Yunita Haripuspita Amir
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

DETERMINAN NIAT MELAKSANAKAN WHISTLEBLOWING INTERNAL PADA PEGAWAI KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA SURABAYA GUBENG Yunita Haripuspita Amir; Hero Priono
Behavioral Accounting Journal Vol 4 No 1 (2021): Behavioral Accounting Journal
Publisher : Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (889.683 KB) | DOI: 10.33005/baj.v4i1.134

Abstract

Whistleblowing system merupakan suatu sistem yang dirancang untuk melaporkan pelanggaran atau kecurangan yang terjadi dalam sebuah organisasi, akan tetapi seringkali ditemukan adanya berbagai hambatan yang dapat mencegah seseorang untuk mau menjadi whistleblower. Fenomena serupa juga terjadi pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Surabaya Gubeng yaitu masih terdapat pegawai pajak yang enggan melaksanakan whistleblowing internal meskipun tidak signifikan. Populasi dalam penelitian ini adalah para pegawai pajak yang bekerja di KPP Pratama Surabaya Gubeng yang berjumlah 109 orang. Teknik pengambilan sampel menggunakan simple random sampling, dimana ukuran sampel minimal berdasarkan penggunaan rumus slovin yaitu minimal 52 sampel dari keseluruhan anggota populasi. Penelitian ini dianalisis menggunakan pendekatan Partial Least Square (PLS) dengan alat analisis SmartPLS versi 2.0.m3. Temuan dari penelitian ini menunjukkan bahwa 1) kesadaran pegawai pajak untuk bekerja secara mandiri dan menjalankan tugas pokok secara efisiensi akan mendorong pegawai pajak untuk melaporkan pelanggaran tersebut kepada orang yang tepat, 2) kesadaran pegawai pajak untuk berperan aktif dalam meningkatkan produktivitas kerja akan cenderung membiarkan manajemen tingkat atas untuk mengetahui pelanggaran, 3) Semakin tinggi pegawai pajak mematuhi peraturan dan standar profesional maka melaporkan kepada supervisi terkait pelanggaran akan meningkat, 4) Tingginya tingkat keseriusan pelanggaran akan mendorong pegawai pajak untuk melaporkan pelanggaran tersebut kepada orang yang tepat, 5) Tinggi atau rendahnya status pelanggar tidak akan mempengaruhi niat melaksanakan whistleblowing internal akan mendorong pegawai pajak tersebut menggunakan saluran pelaporan, dan 6) Ancaman yang mungkin akan diterima pegawai pajak jika melaporkan pelanggaran tersebut akan mendorong pegawai pajak untuk menggunakan saluran pelaporan di dalam organisasi.
DETERMINAN NIAT MELAKSANAKAN WHISTLEBLOWING INTERNAL PADA PEGAWAI KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA SURABAYA GUBENG Yunita Haripuspita Amir; Hero Priono
BAJ: Behavioral Accounting Journal Vol. 4 No. 1 (2021): January-June 2021
Publisher : Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33005/baj.v4i1.134

Abstract

Whistleblowing system is designed to report violations or fraud that occur within an organization, however, it is often found that there are various obstacles that can prevent someone to become a whistleblower. A similar phenomenon occurs at the Surabaya Gubeng Pratama Tax Service Office, there are tax employees who are reluctant to carry out internal whistleblowing even though it is not significant. The population in this study is the tax employees who work at KPP Pratama Surabaya Gubeng totaling 109 people. The sampling technique used is simple random sampling, where the minimum sample size is based on Slovin, which is a minimum of 52 samples. This study was analyzed using the Partial Least Square (PLS) approach with the SmartPLS version 2.0.m3. The findings of this study are 1) awareness of employees work independently and carry out main tasks efficiently will encourage tax employees to report these violations to the right person, 2) awareness of employees an active role in increasing work productivity will let management top to find out violations, 3) The higher of employees complies with the rules and professional standards, higher report to supervisor regarding the violation, 4) seriousness of the violation will encourage employees to report the violation to the right person, 5) High or low the status of the violator will not affect the intention to carry out internal whistleblowing will encourage the tax employee to use the reporting channel, and 6) threat of the employees may receive will encourage the employees to use reporting channels.