Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Memahami Perbedaan Gender Dalam Perspektif Islam Dan Socio-Kultural” Nurcholish Rustam; JUbair Situmorang
AL-WARDAH: Jurnal Kajian Perempuan, Gender dan Agama Vol 14, No 1 (2020): Edisi Juni 2020
Publisher : IAIN TERNATE

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46339/al-wardah.v14i1.243

Abstract

Studi tentang isu-isu gender dalam Islam telah signifikan, ditandai tidak hanya oleh kelimpahan publikasi yang mempromosikan wacana gender dan Islam, tetapi juga fakta bahwa itu telah berkembang menjadi gerakan arus utama yang kemudian mengundang orang untuk dengan mudah menyebutnya sebagai "gerakan kesetaraan gender". Islam datang untuk memberikan posisi penting baik dalam hukum dan hak-hak yang sama dengan laki-laki, sehingga tidak ada diskriminasi bagi perempuan. Kesetaraan hak-hak dalam Islam jelas diatur dalam Al-Qur'an dan hadits. Islam tidak mendiskriminasi hak-hak perempuan terhadap laki-laki
ORIENTASI PERILAKU POLITIK TRADISIONAL Jubair Situmorang
AL-TADABBUR Vol 5, No 2 (2019): AL-TADABBUR
Publisher : IAIN TERNATE

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan kajian ini adalah untuk (1) mendeskripsikan tentang perilaku keberagamaan muslim tradisional, (2) menganalisis perilaku politik muslim tradisional. Adapun masalah kajian ini adalah bagaimana Orientasi Perilaku Politik Muslim Tradisional. Agar pembahasannya lebih mendalam, maka pokok masalah di atas dijabarkan kedalam sub pokok masalah, yaitu: bagaimana perilaku keberagamaan muslim tradisional, dan bagaimana  orientasi perilaku politik muslim tradisional. Agar tujuan kajian ini tercapai secara maksimal, dalam pelaksanaanya digunakan pendekatan:historis, sosiologis, teologis dan fenomenologis. Hasil penelitian menunjukkan perilaku keberagamaan muslim tradisional dipengaruhi pemikiran keagamaannya berkutat pada pemahaman yang literal sering sekali berdampak pada implementasi ajaran-ajaran agama yang cenderung rigid, doktrinal, kurang terbuka terhadap perkembangan pemikiran. Bahkan  terkadang memandang pemahaman diluar komunitasnya sebagai kelompok yang keliru. Cenderung menjaga ajaran-ajaran yang diterima secara turun-temurun, sehingga tidak menutup kemungkinan adanya prraktek sinkretisme dalam praktek keagamaannya.. Cenderung mempertahankan tradisi sebagai bagian aktivitas keagamaannya. Bahkan pengaruh kebudayaan lokal cukup kuat dalam implementasi ritual keagamaan,  secara kultural dapat dikatakan bersifat sinkretik. Paradigma keberagamaan ini juga mempengaruhi perilaku politik muslim tradisional yang ditandai dengan pembentukan sikap dan perilaku politik dipengaruhi oleh otoritas dogmatis atau kebenaran yang bersifat mutlak, otoritas terarah atau ketuntasan pengaturan, pelembagaan otoritas atau pemaduan pemahaman dan penggunaan kebenaran mutlak dalam perumusan aturan yang memperkuat struktur keagamaan.