Ahmad Hasan Basri
Department Of Nursing, Faculty Of Health Science, Gresik University, Gresik, Indonesia

Published : 6 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

PENGARUH MENGUNYAH PERMEN KARET TERHADAP PERISTALTIK USUS POST APPENDIKTOMI Ahmad Hasan Basri; Nunuk Sulistiyawati
Journals of Ners Community Vol 9 No 1 (2018): Journals of Ners Community
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (244.765 KB) | DOI: 10.5281/j ners community.v9i1.636

Abstract

Appendiktomi yaitu tindakan pembedahan dengan pengangkatan appendiks yang meradang, pasca appendiktomi dapat menyebabkan kehilangan peristaltik normal selama 24 sampai 48 jam, intervensi keperawatan yang dapat diberikan yaitu mengunyah permen karet untuk mengembalikan peristaltik usus menjadi normal. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh mengunyah permen karet terhadap peristaltik usus pada pasien post appendiktomi.Penelitian ini menggunakan desain pra-eksperimental jenis One-shot case study pra test post test design. Populasi adalah pasien post appendiktomi sebanyak 28 pasien di Ruang Dahlia RSUD Ibnu Sina.  Sampel berjumlah 26 pasien diambil secara purposive sampling. Variabel independen adalah mengunyah permen karet dan variabel dependen adalah peristaltik usus. Data dikumpulkan dengan menggunakan instrumen lembar observasi dan SOP mengunyah permen karet yang dilakukan 3x per hari selama 30 menit selama mengunyah, kemudian data dianalisa menggunakan Paired T Test.            Sebelum dilakukan mengunyah permen karet peristaltik usus seluruh responden tidak normal, sedangkan sesudah intervensi 90% responden peristaltik usus menjadi normal. Hasil uji Paired T Test p=0.000 dimana p<0.05 artinya ada pengaruh mengunyah permen karet terhadap peristaltik usus.Peristaltik usus pada pasien post appendiktomi dapat dilakukan dengan upaya mengunyah permen karet. Mengunyah permen karet dapat dijadikan SOP dan diterapkan oleh perawat di rumah sakit. Kata Kunci: Mengunyah permen karet, peristaltik usus, post appendiktomi.Appendectomy is surgical action by removal of inflamed appendix, appendectomy of one of the abdominal surgical procedures. During the surgery may cause a normal peristaltic loss for 24 - 48 hours. Priority nursing action is chew the bubble gum to restore of intestinal peristaltic to normal. This research is to know the effect of chew the bubble gum on intestinal peristaltic post-appendectomy patient.This research used pre-experimental design type One-shot case study pre-test and post-test design. This population was post-appendectomy patient as much 28 patients in Dahlia Room RSUD Ibnu Sina. 26 samples of patients were taken by purposive sampling. The independent variable is effect of chew the bubble gum and the dependent variable is intestinal peristaltic. Data were collected using observation sheet instrument and SOP chew the bubble gum done 3 times a day for 30 minutes each chew, then data analyzed using Paired T Test.            Before chew the bubble gum, intestinal peristaltic all of respondents are not normal, whereas after intervention 90% of respondents intestinal peristaltik intestine to be normal. Based on result from Paired T Test P: 0.000 where P <0.05 that’s means chew the bubble gum have significant effect to intestine peristaltic.Intestinal peristaltic on patient post-appendectomy can be done by chewing the bubble gum. Chewing gum can be used as SOP and applied by nursed at the hospital.Keywords: Chew the bubble gum, intestinal peristaltic, post-appendectomyDOI: 10.5281/zenodo.1404575
Survey of basic life support knowledge in security officer of the company along The Daendles Highway Istiroha Istiroha; Ahmad Hasan Basri
Journal of Community Empowerment for Health Vol 2, No 2 (2019)
Publisher : Faculty of Medicine, Public Health, and Nursing, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (317.714 KB) | DOI: 10.22146/jcoemph.47114

Abstract

Giving first aid to traffic accident victims are often not carried out by medical personnel or competent people. The first helper in traffic accidents on the Daendles Highway is the neighboring community and security officers. The purpose of this study was to describe the knowledge level of security officers concerning basic life support in order to give first aid for the accidents along the Daendles Highway of Manyar Subdistrict, Gresik. This study used a descriptive design with a cross-sectional approach. The respondents in this study were 45 security officers of the company, which is spread along the Daendles Highway of Manyar Subdistrict, Gresik, East Java. The sample was taken by purposive sampling. Data were taken using questionnaires then analyzed by univariate techniques with SPSS 16. The results showed that security with good knowledge was 31.11%, sufficient knowledge was 55.56%, and insufficient knowledge was 13.33%. The characteristic group of respondents who had good knowledge was aged 26-35 years with a working period of 1-5 years and > 5 years, while the characteristics of the respondents who had insufficient knowledge were aged 36-45 years with a working period of 1-5 years and> 5 years. Increasing knowledge and skill about basic life support are needed to reduce mortality and increase the life expectancy of victims while waiting for help from medical personnel.
PENGARUH POSISI PRONASI TERHADAP SATURASI OKSIGEN PASIEN COVID-19 Ahmad Hasan Basri; Evi Zuliyati
Journals of Ners Community Vol 13 No 5 (2022): Jurnal of Ners Community
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55129/jnerscommunity.v13i5.1790

Abstract

Coronavirus disease adalah penyakit yang menyerang sistem pernapasan dengan gejala baru yang disebut happy hipoksia. Posisi pronasi adalah terapi non farmakologik untuk meningkatkan saturasi oksigen dengan keuntungan perbaikan ventilasi dan perfusi daerah ventral dan dorsal paru.Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh posisi pronasi terhadap saturasi oksigen pasien Covid-19. Metode penelitian yang digunakan adalah Pre-Eksperimental Design One GroupPretest-Posttest Design. Sampel penelitian ini adalah 19 pasien Covid-19 yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Variabel dependen adalah saturasi oksigen dan variabel independen adalah posisi pronasi. Analisis menggunakan uji wilcoxon signed rank test. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah pencatatan pada lembar observasi dan oksimetri nadi. Analisa data menggunakan uji Wilcoxon signed rank test menunjukkan hasil (α hitung) = 0,022 < 0,05 sehingga H1 diterima yang artinya membuktikan bahwa ada pengaruh signifikan posisi pronasi terhadap saturasi oksigen setelah 60 menit pemberian. Berdasarkan hasil penelitian ada peningkatan 1-2% dari nilai saturasi sebelum posisi pronasi. Sehingga bisa dijadikan alternatif terapi untuk meningkatkan saturasi oksigen pasien Covid-19 selain terapi farmakologis yang sudah didapatkan. Komorbid yang diderita dapat meningkatkan resiko penurunan saturasi oksigen pada pasien Covid-19. Posisi pronasi yang dilakukan lebih dari satu kali dapat memberikan hasil peningkatan saturasi oksigen lebih maksimal.
PELATIHAN BANTUAN HIDUP DASAR (BHD) MENINGKATKAN PENGETAHUAN DAN KESIAPAN MENOLONG KORBAN KECELAKAAN PADA TUKANG OJEK Ahmad Hasan Basri; Istiroha Istiroha
Journals of Ners Community Vol 10 No 2 (2019): Journals of Ners Community
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (535.431 KB) | DOI: 10.55129/jnerscommunity.v10i2.918

Abstract

ABSTRAK Pemberian pertolongan pertama terhadap korban kecelakaan lalu lintas di sering tidak dilakukan oleh petugas medis atau orang yang berkompeten. Tukang ojek yang ada disepanjang Jl. Raya Daendles sering melakukan pertolongan kepada korban kecelakaan lalu lintas Tujuan penelitian ini adalah menjelaskan pengaruh pelatihan BHD terhadap pengetahuan dan kesiapan menolong tukang ojek di wilayah Jl. Raya Daendles Manyar Gresik. Desain penelitian ini menggunakan Quasy Eksperimental dengan jenis one group pre post test design. Sample diambil dengan menggunakan purposive sampling yaitu sebanyak 21 responden diberikan pelatihan BHD. Variabel independen yaitu pelatihan BHD dan variabel dependen yaitu tingkat pengetahuan dan kesiapan menolong tukang ojek. Instrumen yang digunakan adalah SOP pelatihan BHD dan kuisioner pengetahuan dan kesiapan menolong. Hasil uji statistik Wilcoxon Signed Rank Test menunjukkan ada perbedaan tingkat pengetahuan dan tingkat kesiapan menolong setelah diberikan pelatihan BHD dengan nilai p= 0,002 untuk tingkat pengetahuan dan p=0,000 untuk tingkat kesiapan menolong. Pelatihan BHD dapat meningkatkan pengetahuan dan kesiapan menolong karena dengan pendidikan kesehatan dengan demonstrasi dapat mempermudah responden dalam mengingat kembali materi yang telah diberikan. Petugas kesehtan diharapkan dapat memberikan pelatihan BHD kepada masyarakat awam lain sebagai upaya pemberdayaan masyarakat dalam memberikan pertolongan pertama kepada korban kecelakaan. Kata kunci: Pelatihan, Bantuan Hidup Dasar, Pengetahuan, Kesiapan Menolong, Tukang Ojek DOI: 10.5281/zenodo.3561989
PELATIHAN KESIAPSIAGAAN DENGAN MEDIA POWER POINT DAN MEDIA VIDEO DALAM MENINGKATKAN KESIAPSIAGAAN BENCANA BAJIR PADA SISWA SMA Istiroha Istiroha; Ahmad Hasan Basri
Journals of Ners Community Vol 11 No 2 (2020): Journals of Ners Community
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55129/jnerscommunity.v11i2.1154

Abstract

Sekolah merupakan salah satu dari fasilitas publik yang sering terkena dampak langsung dari bencana banjir seperti rusaknya infrastruktur dan lumpuhnya kegiatan pendidikan sehingga komunitas sekolah harus memiliki kesiapsiagaan untuk menghadapi bencana. Tujuan penelitian ini adalah menjelaskan efektifitas pelatihan kesiapsiagaan dengan media power point dan media video terhadap peningkatan kesiapsiagaan siswa SMA/sederajat dalam menghadapi bencana banjir di daerah resiko tinggi banjir. Desain penelitian ini menggunakan Quasy Eksperimental dengan jenis two group pre post test design. Sample diambil dengan teknik purposive sampling. Sebanyak 20 responden diberikan pelatihan kesiapsiagaan dengan media power point dan 20 responden diberikan pelatihan kesiapsiagaan dengan media video. Instrumen yang digunakan adalah SOP pelatihan kesiapsiagaan dan kuisioner kesiapsiagaan. Data kesiapsiagaan dianalisis dengan uji indeks kesiapsiagaan menghadapi bencana dan diuji statistik dengan Wilcoxon Signed Rank Test dan Mann Whitney test. Hasil uji wilcoxone sign rank test nilai indeks rata-rata sebelum dan sesudah pelatihan kesiapsiagaan bencana banjir dengan media power point menunjukkan nilai p= 0,035. Hasil uji wilcoxone sign rank test nilai indeks rata-rata sebelum dan sesudah pelatihan kesiapsiagaan bencana banjir dengan media video menunjukkan nilai p= 0,05. Hasil uji Mann whitney menunjukkan nilai p= 0,091 (p>0,05) artinya tidak ada perbedaan bermakna tingkat kesiapsiagaan siswa SMA/sederajat sesudah intervensi antara kelompok power point dan video. Media power point dan video merupakan media pembelajaran yang mempermudah siswa dalam belajar sehingga terjadi peningkatan kategori kesiapsiagaan. Pemerintah dan Badan Penanggunlangan Bencana Daerah diharapkan dapat memberikan pelatihan kesiapsiagaan bencana banjir kepada komunitas sekolah sehingga komunitas sekolah siap dan siaga dalam mengahadapi banjir. Kata Kunci: Bencana Banjir, Pelatihan Kesiapsiagaan, Power Point, Siswa SMA/sederajat, Video DOI: 10.5281/zenodo.4774679
HUBUNGAN TINGKAT STRESS KERJA PERAWAT IGD DENGAN KETEPATAN WAKTU PEMBERIAN OBAT HIGH ALERT Ahmad Hasan Basri; Istiroha Istiroha; Ahmad Taufiq
Journals of Ners Community Vol 12 No 2 (2021): Journals of Ners Community
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55129/jnerscommunity.v12i2.1552

Abstract

Stres kerja dapat berpengaruh pada kesehatan perawat dan berlanjut pada terganggunya kinerja perawat, salah satunya dalam pemberian obat high alert. Ketidaktepatan waktu pemberian high alert medications memiliki risiko lebih tinggi membahayakan kesehatan pasien. Tujuan penelitian adalah menjelaskan hubungan tingkat stress kerja perawat IGD ketepatan waktu pemberian obat high alert. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah perawat IGD RSUD Ibnu Sina. Jumlah sampel sebanyak 20 responden, diambil dengan purposive sampling. Variabel bebas adalah tingkat stres Perawat IGD dan variabel terikat adalah ketepatan pemberian obat high alert. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner nursing stress scale dan lembar observasi pemberian obat high alert. Analisis data menggunakan uji korelasi spearman dengan tingkat signifikansi a<0,05. Uji statistik spearman rho menunjukkan p=0,003 (a<0,05) sehingga H1 diterima artinya ada hubungan tingkat stres kerja Perawat IGD dengan ketepatan waktu pemberian obat high alert dengan tingkat korelasi kuat (r = 0,631). Semakin tinggi tingkat stres kerja perawat maka semakin rendah ketepatan waktu pemberian obat high alert. Bagi managemen rumah sakit diharapkan dapat mengantisipasi kondisi stres kerja dan meningkatkan kualitas management dispensing obat high alert. DOI: 10.5281/zenodo.6033604