Latar Belakang: Remaja adalah calon generasi masa depan yang harus dilindungi, termasuk kesehatan fisik dan psikisnya karena mereka merupakan kelompok yang memerlukan perhatian dalam upaya pembinaan kesehatan masyarakat. Sementara saat ini angka kekerasan terhadap anak dan remaja semakin meningkat dimasa pandemi COVID-19 terutama kekerasan seksual. Data kasus kekerasan terhadap anak ibarat fenomena gunung es karena masih banyak kasus-kasus yang tidak dilaporkan, pelaku seringkali adalah orang terdekat korban.Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk: (1) Menganalisis dan mengkaji secara mendalam pemicu terjadinya kekerasan seksual terhadap anak, (2) Menganalisis dan mengkaji secara mendalam dampak kekerasan seksual terhadap anak dimasa pandemi COVID-19 di kota Makassar. Metode: Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan menggunakan pendekatan study kasus melalui observasi, indepht interview, dan dokumentasi secara terus-menerus selama penelitian berlansung. Hasil: Hasil penelitian ini menemukan bahwa pemicu kekerasan seksual terhadap anak dimasa pandemi COVID-19 adalah: (1) Gadget, (2) Lingkungan, (3) Pendidikan orang tua, (4) komunikasi orang tua, (5) Materi/ekonomi keluarga, (6) Syahwat, (7) Sifat anak perempuan, dan (8) Hubungan manusia dengan tuhannya. Sedangkan dampak kekerasan seksual terhadap anak adalah: (1) Gangguan psikis, (2) Perilaku, dan (3) Pendidikan anak. Kesimpulan: Disimpulkan bahwa kekerasan terhadap anak dimasa pandemi COVID-19 memiliki beragam pemicu yang harus dihindari karena dampak dari hal tersebut anak akan merenggut kebahagiaan serta kesejahteraan anak dimasa mendatang.