Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Penerapan Metode Problem Solving untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa dalam Bahasa Inggris pada Materi Text Organization di Kelas X-2 SMA Negeri 1 Madat Kabupaten Aceh Timur Nurlisah Nurlisah
Almufi Jurnal Pendidikan Vol 1 No 1 (2021): Vol. 1, No. 1 April (2021)
Publisher : Yayasan Almubarak Fil Ilmi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (706.258 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengetahui penerapan metode problem solving untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam bahasa Inggris pada materi text organization di kelas X-2 SMA Negeri 1 Madat Kecamatan Madat Kabupaten Aceh Timur tahun pelajaran 2019/2020. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di X-2 SMA Negeri 1 Madat Kecamatan Madat Kabupaten Aceh Timur Tahun Pelajaran 2019/2020 dengan subjek penelitian adalah siswa kelas X-2 yang berjumlah 28 siswa terdiri dari 14 siswa laki-laki dan 14 siswa perempuan. Data dikumpulkan dengan menggunakan tes, observasi dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Penerapan metode problem solving terbukti dalam meningkatkan proses pembelajaran bahasa Inggris materi text organization, 2) Penggunaan metode problem solving pembelajaran bahasa Inggris materi text organization dapat meningkatkan motivasi siswa. Peningkatan motivasi belajar dari 32,14% atau 9 siswa pada studi awal menjadi, 71,43% atau 20 siswa, meningkat menjadi 96,43% atau 27 siswa pada siklus terakhir, dan 3) Penggunaan metode problem solving pembelajaran bahasa Inggris materi text organization dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Kenaikan hasil belajar terus mengalami peningkatan dari 57,86 meningkat menjadi 68,21 pada siklus I dan pada akhir siklus II meningkat menjadi 77,86 pada akhir siklus kedua serta didukung dengan peningkatan pada keadaan awal sebanyak 7 siswa (25,00%), setelah dilaksanakan perbaikan dengan penggunaan metode problem solving pada siklus I meningkat menjadi 16 siswa atau 57,14% dan pada siklus II meningkat kembali menjadi 26 siswa atau 92,86%.