Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

Biocompability of silk fibroin scaffold of Bombyx mori with pore of size 100µm towards adipose-derived stem cells (ADSCs) cultured on various of growth medium Imam Rosadi; Karina Karina; Komang A. Wahyuningsih; Anggraini Barlian; Iis Rosliana; Tias Widyastuti; Siti Sobariah; Irsyah Afini
Jurnal Biologi Udayana Vol 24 No 1 (2020): JURNAL BIOLOGI UDAYANA
Publisher : Program Studi Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (322.399 KB) | DOI: 10.24843/JBIOUNUD.2020.v24.i01.p02

Abstract

Rekayasa jaringan terdiri dari 3 komponen utama yaitu sel, nutrisi, dan scaffold. Penggunaan sel punca asal jaringan lemak (adipose-derived stem cells/ ADSCs) telah banyak dikembangkan sebagai sumber sel dalam teknologi rekayasa jaringan. Medium yang digunakan dalam mendukung pertumbuhan sel diantaranya medium yang mengandung serum seperti fetal bovine serum (FBS), kombinasi FBS dan L-ascorbic acid 2-phosphate (LAA) atau platelet-rich plasma (PRP). Pada penelitian ini, sutera asal Bombyx mori diproduksi menjadi scaffold sutera ukuran pori 100µm kemudian ADSCs dikultur diatas scaffold dalam medium mengandung 10% FBS, 10% FBS-LAA atau 10% PRP. Uji yang dilakukan adalah uji pertumbuhan ADSCs yang dikultur pada polystyrene kemudian uji biokompabilitas scaffold sutera pada ADSCs dalam medium mengandung 10% FBS, 10% FBS-LAA dan 10% PRP. Hasilnya menunjukkan bahwa ketiga kelompok ADSCs dalam variasi medium yang mengandung FBS, FBS-LAA atau PRP dapat mendukung pertumbuhan sel. Ketiga medium tersebut juga tidak berbeda bermakna antar kelompok pada uji biokompabilitas ADSCs yang dikultur pada scaffold sutera. Berdasarkan hasil tersebut, scaffold sutera berpotensi sebagai substrat ADSCs yang dapat dikembangkan sebagai teknologi rekayasa jaringan.
KONDROGENESIS ADIPOSE-DERIVED STEM CELLS MENGGUNAKAN PLATELET-RICH PLASMA PADA SCAFFOLD SUTRA Imam Rosadi; Karina Karina; Komang A. Wahyuningsih; Iis Rosliana; Tias Widyastuti; Siti Sobariah; Irsyah Afini; Anggraini Barlian
Al-Kauniyah: Jurnal Biologi Vol 13, No 1 (2020): Al-Kauniyah Jurnal Biologi
Publisher : Department of Biology, Faculty of Science and Technology, Syarif Hidayatullah State Islami

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2666.248 KB) | DOI: 10.15408/kauniyah.v13i1.12053

Abstract

AbstrakStudi tentang kemampuan adipose-derived stem cells (ADSCs) sebagai sel punca yang dapat berdiferensiasi menjadi kondrosit menggunakan platelet-rich plasma (PRP) sebagai subtitusi fetal bovine serum (FBS) telah banyak dilaporkan. Penggunaan medium pertumbuhan dengan kombinasi ADSCs, PRP dan scaffold sutra masih belum banyak dipelajari dalam rekayasa jaringan kartilago. Studi ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh medium yang mengandung 5%, 10% dan 20% PRP terhadap proses kondrogenesis ADSCs manusia yang dikultur pada scaffold sutra Bombyx mori Indonesia. Metode penelitian diawali dengan pembuatan scaffold sutra menggunakan metode salt-leaching, isolasi dan kultur ADSCs manusia dari jaringan lemak, uji pertumbuhan ADSCs pada scaffold sutra dengan variasi konsentrasi PRP pada medium serta analisis kadar glikosaminoglikan (GAG). Hasil penelitian menunjukkan bahwa ADSCs yang dikultur menggunakan PRP lebih tinggi laju pertumbuhannya dibandingkan dikultur menggunakan FBS selama 7 hari pengamatan. Kadar GAG yang disekresikan ADSCs kelompok PRP juga lebih tinggi dibandingkan kelompok FBS. Kadar GAG tertinggi pada hari ke-21 pengamatan adalah medium yang mengandung 20% PRP kemudian 10% dan 5%, sedangkan kadar GAG kelompok kontrol cenderung stabil pada kadar yang rendah. Berdasarkan hasil tersebut, medium yang mengandung PRP memiliki potensi dalam menginduksi kondrogenesis ADSCs yang dikultur pada scaffold sutra.Abstract The studies on adipose-derived stem cells (ADSCs) differentiation into chondrocytes using platelet-rich plasma (PRP) as a substitute for fetal bovine serum (FBS) have been reported. However, the combination of ADSCs, PRP and silk fibroin scaffold has not been widely studied for developing cartilage engineering. Therefore, this research aims to study the effect of medium containing 5%, 10% and 20% PRP towards chondrogenesis of human ADSCs cultured on silk fibroin scaffold from Indonesia Bombyx mori. At first, the silk fibroin scaffold was fabricated using a salt-leaching method, then ADSCs were isolated and cultured from adipose tissues. The assays of growth curve and biocompatibility of silk fibroin scaffold toward ADSCs supplemented by PRP as well as glycosaminoglycans (GAG) concentration were conducted later. The results showed that higher absorbance of proliferation rate was on ADSCs supplemented by various PRP concentrations compare to FBS control group for seven days of observation. Level of GAG, which secreted by ADSCs supplemented by a various concentration of PRP, was also higher than the FBS group. The highest level of GAG on day 21 was observed in 20% PRP group then 10% and 5% PRP, while a group of GAG level is stable at low levels. This study concludes that PRP has the potential to induce chondrogenesis ADSCs which cultured on silk fibroin scaffold.
EXPRESSION OF PROTEIN CD73/CD90/CD105/CD34/CD45/CD11b/CD19/HLA-DR ON STEM CELLS FROM HUMAN FAT TISSUE, USING CYTOMETRY FLOW Imam Rosadi; Karina Karina; Iis Rosliana; Siti Sobariah; Irsyah Afini; Tias Widyastuti; Anggraini Barlian
Al-Kauniyah: Jurnal Biologi Vol 12, No 2 (2019): Al-Kauniyah Jurnal Biologi
Publisher : Department of Biology, Faculty of Science and Technology, Syarif Hidayatullah State Islami

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (648.707 KB) | DOI: 10.15408/kauniyah.v12i2.8751

Abstract

AbstrakSel punca merupakan sel yang dapat membelah dan berdiferensiasi menjadi sel jenis lainnya. Sel punca asal jaringan lemak potensial dikembangkan sebagai salah satu alternatif sel punca yang bersumber dari limbah sedot lemak manusia. Sel punca asal jaringan lemak akan mengekspresikan protein spesifik penanda permukaan CD73, CD90, CD105 dalam persentase yang tinggi dan CD34/CD45/CD11b/CD19/HLA-DR dalam persentase yang rendah. Studi ini bertujuan untuk memanfaatkan limbah sedot lemak manusia dengan melakukan isolasi sel punca asal jaringan lemak dan menguji protein penanda permukaan spesifik sel punca. Beberapa tahapan dalam studi ini adalah isolasi stromal vascular fraction (SVF) dan kultur sel punca asal jaringan lemak manusia, population doubling time (PDT) serta analisis protein penanda permukaan CD7Ee3, CD90, CD105, dan CD34/CD45/CD11b/CD19/HLA-DR pada pasase ke-1 dari 3 donor. Hasil dari studi ini menunjukkan bahwa sel dari jaringan lemak berhasil dikultur dengan durasi pembelahan sel adalah 3,3 hari. Sel mengekspresikan CD73 (99,79%), CD90 (94,17%), CD105 (48,75%), dan CD34/CD45/CD11b/CD19/HLA-DR (kurang dari 2%). Ekspresi CD105 yang rendah dari ketiga donor diduga berkaitan dengan tingkatan pasase sel yang digunakan. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa sel punca asal jaringan lemak pasase ke-1 telah mengekspresikan ketiga marker protein penanda permukaan sel punca, yaitu CD73, CD90 dan CD105.Abstract Stem cells are cells that can divide into other different types of similar cells. Stem cells from fat tissue potential have been developed as an alternative stem cell from human liposuction. Stem cells from fat tissue will express high protein-specific markers on CD73, CD90, CD105 and CD34/CD45/CD11b/CD19/HLA-DR in a low percentage. This study aims to utilize human liposuction waste by isolating stem cells from fat tissue and testing protein-specific stem cell surface markers. Some stages in this study are isolation of stromal vascular fraction (SVF) and stem cell culture from human fat tissue, population doubling time (PDT) and protein analysis of surface markers CD73, CD90, CD105, and CD34/CD45/CD11b/CD19/HLA-DR on the 1st passage of 3 donors. The results of this study showed that cells from fat tissue were successfully cultured with cell division duration of 3.3 days. Cells expressed CD73 (99.79%), CD90 (94.17%), CD105 (48.75%), and CD34/CD45/CD11b/CD19/HLA-DR (less than 2%). The low expression of CD105 from all three donors is thought to be related to the level of cell passage used. Based on these results, it can be concluded that the stem cells from first passage fat tissue have expressed the three protein markers of stem cell surface markers, namely CD73, CD90 and CD105.
STUDI IN SILICO: PREDIKSI PENGARUH MUTASI TITIK GEN VASCULAR ENDOTHELIAL GROWTH FACTOR RECEPTOR-2 (VEGFR2) TERHADAP STRUKTUR SEKUNDER PROTEIN Karina Karina; Imam Rosadi; Iis Rosliana; Komang A. Wahyuningsih
Al-Kauniyah: Jurnal Biologi Vol 12, No 2 (2019): Al-Kauniyah Jurnal Biologi
Publisher : Department of Biology, Faculty of Science and Technology, Syarif Hidayatullah State Islami

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/kauniyah.v12i2.11804

Abstract

Angiogenesis merupakan proses penting untuk pertumbuhan dan regenerasi sel. Salah satu protein yang berperan dalam angiogenesis adalah vascular endothelial growth factor (VEGF).  VEGF akan berinteraksi dengan reseptornya seperti vascular endothelial growth factor receptor-2 (VEGFR2) untuk meregulasi proses angiogenesis. Mutasi pada gen VEGFR2 pada manusia dilaporkan dapat menyebabkan penyakit strawberry mark (hemangioma). Oleh karena itu, perlu dilakukan studi dan penelusuran terkait mutasi yang berperan dalam terbentuknya hemangioma. Beberapa tahapan yang dilakukan untuk menganalisis pengaruh mutasi tersebut diantaranya dengan melakukan penelusuran informasi dasar dan komposisi gen VEGFR2, analisis ortolog dan paralog gen VEGFR2, dan analisis struktur sekunder protein VEGFR2 manusia. Hasilnya menunjukkan bahwa mutasi VEGFR2 pada basa ke-3741 yaitu sitosin (C) menjadi timin (T) dilaporkan ditemukan pada jaringan tumor hemangioma. Perubahan basa ke-3741 sitosin menjadi timin mengakibatkan perubahan asam amino prolin menjadi serin yang dapat berdampak pada regulasi ekspresi VEGF. Ortolog dan paralog dari gen VEGFR2 manusia adalah gen VEGFR2 mencit dan gen fibroblast growth factor receptor 1 (FGFR1) manusia. Hasil analisis pengaruh mutasi terhadap bentuk dan struktur protein menunjukkan tidak ada perubahan yang signifikan, namun posisi mutasi di bagian ekstraseluler sel diduga mempengaruhi regulasi ekspresi VEGF melalui ikatan ligan-reseptor.
Perbandingan Morfologi Adipose-Derived Stem Cells asal Donor Diabetes Melitus Tipe 2 dalam Medium Mengandung Platelet-Rich Plasma dan Fetal Bovine Serum Karina Karina; Imam Rosadi; Siti Sobariah; Iis Rosliana; Komang A Wahyuningsih; Tias Widyastuti; Irsyah Afini
Jurnal Riset Biologi dan Aplikasinya Vol. 1 No. 2 (2019)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jrba.v1n2.p64-70

Abstract

Salah satu terapi luka pada diabetes melitus tipe 2 adalah terapi sel punca. Lingkungan mikro bagi sel termasuk sel punca, dapat rusak akibat komplikasi dari diabetes. Lingkungan mikro yang rusak tersebut dapat menyebabkan penuaan (senescent) dini pada sel punca. Studi ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh morfologi adipose-derived stem cells (ADSCs) dari donor diabetes mellitus tipe 2 dalam medium yang mengandung platelet-rich plasma (PRP). Tahapan studi yang dilakukan yaitu menghitung variasi densitas awal ADSCs. Densitas awal untuk kultur ADSCs adalah 5,000; 10,000; dan 20,000 sel pada setiap kelompok. Hasilnya menunjukkan bahwa morfologi ADSCs dalam medium PRP umumnya lebih kecil dibandingkan morfologi ADSCs dalam medium FBS pada berbagai jumlah densitas awal ADSCs yang dikultur. Morfologi ADSCs kelompok PRP didapatkan semakin kecil luas morfologinya pada densitas kultur awal sel yang besar (20,000 = 0,014 mm2; 10,000 = 0,016 mm2; 5,000 = 0,018 mm2) begitu juga kelompok FBS (20,000 = 0,032 mm2; 10,000 = 0,032 mm2; 5,000 = 0,036 mm2). Luas ukuran ADSCs yang dikultur menggunakan FBS jauh lebih besar dibandingkan PRP dan berbeda bermakna pada densitas jumlah sel awal yang dikultur sebanyak 20,000 sel (p <0,05). Berdasarkan hasil tersebut menunjukkan bahwa morfologi ADSCs yang dikultur dengan kerapatan densitas 20,000 sel dalam medium PRP memiliki ukuran sel yang lebih kecil secara signifikan dibandingkan medium FBS.
The Effect of Human Platelet-Rich Plasma and L-Ascorbic Acid on Morphology, Proliferation, and Chondrogenesis Ability towards Human Adipose-Derived Stem Cells Imam Rosadi; Karina Karina; Iis Rosliana; Siti Sobariah; Irsyah Afini; Tias Widyastuti; Anggraini Barlian
Molecular and Cellular Biomedical Sciences Vol 3, No 1 (2019)
Publisher : Cell and BioPharmaceutical Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (5637.848 KB) | DOI: 10.21705/mcbs.v3i1.43

Abstract

Background: Microtia is a congenital malformation in the external ear due to cartilage defect. Adipose-derived stem cells (ADSC) is promising cells to develop cartilage tissue engineering for microtia. In this study, we focused on proliferation and chondrogenesis of ADSC in three different media, which consist of 10% fetal bovine serum (FBS), 10% FBS with L-ascorbic acid, and 10% human platelet rich plasma (PRP). Methods: ADSC were induced to differentiate into adipocytes, chondrocyte and osteocytes. ADSC morphology, proliferation and population doubling time was compared in three different media and analysed. Observation and alcian blue staining were done every 7 days to assess chondrogenic potency of ADSC from each treatment.Results: Isolated ADSC were able to differentiate into adipocytes, osteocytes and chondrocytes. ADSC in all group have fibroblast-like morphology, but cells in 10% FBS and 10% FBS with LAA group were flattened and larger. ADSC in 10% PRP group proliferates faster than 10% FBS with and without LAA. PDT values of ADSC were 34 hours, 44 hours and 48 hours, respectively for 10% PRP, 10% FBS with LAA and 10% FBS group. Alcian blue staining revealed that ADSC in 10% FBS with LAA and 10% PRP were able to proceed to chondrogenesis when cultured time were prolong up to 21 days, but not with ADSC in 10% FBS. Conclusion: We conclude that adding 10% FBS with LAA or 10% PRP into medium culture can support proliferation and chondrogenesis of ADSC. Key words: human ADSC, PRP, L-ascorbic acid, proliferation, chondrogenesis
Pengaruh Penambahan Berbagai Konsentrasi L-Ascorbic Acid Terhadap Kemampuan Migrasi Adipose-Derived Stem Cells Asal Manusia Karina Karina; Imam Rosadi; Wismo Reja Subroto; Alfida Zakiyah; Irsyah Afini; Iis Rosliana; Tias Widyastuti; Siti Sobariah
JURNAL Al-AZHAR INDONESIA SERI SAINS DAN TEKNOLOGI Vol 5, No 4 (2020)
Publisher : Universitas Al Azhar Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36722/sst.v5i4.404

Abstract

Abstrak - Mesenchymal Stem Cells (MSCs) merupakan sel yang memiliki kemampuan memperbarui diri dan berdiferensiasi menjadi berbagai jenis sel. MSCs berperan penting dalam perbaikan dan regenerasi jaringan. Adipose-Derived Stem Cells (ADSCs) merupakan MSCs yang didapatkan dari jaringan lemak. ADSCs telah banyak digunakan dalam studi MSCs karena ketersediaan sumber sel yang banyak dalam jaringan tubuh dan proses isolasinya lebih mudah serta memiliki risiko yang lebih rendah. Pada studi ini, ADSCs digunakan untuk mengetahui kemampuan migrasi dalam medium yang mengandung fetal bovine serum 10% (FBS) dengan penambahan L-Ascorbic Acid (LAA) konsentrasi 0%, 1%, 3% dan 6%. Kuantifikasi kemampuan migrasi dilakukan dengan menggunakan teknik goresan luka. ADSCs yang dikulturkan menunjukkan morfologi seperti fibroblas. Luas penutupan luka menunjukkan hasil tertinggi dengan perbedaan yang tidak signifikan pada penambahan konsentrasi LAA 3% dan 6% dibandingkan penambahan LAA 0%, 1% dan kontrol. Hasil ini juga ditunjukkan pada pasase 7, 8, dan 9. ADSCs menunjukkan kemampuan migrasi yang optimal pada penambahan LAA 3% dan 6% dibandingkan medium dengan penambahan LAA 0%, 1% dan kontrol.Abstract - Mesenchymal stem cells (MSCs) are multilineage cells with the ability to self-renew and differentiate into a variety of cell types. MSCs play important role in tissue repair and regeneration. Adipose-Derived Stem Cells (ADSCs) are MSCs derived from fat tissue. ADSCs has been widely used in MSCs studies because it require more cell sources in body tissue and the process of isolation is easier and has lower risk. In this study, ADSCs were used to determine migration ability in a medium containing 10% bovine fetal serum (FBS) using 0%, 1%, 3% and 6% of L-Ascorbic Acid (LAA) concentrations. Quantification of migration ability was done by using scratch technique. ADSCs were cultured display fibroblasts-like morphology. The closure of wound area is highest with not significantly difference in LAA concentrations of 3% and 6% compared to LAA 0%, 1% and control. This results were also showed on 7, 8, and 9 cell passage. ADSCs showed optimal migration ability at LAA 3% and 6% compared to media with LAA 0%, 1% and control.Keywords - ADSCs, Cells Migration, LAA.
Profil Mesenchymal Stem Cell (MSC) Pasien Klinik Hayandra Pada Media Kultur Bersuplemen Menggunakan Flow Cytometry Adlia Khalisha; Riris Lindiawati Puspitasari; Karina F Moegni; Imam Rosadi; Iis Rosliana
JURNAL Al-AZHAR INDONESIA SERI SAINS DAN TEKNOLOGI Vol 4, No 4 (2018)
Publisher : Universitas Al Azhar Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36722/sst.v4i4.310

Abstract

Abstrak - Mesenchymal Stem Cell (MSC) berpotensi untuk digunakan dalam pengobatan karena bersifat multipoten, dapat bermigrasi, dapat berproliferasi. MSC dikultur menggunakan media basal dengan penambahan suplemen, seperti Fetal Bovine Serum (FBS) dan Platelet-Rich Plasma(PRP) untuk mendukung pertumbuhannya. FBS dan PRP memiliki bahan dasar yang berbeda yaitu FBS berasal dari serum fetus sapi sedangkan PRP berasal dari plasma manusia, sehingga perlu dilakukan analisis karakter MSC yang dikultur pada media dengan penambahan FBS atau PRP. Tujuan penelitian adalah untuk menganalisis profil MSC yang dikultur pada media dengan penambahan FBS 10% atau PRP 10%. Metode yang dilakukan adalah isolasi MSC, pewarnaan MSC, penentuan populasi sel, dan analisis statistik. Penanda yang digunakan berupa CD73, CD90, CD105 dan Lineage negative (CD45/CD34/CD11b/CD19/HLA-DR). Sampel MSC didapatkan dari 8 orang pasien Klinik Hayandra. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan dari seluruh marker CD, yaitu Lin-(-)/CD90+ (p = 0,16), Lin-(+)/CD90+ (p = 0,43), dan CD105+/CD73+ (p = 0.5). Walaupun tidak memiliki perbedaan nyata, namun PRP cenderung memberikan hasil yang lebih baik daripada FBS, sehingga PRP dapat dijadikan sebagai suplemen alternatif dalam mengkultur MSC.Abstract - Mesenchymal Stem Cell (MSC) were used in many therapy in curing degenerative diseases. Because of its multipotent character, MSC could migrated, proliferated, and differentiated. In culture, MSC needed some suplements such as Fetal Bovine Serum (FBS) and Platelet-Rich Plasma (PRP) to support the growth. FBS and PRP had different ingredients based on their resources. FBS is derived from bovine fetus serum whereas PRP comes from human plasma, so became necessary to analyze MSC characters cultured in media with FBS or PRP suplements. The purpose of research was to analyze the MSC profile cultured with addition of 10% FBS and 10% PRP. The methodology were MSC isolation, MSC staining, cell population determination, and statistic analysis. The markers used are CD73, CD90, CD105 and Lineage negative (CD45 / CD34 / CD11b / CD19 / HLA-DR). Samples were obtained from 8 patients of Hayandra Clinic. The results of research showed that there were no significantly differences from all CD markers. Lin - (-) / CD90 + (p = 0.16), Lin - (+) / CD90 + (p = 0.43), and CD105 + / CD73 + (p = 0.5) gave different character in FBS or PRP suplementation. Although no significant difference, PRP tends to give better results than FBS in culturing MSC. This finding informed that PRP could be used as an alternative suplement in culturing MSC.Keywords - Mesenchymal Stem Cell (MSC), Fetal Bovine Serum (FBS), Platelet- Rich Plasma (PRP)
Profil Peripheral Blood Mononuclear Cells (PBMC) Pasien dengan Berbagai Usia Menggunakan Flow Cytometry di Klinik Hayandra Masayu Nadhira; Riris Lindiawati Puspitasari; Karina F Moegni; Imam Rosadi; Iis Rosliana
JURNAL Al-AZHAR INDONESIA SERI SAINS DAN TEKNOLOGI Vol 4, No 4 (2018)
Publisher : Universitas Al Azhar Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36722/sst.v4i4.312

Abstract

Abstrak - Profil Peripheral Blood Mononuclear Cells (PBMC) setiap orang dapat berbeda-beda. Salah satu faktor yang diduga mempengaruhi adanya perbedaan tersebut adalah usia. Manusia berusia lanjut lebih mudah terserang penyakit karena terjadinya penurunan fungsi dan jumlah sel imun. Oleh karena itu, perlu dilakukan analisis komposisi PBMC untuk mengetahui profil PBMC seseorang berdasarkan usia, sehingga dapat diketahui jumlah sel imun dalam tubuh manusia. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis profil PBMC pasien dengan berbagai usia di Klinik Hayandra menggunakan flow cytometry. Manfaat dilakukannya kegiatan penelitian ini adalah diperolehnya informasi mengenai profil PBMC pasien di Klinik Hayandra dan kaitannya dengan usia. Metode yang dilakukan diantaranya adalah isolasi PBMC, proses pewarnaan PBMC, dan penentuan populasi sel menggunakan flow cytometry. Cluster of Differentiation (CD) yang digunakan pada kegiatan penelitian ini diantaranya adalah CD3, CD19, CD8, CD56, dan CD314 atau disebut juga NKG2D (Natural Killer Group 2 member D). Hasil yang diperoleh pada kegiatan penelitian ini adalah ditemukannya korelasi negatif yang bermakna antara persentase jumlah sel limfosit T sitotoksik (CD3+/CD8+) dengan usia dan ditemukannya korelasi positif yang bermakna antara persentase jumlah sel NKT (CD3+/CD56+) dengan usia. Dengan demikian usia pasien dapat mempengaruhi jumlah sel imun pasien.Abstract - Peripheral Blood Mononuclear Cells (PBMC) profiles of each person can different. One of the factors that allegedly affects the difference is age. Elderly human are more susceptible attacked disease due to decreased function and number of immune cells. Therefore, it is necessary to do analyze PBMC composition to know the PBMC profile of person, so that can be known the number of immune cells in the human body. The purpose of this research is to analyze the PBMC profile of patients with various ages in the Hayandra Clinic using flow cytometry. The benefit of doing this practical work is obtained information about the PBMC profile of patients in the Hayandra Clinic and its relation to age. Methods which are conducted among others are PBMC isolation, PBMC staining process, running flow cytometry, and determination of cell population. Cluster of Differentiation (CD) used in this practical work among others are CD3, CD19, CD8, CD56, and CD314 or also called NKG2D (Natural Killer Group 2 member D). The results obtained in this research were the found of significant negative correlation between percentage of cytotoxic T cell lymphocytes numbers (CD3+/CD8+) with age and found a significant positive correlation between percentage of NKT cell numbers (CD3+/CD56+) with age. So it can be concluded that the patient's age can affect the number of the patient immune cells.Keywords - Peripheral Blood Mononuclear Cells (PBMC), flow cytometry, age, Cluster of Differentiation (CD)
Safety and Efficacy of Mesenchymal Stem Cells in Burn Therapy: Systematic Review Theresia Dini; Yudhi Nugraha; Rika Revina; Karina Karina
Molecular and Cellular Biomedical Sciences Vol 6, No 3 (2022)
Publisher : Cell and BioPharmaceutical Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21705/mcbs.v6i3.252

Abstract

The experimental research on the use of mesenchymal stem cells (MSCs) for burn therapy has been published several times. However, current clinical procedure remains a challenging discussion. This systematic review assesses the safety and efficacy of administering mesenchymal stem cells (MSCs) to burns and determines the most effective source of MSCs for burn therapy. We reviewed several studies through PubMed, Google Scholar, Science Direct, and DOAJ online databases. PRISMA-P 2020 method was used based on inclusion and exclusion criteria that were re-selected through Joanna Briggs Institute (JBI) Critical Appraisal Tools. Results from 13 articles showed that MSCs are safe for burn therapy with minimal side effects/complications and have the potential to repair tissue and accelerate burn healing through several mechanisms. The treatment of MSCs in burns is influenced by donor characteristics and related to the severity and area of the burn. It can be concluded that the administration of MSCs is safe and effective in burn therapy. Keywords: burns, mesenchymal stem cells, therapeutic safety, therapeutic efficacy, wound healing