Tujuan kajian ini adalah untuk (1) mendeskripsikan tentang perilaku keberagamaan muslim tradisional, (2) menganalisis perilaku politik muslim tradisional. Adapun masalah kajian ini adalah bagaimana Orientasi Perilaku Politik Muslim Tradisional. Agar pembahasannya lebih mendalam, maka pokok masalah di atas dijabarkan kedalam sub pokok masalah, yaitu: bagaimana perilaku keberagamaan muslim tradisional, dan bagaimana orientasi perilaku politik muslim tradisional. Agar tujuan kajian ini tercapai secara maksimal, dalam pelaksanaanya digunakan pendekatan:historis, sosiologis, teologis dan fenomenologis. Hasil penelitian menunjukkan perilaku keberagamaan muslim tradisional dipengaruhi pemikiran keagamaannya berkutat pada pemahaman yang literal sering sekali berdampak pada implementasi ajaran-ajaran agama yang cenderung rigid, doktrinal, kurang terbuka terhadap perkembangan pemikiran. Bahkan terkadang memandang pemahaman diluar komunitasnya sebagai kelompok yang keliru. Cenderung menjaga ajaran-ajaran yang diterima secara turun-temurun, sehingga tidak menutup kemungkinan adanya prraktek sinkretisme dalam praktek keagamaannya.. Cenderung mempertahankan tradisi sebagai bagian aktivitas keagamaannya. Bahkan pengaruh kebudayaan lokal cukup kuat dalam implementasi ritual keagamaan, secara kultural dapat dikatakan bersifat sinkretik. Paradigma keberagamaan ini juga mempengaruhi perilaku politik muslim tradisional yang ditandai dengan pembentukan sikap dan perilaku politik dipengaruhi oleh otoritas dogmatis atau kebenaran yang bersifat mutlak, otoritas terarah atau ketuntasan pengaturan, pelembagaan otoritas atau pemaduan pemahaman dan penggunaan kebenaran mutlak dalam perumusan aturan yang memperkuat struktur keagamaan.