Garuda - Garba Rujukan Digital

Diana Ulfah

Program Studi Kehutanan Fakultas Kehutanan Universitas Lambung Mangkurat

Author-ID : 4240047

Agriculture, Biological Sciences & Forestry Earth & Planetary Sciences Environmental Science

Published : 2 Documents Claim Missing Document

Claim Missing Document

Articles

PEMBUATAN MINIATUR RUMAH ADAT PAPUA DENGAN MEMANFAATKAN LIMBAH DAUR ULANG Bindamar Kastela; Adi Rahmadi; Diana Ulfah
Jurnal Sylva Scienteae Vol 4, No 1 (2021): Jurnal Sylva Scienteae Volume 4 No 1 Edisi Februari 2021
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

The purpose of this research is to develop creativity in making Minatur Papuan traditional houses (Honai and Kariwari) and to analyze economically if these products are made into the home industry. The materials used in making miniature traditional houses mostly come from the surrounding environment and the costs incurred for making them are cheap. These materials include bamboo, used plywood, used biscuit cans, dried banana leaves, galam tree bark and grass grass. The tools used also have a relatively long service life depending on the quality of the goods and the cost of shrinkage is small. The difference between these two miniatures can be seen in the pictures of each of these miniature houses. This miniature honai is round, the roof is conical. This honai house is located in the Beliem valley. Kariwari is the home of the repentance tribe located on the coast of Yotefa Bay and Lake Sentani Jayapura. This Kariwari house is in the form of an octagonal linmas, the Kariwari traditional house is above sea water. Kariwari houses are for both men and women. The traditional house of the tobati tribe Kariwari is one of the houses that has become the symbol of the Persipura Jayapura logo. Utilization of the waste cycle can be marketed by creating the value of an item that was not previously valuable into a valuable item. The development of creativity in making miniature Papuan traditional houses (honai and Kariwari) will increase people's income if these products are made into home industries.Keywords: Papua; Traditional House; Waste

PENGARUH JENIS TANAH TERHADAP DIMENSI SERAT DAN NILAI TURUNAN SERAT KAYU AKASIA DAUN LEBAR (Acacia mangium Willd) Diana Ulfah; Supiani Supiani
Jurnal Hutan Tropis Vol 13, No 1 (2012): Jurnal Hutan Tropis Borneo Volume 13 No 1 Edisi Maret 2012
Publisher : Lambung Mangkurat University-Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jht.v13i1.1489

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola struktur anatomi kayu akasia terutama dimensi serat berdasarkan perbedaan-perbedaan tiga jenis tanah, yaitu pada jenis tanah organosol glei humus, jenis tanah latosol dan jenis tanah PMK. Metode percobaan yang digunakan pada penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan perbedaan tiga jenis tanah. Nilai dimensi serat pada tiga jenis tanah terdapat perbedaan yang sangat nyata. Pada panjang serat nilai beda antara jenis tanah organosol glei humus dengan latosol adalah 277,1140 µ; jenis tanah organosol glei humus dengan PMK adalah 448,9873 µ; dan jenis tanah organosol glei humus dengan PMK adalah 11,8005 dan jenis tanah latosol dengan jenis tanah PMK adalah 5,4503 µ. Nilai perbedaan diameter lumen antara jenis tanah glei humus dengan jenis tanah latosol adalah 5,2388 µ; jenis tanah organosol dengan jenis tanah PMK adalah 10,0013 µ dan jenis tanah latosol dengan jenis tanah PMK adalah 4,2765 µ. Nilai beda tebal dinding serat antara jenis tanah glei humus dengan jenis tanah latosol adalah 0,6350 µ; jenis tanah glei humus dengan jenis tanah PMK adalah 0,6880 dan jenis tanah latosol dengan jenis tanah PMK adalah 0,0530. Hasil nilai turunan serat menunjukkan bahwa kualitas kertas termasuk kualitas kelas IV.Kata kunci : dimensi serat, nilai turunan serat, dan kayu akasia daun lebar

Title

Found 2 Documents
Search

Abstract

Abstract

Title Search

Found 2 Documents Search

Abstract

Abstract

Title

Found 2 Documents
Search