Antoni Antoni
Dosen Program Studi Magister Teknik Sipil Universitas Kristen Petra

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PEMANFAATAN BOTTOM ASH SEBAGAI AGREGAT BUATAN Felicia Tria Nuciferani; Antoni Antoni; Djwantoro Hardjito
Dimensi Utama Teknik Sipil Vol 1 No 1 (2014): October 2014
Publisher : Program Studi Magister Teknik Sipil - Petra Christian University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (343.999 KB) | DOI: 10.9744/duts.1.1.21-26

Abstract

ABSTRACT: The aim of this study is to explore the possible use of bottom ash as artificial aggregates. It is found that the pelletizer method by using mixer without blade is one possibility to manufacture artificial aggregates. The optimum mixture composition of artificial aggregate is found to be 3 BA : 1FA : 0,5 C , by weight, and immersed once in cement slurry. The water content in ssd condition is 27% with the compressive strength of the aggregate 2.4 MPa on the seventh day. Concrete produced with mixture compositition of 1 cement : 1.5 sand by weight, resulted in water content of 14.63% in ssd condition and compresive strength of 14.20 MPa at 28th day.
KOMPOSISI CAMPURAN OPTIMUM BOTTOM ASH DAN FLY ASH SEBAGAI AGREGAT BUATAN Ediantonius Lubis; Antoni Antoni; Djwantoro Hardjito
Dimensi Utama Teknik Sipil Vol 2 No 1 (2015): April 2015
Publisher : Program Studi Magister Teknik Sipil - Petra Christian University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (689.364 KB) | DOI: 10.9744/duts.2.1.16-23

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk memanfaatkan sebanyak mungkin limbah batubara terutama bottom ash sebagai bahan agregat buatan. komposisi campuran optimum bottom ash dan fly ash sebagai bahan agregat buatan adalah 1 semen: 3 fly ash: 20 bottom ash dalam perbandingan berat, kuat tekan agregat buatan pada umur 28 hari adalah 2,45 MPa. Penelitian ini menggunakan metode air di spray pada bottom ash, sehingga bottom ash dapat dimanfaatkan sebanyak mungkin untuk agregat buatan, jumlah kebutuhan air yang di spray sebanyak 25-35% dari berat bottom ash. Hasil pengujian water content pada agregat buatan dalam keadaan SSD 23,25%. Berat jenis agregat buatan pada komposisi campuran B12F3 sebesar 1672 Kg/m³ dan angka kuat tekan sebesar 3,40 MPa pada umur 28 hari. Sedangkan uji kuat tekan beton dengan komposisi campuran 1 semen: 1½ pasir: 2½ agregat buatan pada umur 28 hari sebesar 18,37 MPa, berat jenis beton berbahan agregat buatan adalah 2098 Kg/m³.
PENINGKATAN DURABILITAS BETON KONVENSIONAL DAN HVFA YANG MENGGUNAKAN METODE PERAWATAN STEAM CURING DENGAN COATING LARUTAN ALKALI DAN PASTA GEOPOLIMER Yoanes Maria Louis Adhi Prasetya; Antoni Antoni; Djwantoro Hardjito
Dimensi Utama Teknik Sipil Vol 2 No 1 (2015): April 2015
Publisher : Program Studi Magister Teknik Sipil - Petra Christian University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1075.965 KB) | DOI: 10.9744/duts.2.1.32-39

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan durabilitas beton dengan mengaplikasikan larutan alkali dan pasta geopolimer. Selain itu bagaimana pengaruh penggunaan metode perawatan steam curing pada beton, serta penggunaan variasi nilai molaritas dari coatings terhadap durabilitas beton. Pengujian durabilitas dibagi menjadi dua, yaitu pengujian penetrasi ion klorida dengan menggunakan Rapid Migration Test dan pengujian perendaman dalam larutan asam sulfat dengan kadar 10% dengan menggunakan metode Wet-dry cycle test. Dari pengujian yang telah dilakukan didapatkan hasil bahwa dengan pengaplikasian larutan alkali dan pasta geopolimer durabilitas dari beton konvensional dan beton HVFA dapat meningkat. Selain itu dengan penggunaan metode perawatan steam curing dan peningkatan nilai molaritas pada larutan alkali dan pasta geopolimer juga dapat meningkatkan durabilitas dari beton terhadap pengujian perendaman asam sulfat. Namun dampak dari penggunaan metode perawatan steam curing dapat membuat beton mempunyai nilai penetrasi ion klorida yang lebih besar dibandingkan dengan yang tidak dirawat dengan metode perawatan steam curing.