Arniati Santi
Lembaga Pemasyarakatan Kelas I Makassar

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Problem Focus Coping Pada Narapidana Seumur Hidup Di Lembaga Pemasyarakatan Kelas I Makassar Arniati Santi; Andi Asrina; Andi Nurlinda
Journal of Aafiyah Health Research (JAHR) Vol. 1 No. 1 (2020): JANUARY- JUNE
Publisher : Postgraduate Program in Public Health, Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (473.171 KB) | DOI: 10.52103/jahr.v1i1.102

Abstract

Latar belakang: Penelitian ini dilakukan dengan bertujuan untuk menganalisis dan mengkaji secara mendalam strategi koping stress pada narapidana seumur hidup yang sudah menjalani hukumannya dibawah 8 tahun, dan secara khusus (1) untuk menggali informasi secara mendalam problem-focused coping (2) untuk menggali informasi secara mendalam emotional-focused coping pada narapidana seumur hidup di Lembaga Pemasyarakatan Kelas I Makassar. Metode: jenis penelitian ini adalah kualitatif dengan pendekatan Quasi kualitatif pada subjek dengan masa hukuman yang sudah dijalani 8 tahun kebawah dan mampu berkomunikasi dengan baik dengan menggunakan data primer sebanyak 8 informan utama. Pengumpulan data yang dipakai adalah wawancara, observasi dan dokumentasi. Sumber data dipilih secara Purposive sampling. Analisis data yang digunakan adalah analisis Toksonomi. Uji keabsahan data dalam penelitian ini dengan menggunakan Triangulasi yaitu Triangulasi sumber, teknik dan waktu. Hasil: penelitian menunjukan bahwa narapidana seumur hidup menggunakan strategi koping Problem focused coping yaitu Active coping, planning, using instrumental support dan behavioral disengagement. Sedangkan Emotional focused coping yaitu Using emotional support, positive reframing, self-distraction, denial, acceptance, religion dan substance use. Kesimpulan : strategi koping yang dilakukan oleh narapidana seumur yang ada di Lembaga Pemasyarakatan Kelas I Makassar berbeda-beda sehingga untuk mengurangi gangguan kesehatan secara psikis diharapkan adanya konseling secara rutin dari pihal Lapas.