Musdah Mulia
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PEREMPUAN DALAM GERAKAN TERORISME DI INDONESIA Musdah Mulia
AL-WARDAH: Jurnal Kajian Perempuan, Gender dan Agama AL-WARDAH, Vol 12 No.1 Tahun 2018
Publisher : IAIN TERNATE

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (86.946 KB) | DOI: 10.46339/al-wardah.v12i1.136

Abstract

Modus baru dalam aksi terorisme menjadikan perempuan sebagai pelaku. Kalau sebelumnya aksi-aksi teror berwajah maskulin dan menggunakan pendekatan patriarkal, belakangan aksi-aksi teror memanfaatkan perempuan sebagai pelaku dan dengan pendekatan feminin. Meskipun faktanya perempuan adalah pelaku, hakikinya mereka tetap korban.Tulisan ini mencoba menguak berbagai hal terkait keterlibatan perempuan Muslim dalam gerakan terorisme di Indonesia. Di antaranya, menggali latar-belakang kehidupan mereka, apa motif utama mereka terlibat dalam aksi-aksi terorisme, mengapa gerakan yang penuh kekerasan dan mematikan ini justru menarik bagi kelompok perempuan yang umumnya secara bias gender masih dipersepsikan sebagai kelompok rentan dan makhluk domestik.Sesuai kodratnya, perempuan lebih mudah direkrut menjadi agen perdamaian (agent of disengagement). Kalau mereka bisa direkrut menjadi teroris seharusnya lebih mudah mengajak mereka menjadi agen perdamaian. Karena secara alami perempuan diciptakan dengan sebuah rahim untuk merawat keberlangsungan kehidupan manusia.
BAHAYA RADIKALISME DAN KEKERASAN EKSTRISMISME Musdah Mulia
AL-WARDAH: Jurnal Kajian Perempuan, Gender dan Agama AL-WARDAH, Vol 12 No.2 Tahun 2018
Publisher : IAIN TERNATE

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (66.686 KB) | DOI: 10.46339/al-wardah.v12i2.137

Abstract

Maraknya konflik kekerasan berbasis agama yang terjadi pasca reformasi hingga saat ini, merupakan gumpalan konflik lama yang baru menemukan ruangnya. Pandangan fundamentalisme sangat membahayakan kehidupan perempuan. Sebab, umumnya pandangan mereka adalah menolak prinsip keadilan dan kesetaraan gender, menolak KB dan semua unsurnya, menolak pendidikan seksual dan kesehatan reproduksi, menolak penderita HIV/Aids dan kelompok Odha serta menganggap kutukan, menolak perlindungan thd korban perkosaan, menolak perlindungan terhadap pekerja seks komersial. Masyarakat muslim yang mempertahankan fundamentalisme memiliki kecenderungan memanipulasi dan memanfaatkan ajaran Islam untuk melegitimasi kekuasaan patriarkhi dan mengucilkan perempuan dari ruang publik. Apabila mengamati secara umum hak-hak sipil dan politik kaum perempuan di bawah berbagai rezim Islam di dunia ini, terlihat secara kasat mata bahwa mereka sungguh membelenggu hak-hak sipil dan politik kaum perempuan.