Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

BIOGRAFI TUMENGGUNG TARIB (PEMIMPIN ORANG RIMBA DALAM MASA TRANSISI) amir Syarifuddin
Titian: Jurnal Ilmu Humaniora Vol. 1 No. 1 (2017): September 2017
Publisher : Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (167.579 KB) | DOI: 10.22437/titian.v1i1.3970

Abstract

Penelitian ini menjelaskan tentang biografi dan proses perubahan pemimpin Orang Rimba di masa transisi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Tumenggung Tarib adalah anak dari Becandak dan Rumpun Sanggul. Tidak ada hal terkait dengan tanggal persalinan nya, karena dari anak-anak sampai dewasa menghabiskan hidupnya di hutan. Aktivitasnya berburu dan nomaden. Aktivitas tersebut ini adalah kebudayaan yang sangat tua, namun hidupnya menjadi berubah ketika ia menjadi Tumenggung. Penyebabnya karena perubahan pada awal tahun 1970, pemerintah Bukit Dua Belas telah menebang hutan. Selain juga beberapa faktor seperti faktor internal dan eksternal. Faktor internal ada niat dari Tumenggung Tarib untuk berubah dan faktor eksternal yang ada perubahan lingkungan dan juga kontak masyarakat. Yang terakhir adalah peran pemerintah melalui LSM (Lembaga Swadaya Masyarakat). Dalam membantu dan melatih sumberdaya manusia rimba untuk hidup. Tumengung Tarib memiliki kepribadian terbuka dalam berpikir dan kooperatif yang membutuhkan pengetahuan. Sedangkan, efek terhadap rimba orang sangat penting. Hal ini dapat dilihat melalui agama dan kehidupan. This research was described about biography and the changing process of the leader of Orang Rimba in transition era. The result of the research show that Tumenggung Tarib is son of Becandak and Rumpun Sanggul. There is no exactly related to the date his birt, since she was child until adult he spend his life in the fores. His actifities were hunting and nomaden. This actifities were very old costome, yet his life became to change when he became Tumenggung. The change occors because in the early 1970, the invoverenment of Bukit Dua Belas have been barrens. Besides the are also some factors like internal and external factor. The internal factors there is the intention of Tumenggung Tarib himselft to change and the external factor are there is environment change and also his contact tooutside world. The last one is there is role troun government and NGO (Non Govermen Organization). In helping and training the human resourche of rimbas life. Tumengung Tarib has open minded personality and cooperative therefor it makes him essay. To adopted and equire need knowledge. Mean while, the effect toward rimba”s people is very signifikan. It can be seen trow such us in religion and life.
Esensi dan Kearipan Budaya Lokal: Tradisi Hari Raya Ngubur Masyarakat Desa Sungai Gelam Kabupaten Muaro Jambi di Era Revolusi 4.0 Amir Syarifuddin; Relawati Relawati
Jurnal Siginjai Vol 1 No 2 (2021): Siginjai: Jurnal Sejarah
Publisher : Prodi Ilmu Sejarah, Jurusan Sejarah, Seni dan Arkeologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Jambi, bekerja sama dengan Masyarakat Sejarawan Indonesia, Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (181.368 KB) | DOI: 10.22437/js.v1i2.16351

Abstract

The current era of globalization is certainly a lot of changes in all fields. Especially in the field of science and technology. Science continues to develop rapidly technology is growing rapidly as well. Along with the rapid development of this technology, it also has an impact on everyday life. Where people's lives must also follow the development of technology as it is today. Like wise with culture, as science and technology advances, local cultures must be able to balance or adapt to the times. However, along with the development of technology as it is today, the people of Sungai Gelam Village still maintain their habits or traditions. The tradition of burying this day is a tradition carried out by the people of Sungai Gelam Village during the Eid al-Fitr holiday. The people of Sungai Gelam village continue to carry out the Ngubur Hari Raya Tradition because they think that this tradition must be preserved because according to them itcontains a lot of religious elements as well as to connect the ties of friendship between extended families. The development of the times in the Industrial Revolution era had no effect on the people of Sungai Gelam Village. For them, times may change, but their ancestral culturemust be preserved and will not be timeless.
PENGGUNAAN DIGITAL HISTORY UNTUK PEMBELAJARAN SEJARAH ISLAM MELAYU UNTUK MAHASISWA PRODI ILMU SEJARAH SEMESTER GANJIL Nirwan Il Yasin; Amir Syarifuddin
Risalah, Jurnal Pendidikan dan Studi Islam Vol. 8 No. 3 (2022): Pendidikan dan Studi Islam
Publisher : Fakultas Agama Islam Universitas Wiralodra Indramayu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31943/jurnalrisalah.v8i3.313

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk memberikan beberapa refleksi tentang praksis pembelajaran ditengah pandemic global da n wawasan sejarah digital sebagai solusi alternative yang dapat digunakan untuk mahasiswa bahkan masyarakat lokal. Metode Penelitian yang digunakan ialah Metode mix method (campuran), dengan pendekatan Kualitatif deskriptif (melalui studi pustaka dan wawancara) dan Kuantitatif (kuisioner). Pembelajaran sejarah dalam situasi yang belum pernah terjadi sebelumnya ini. Dengan demikian,masalah penelitian dirumuskan, data (terutam a dar iartikel peer-review) dikumpulkan, dikuatkan, disajikan dan dibaha ssesuai. Studi ini menemukan bahwa Covid-19 telah mengubah lans kappendidikan diseluruh dunia ,termasuk Indonesia. Mengingat kondisi pandemi yang tidak menguntungkan, banyak lembaga pendidikan mengalihkan pengajaran dan pembelajarannya keonline. Inimemberikan berbagai tantangan sekaligus peluang untuk menggunakan berbaga imedia digital baru dalam pendidikan, termasuk sejarah digital. Muncul pada akhirabad ke-20, sejarah digital memberikan peluang bagi para dosen atau pendidik sejarah untuk memanfaatkannya sebagai sumber pembelajaran sejarah, khususnya sejarah lokal. Menggunakan berbagai sumber utama yang tersedia secara online, dosen dapat merancang bahan ajar baru atau pembelajaran berbasis proyek tentang sejarah lokal.