vijayanti; Helly Ocktilia
Jurnal Ilmiah Perlindungan & Pemberdayaan Sosial, Vol 1 No 2 (2019): LINDAYASOS
Publisher : Politeknik Kesejahteraan Sosial (Poltekesos) Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1424.191 KB) | DOI: 10.31595/lindayasos.v1i2.216

Abstract

Tujuan penelitian untuk memperoleh gambaran tentang Perlindungan Sosial yang diterima oleh Keluarga Miskin melalui Program Keluarga Harapan yang meliputi aspek ketersediaan pelayanan, tindakan pencegahan risiko, tindakan promotif dan peran transformatif. Penelitian dilakukan di Kelurahan Laompo Kecamatan Batauga Kabupaten Buton Selatan Provinsi Sulawesi Tenggara. Metoda penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode deskriptif. Penentuan sampel menggunakan teknik simple random sampling, dengan responden sebanyak 72 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Perlindungan Sosial bagi Rumah Tangga Miskin melalui Program Keluarga Harapan di Kelurahan Laompo Kecamatan Batauga Kabupaten Buton Selatan berada dalam kategori baik dengan perolehan skor total sebesar 8.707 dari total skor ideal sebesar 11.232. Berdasarkan aspek-aspek yang diteliti diperoleh hasil: Ketersediaan pelayanan dalam mendukung pelaksanaan Program Keluarga Harapan (PKH) diperoleh skor 3.001 pada kategori baik; tindakan pencegahan risiko diperoleh skor 2.053 pada kategori sangat baik; tindakan promotif diperoleh skor 1.226 pada kategori kurang baik; aspek peran transformatif diperoleh skor 2427 pada kategori sangat baik. Aspek tindakan promotif Perlindungan Sosialyang berada pada kategori kurang baik, diketahui masalah yang muncul adalah pada pelaksanaan Family Development Session (FDS). Rekomendasi program untuk mengatasi masalah adalah program “Penguatan Pelaksanaan Family Development Session (FDS) bagi Peserta PKH”.
PEKERJA SOSIAL FUNGSIONAL: KOMPETENSI DAN PERMASALAHANNYA (SUATU TELAAHAN TENTANG KINERJA PEKERJA SOSIAL FUNGSIONAL DALAM MELAKSANAKAN PEMBANGUNAN KESEJAHTERAAN SOSIAL DI INDONESIA) Helly Ocktilia
Peksos: Jurnal Ilmiah Pekerjaan Sosial Vol 12 No 2 (2013): PEKSOS
Publisher : Politeknik Kesejahteraan Sosial Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31595/peksos.v12i2.26

Abstract

AbstractThe development of social welfare is a form to implementation of development in order to achieve quality of life of human being in Indonesia, particularly for the Client of Social Welfare Service. To implement of it, requires a reliable and powerful actors.  One of them is the social work profession. In carrying out its role, functional social workers are required to have sufficient competence. This paper is intended to gain an overview of the functional social worker performance as well as competence and problems in implementing social welfare development. The method used in this paper is the  literature study. The research results show that in performing basic tasks, functions and roles of functional social workers often collide with competence of social work that must be possessed. Educational background of functional social worker that non-profession social work, while on the other hand, the opportunities and the chance to develop themselves through education and training is relatively limited, raises a variety of internal and external problems that faced by functional social workers.Keywords: the development of social welfare, functional social worker, competence and social workers problems. Abstrak Pembangunan kesejahteraan sosial, merupakan wujud pelaksanaan pembangunan untuk mencapai kualitas hidup manusia Indonesia seutuhnya, khususnya  Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS). Penyelenggarannya, memerlukan pelaku  yang handal dan tangguh. Salah satunya adalah profesi pekerjaan sosial. Dalam melaksanakan peranannya, pekerja sosial fungsional dituntut untuk memiliki kompetensi yang memadai. Tulisan ini ditujukan untuk memperoleh gambaran tentang kinerja pekerja sosial fungsional serta kompetensi dan permasalahannya dalam melaksanakan pembangunan kesejahteraan sosial. Metode yang digunakan dalam penulisan adalah studi kepustakaan. Hasil penelusuran menunjukkan bahwa dalam melaksanakan tugas pokok, fungsi dan peranannya pekerja sosial fungsional seringkali berbenturan dengan kompetensi pekerjaan sosial yang harus dimilikinya. Latar belakang pendidikan pekerja sosial fungsional yang non profesi pekerjaan sosial, sementara di sisi lain peluang dan kesempatan untuk mengembangkan diri melalui pendidikan dan pelatihan relatif terbatas, memunculkan berbagai permasalahan internal dan eksternal yang dihadapi oleh pekerja sosial fungsional. Kata kunci: pembangunan kesejahteraan sosial, pekerja sosial fungsional, kompetensi dan permasalahan pekerja sosial
PERLINDUNGAN SOSIAL BAGI KELUARGA MISKIN PESERTA PROGRAM KELUARGA HARAPAN DI KABUPATEN BUTON SELATAN Helly Ocktilia; Desy Vijayanti
Peksos: Jurnal Ilmiah Pekerjaan Sosial Vol 17 No 1 (2018): PEKSOS
Publisher : Politeknik Kesejahteraan Sosial Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31595/peksos.v17i1.125

Abstract

Abstrak Tujuan penelitian untuk memperoleh gambaran tentang perlindungan sosial yang diterima oleh Keluarga Miskin melalui Program Keluarga Harapan yang meliputi aspek ketersediaan pelayanan, tindakan pencegahan risiko, tindakan promotif dan peran transformatif. Penelitian dilakukan di Kelurahan Laompo Kecamatan Batauga Kabupaten Buton Selatan Provinsi Sulawesi Tenggara. Metoda penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode deskriptif. Penentuan sampel menggunakan teknik simple random sampling, dengan responden sebanyak 72 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlindungan sosial bagi Rumah Tangga Miskin melalui Program Keluarga Harapan di Kelurahan Laompo Kecamatan Batauga Kabupaten Buton Selatan berada dalam kategori baik dengan perolehan skor total sebesar 8.707 dari total skor ideal sebesar 11.232. Berdasarkan aspek-aspek yang diteliti diperoleh hasil: Ketersediaan pelayanan dalam mendukung pelaksanaan Program Keluarga Harapan (PKH) diperoleh skor 3.001 pada  kategori baik; tindakan pencegahan risiko diperoleh skor 2.053 pada kategori sangat baik; tindakan promotif diperoleh skor 1.226 pada kategori kurang baik; aspek peran transformatif diperoleh skor 2427 pada kategori sangat baik. Aspek tindakan promotif perlindungan sosial yang berada pada kategori kurang baik, diketahui masalah yang muncul adalah pada pelaksanaan Family Development Session (FDS). Rekomendasi program untuk mengatasi masalah adalah program “Penguatan Pelaksanaan Family Development Session (FDS) bagi Peserta PKH”. Kata kunci: Perlindungan Sosial, Rumah Tangga Miskin, Program Keluarga Harapan
PRAKTIK PEKERJAAN SOSIAL BERBASIS KOMUNITAS DALAM PENANGANAN ANAK TERLANTAR DI KABUPATEN SUMEDANG PROVINSI JAWA BARAT Helly Ocktilia
Peksos: Jurnal Ilmiah Pekerjaan Sosial Vol 19 No 1 (2020): PEKSOS
Publisher : Politeknik Kesejahteraan Sosial Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31595/peksos.v19i1.240

Abstract

Studi ini bertujuan untuk menggambarkan praktik pekerjaan sosial berbasis komunitas dalam menangani masalah anak terlantar pendidkan pada masyarakat perdesaan serta upaya pengembangan komunitas lokal dalam mengatasinya. Studi dilakukan di salah satu wilayah perdesaan Kabupaten Sumedang Provinsi Jawa Barat yang menjadi lokasi praktik pekerjaan sosial makro. Studi dilakukan dengan menggunakan studi literatur dan dokumen yang terkait dengan topik pekerjaan sosial, anak terlantar, dan pengembangan masyarakat. Hasil studi menunjukan upaya penanganan masalah anak terlantar pendidikan dilakukan secara partisipatif bersama masyarakat dengan menggunakan tahap-tahap penanganan praktek pekerjaan sosial makro mulai dari inisiasi sosial hingga terminasi dan rujukan. Metoda Pekerjaan Sosial yang digunakan dalam pengembangan komunitas yaitu Community Development/Community Organization, dengan strategi dan taktik yang digunakan: (1) Kolaborasi dengan taktik implementasi, pengembangan partisipasi dan pemberdayaan; (2) Strategi Kampanye dengan taktik pendidikan dan persuasi. Disimpulkan bahwa penanganan masalah anak terlantar pendidikan telah dilakukan secara partisipatif melalui pendampingan sosial dengan memberikan penguatan kapasitas dan memanfaatkan asset komunitas sehingga dapat meningkatkan keberdayaan komunitas dalam menangani masalah. Program penanganan anak terlantar dituangkan dalam “Program Rumah Bocah Cerdas (Rumah BODAS)”. Tujuannya untuk meningkatkan gerakan literasi pada masyarakat dengan meningkatkan pengetahuan orangtua tentang pentingnya pendidikan bagi anak, meningkatkan motivasi anak untuk bersekolah, serta menurunkan angka buta huruf pada anak-anak. Kata kunci: Anak Terlantar, Pengembangan Masyarakat, Praktik Pekerjaan Sosial Makro 
KAPABILITAS PENDAMPING SOSIAL DALAM PROSES GRADUASI KELUARGA PENERIMA MANFAAT PROGRAM KELUARGA HARAPAN DI KABUPATEN GARUT PROVINSI JAWA BARAT Helly Ocktilia
Peksos: Jurnal Ilmiah Pekerjaan Sosial Vol 23 No 1 (2024): PEKSOS
Publisher : Politeknik Kesejahteraan Sosial Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31595/peksos.v23i1.1186

Abstract

AbstractThe research aims to describe the capabilities of PKH companions in the graduation process of Beneficiary Families or Keluarga Penerima Manfaat (KPM) of the Family Hope Program or Program Keluarga Harapan (PKH) by examining individual capability aspects using Mayo's approach (2000), namely: personal capabilities, transfer knowledge, experience, network, and values and attitude. The research design uses a descriptive method with a qualitative approach. The results show that the capabilities of PKH social companions in carrying out their main tasks have brought about changes in the awareness of PKH KPM to undergo graduation. Personal capabilities show a persuasive and humanistic approach from social companions that consciously and without coercion lead KPM to decide to graduate; Transfer knowledge capabilities about graduation significantly determine the awareness and behavior of KPM regarding their potential and the growth of confidence in their ability to be independent; The experience capabilities of social companions have formed pedagogical, personality, social, and professional competence of social companions; The capability to build a network of social companions is carried out through four stages of the process flow: assessment of KPM problems and needs, planning to build a network, implementation of building a network, and evaluation of activities; and values and attitude capabilities are reflected in building similarities between companions and KPM as well as respect for the values held by the community. In conclusion, PKH KPM social companions in Garut District can carry out their duties well in the graduation process of PKH KPM through their capabilities.
PENGEMBANGAN MASYARAKAT PERDESAAN MELALUI PRAKTIK PEKERJAAN SOSIAL BERBASIS KOMUNITAS (Studi Kasus pada Kelompok Tani Wonosari II Kabupaten Kubu Raya Provinsi Kalimantan Barat): Studi Kasus pada Kelompok Tani Wonosari II Kabupaten Kubu Raya Provinsi Kalimantan Barat Kurniawan Bagus Dwi Prayogo; Helly Ocktilia
Jurnal Ilmiah Perlindungan & Pemberdayaan Sosial, Vol 4 No 1 (2022): LINDAYASOS
Publisher : Politeknik Kesejahteraan Sosial (Poltekesos) Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31595/lindayasos.v4i1.553

Abstract

Agriculture is one of the main sources of income for rural communities. The lack of ability to be able to access information causes limitations in the development of agricultural systems and has an impact on the low level of the economy of the farming community. This study aims to describe the development of rural communities through the practice of community-based social work as an effort to address the problems of farmer groups. The study was conducted on a farmer group in a rural area in Kubu Raya Regency West Kalimantan Province. The research method used is a qualitative approach and case studies. The data collection process used interview, FGD, observation, and documentation studies. Social work interventions are implemented using the following strategies and tactics: (1) Collaboration strategies with implementation tactics and capacity building with techniques for expanding participation and empowerment; (2) Campaign strategy with education and training tactics. The results of the study show that efforts to handle problems in the farming community are carried out in a participatory manner using the stages in macro social work, from social initiation to termination and referral. The handling of problems is stated in the "Rural Community Empowerment Program through Capacity Building for Wonosari II Farmer Groups". The aim is to increase the knowledge and ability of farmer groups regarding organic farming systems, increase awareness, willingness, and motivation to start implementing organic farming systems, as well as an effort to restore the quality of agricultural land.