Nurhijriah Nurhijriah
Dosen Prodi Bimbingan dan Konseling STKIP Bima

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

BUDAYA SEKOLAH DI SDN INPRES 1 NARU SAPE Ida Waluyati; Nurhijriah Nurhijriah; Nurhidayatika Nurhidayatika
Edu Sociata : Jurnal Pendidikan Sosiologi Vol 5 No 1 (2022): Edusociata (Jurnal Pendidikan Sosiologi)
Publisher : Edu Sociata : Jurnal Pendidikan Sosiologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33627/es.v5i1.739

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan budaya sekolah di SDN INPRES 1 NARU SAPE, di bidang akademik dan non akademik. Penelitian ini mengkaji budaya sekolah dari segi nilai atau gagasan, tindakan, arfifak serta tantangan dan upaya dalam pengembangan budaya sekolah. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Setting penelitian ini adalah SDN INPRES 1 NARU SAPE, Kabupaten Bima. Subyek penelitian ini meliputi kepala sekolah, 4 (empat) guru, 5 (lima) siswa. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dan dan studi dokumentasi. Instrumen yang digunakan berupa pedoman observasi, pedoman wawancara, dan pedoman studi dokumentasi. Tehnik analisis data menggunakan model interactive dari milles dan Huberman yang meliputi reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Uji keabsahan data menggunakan triangulasi sumber dan triangulasi tehnik. Hasil penelitian menunjukkan sebagai berikut: (1) Budaya di SDN INPRES 1 NARU SAPE dibidang akademik meliputi nilai budaya membaca dan nilai penghargaan atau prestasi, nilai kerjasama, nilai solidaritas, nilai kedisiplinan dan nilai kesopanan. Tindakan atau perilaku budaya membaca, kedisiplinan dan kesopanan masih membutuhkan pendampingan dari seluruh warga sekolah. Segi Artifak memiliki kelengkapan fasilitas kelas yaitu LCD dan papan tulis, (2) Tantangan dalam pengembangan budaya sekolah dilihat dari budaya akademik berupa nilai budaya membaca, sedangkan budaya non akademik berupa nilai kedisiplinan dan nilai kesopanan. Tindakan atau perilaku melalui penerapan peraturan sekolah dan melakukan pembinaan dalam penanaman nilai yang diyakini dan dihayati oleh seluruh warga sekolah untuk menjadikan sekolah berkualitas.
BULLYING DAN HATE SPEECH PADA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DALAM LINGKUNGAN SOSIAL (STUDI KASUS KELUARGA ABK KECAMATAN LANGGUDU) Ida Waluyati; Nurhidayatika Nurhidayatika; Nurhijriah Nurhijriah
Edu Sociata : Jurnal Pendidikan Sosiologi Vol 5 No 1 (2022): Edusociata (Jurnal Pendidikan Sosiologi)
Publisher : Edu Sociata : Jurnal Pendidikan Sosiologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33627/es.v5i1.741

Abstract

Anak Berkebutuhan Khusus rentan mendapatkan Bullying dan Hate Speech pada saat berada di lingkungan sosial. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bullying dan Hate Speech pada Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) pada rentan umur 9-13 tahun. Metode penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif dengan menggunakan metode pendekatan studi kasus. Teknik pengumpulan data dengan cara melakukan interview langsung dengan partisipan dan menggunakan teknik pengumpulan data berupa wawancara mendalam. Teknik yang digunakan untuk menentukan sampel pada populasi tersebut yaitu purposive sampling, yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu sesuai yang dikehendaki peneliti. Kemudian data dianalisis untuk menghasilkan suatu temuan. Hasil peneilitian diketahui (1) Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) jenis tunawicara masih rentan dibully, apalagi bullying yang dilakukan berupa bullying fisik yang paling tampak dan paling dapat diidentifikasi dibandingkan perundungan laiinya, (2) Anak normal bisa menjadi Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) apabila sering mendapatkan hate speech dari orang-orang di sekitarnya, (3) Pengabaian atau pengecualian yang dilakukan oleh orang tua sudah termasuk dalam membully karena pengecualian yang orang tua lakukan terhadap ABK dapat mengasingkan anak, hal tersebut memicu kehilangan rasa percaya diri seorang anak (4) Bullying yang didapatkan oleh ABK jenis dileksia merupakan bullying verbal, dimana penindasan dan perundungan yang dilakukan menggunakan bahasa atau secara verbal, bukan hanya bullying yang diperoleh oleh ABK tersebut, tetapi juga hate speech berupa perlakuan diskriminasi dari teman sebayanya.