Penelitian ini bertujuan untuk menentukan tingkat produktivitas tenaga kerja/pengrajin purun, menentukan faktor-faktor penentu (yang berpengaruh) terhadap produktivitas tenaga kerja/pengrajin purun, menghitung besarnya kebutuhan modal dari setiap jenis kerajinan purun, menentukani nilai tambah setelah adanya perlakuan terhadap bahan baku dengan memakai bahan Urea sebagai stabilisator (pencegahan pecah) dan PEG 1000 sehingga mampu meningkatkan kualitas produk kerajinan purun. Hasil dari penelitian menunjukkan produktivitas jam kerja pengrajin pertahunnya sebesar 1209,6 jam untuk tikar dan 696.96 untuk bakul, dengan menghasilkan produktivitas rerata 43,2 kerajinan tikar dan bakul 1795,37.Secara berurutan faktor-faktor penentu terhadap produktivitas tenaga kerja/pengrajin purun yaitu pendidikan, umur, jumlah tanggungan, pengalaman kerja dan status perkawinan.Nilai tambah kerajinan tikar purun sebesar Rp. 28.586.325 dan nilai tambah dari kerajinan bakul putu sebesar Rp.38.800.834. Besarnya kebutuhan modal per bulan untuk kerajinan tikar purun Rp.58.450,-, bakul Rp.198.850,-, tikar purun + urea 5% Rp.128.450,-, bakul purun + urea 5% Rp.325.107,- dan tikar + warna + urea 5% Rp.164.450,-. Pengaruh perlakuan yang paling baik terhadap keteguhan tarik adalah perlakuan PEG 1000 dosis 10%, untuk mulur adalah perlakuan PEG 1000 dosis 5%, dan untuk kadar air pengaruh dari perlakuan urea dosis 10% memberikan pengaruh yang terbaik.Kata Kunci: usaha, tenaga kerja, nilai tambah, kerajinan purun