Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

JENIS PAKAN DAN KETINGGIAN TEMPAT-MAKAN BURUNG DI AREA REKLAMASI DAN REVEGETASI PT ADARO INDONESIA,KALIMANTAN SELATAN Nandang Romansah; Mochamad Arief Soendjoto; Suyanto Suyanto; Didik Triwibowo
Jurnal Sylva Scienteae Vol 1, No 2 (2018): Jurnal Sylva Scienteae Vol 1 No 2, Edisi Oktober 2018
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (560.633 KB) | DOI: 10.20527/jss.v1i2.478

Abstract

Belum tersedia data terkait dengan jenis pakan dan ketinggian pengambilan pakan oleh sebagian besar burung di area reklamasi dan vegetasi.Penelitianbertujuan untuk mengidentifikasi jenis pakan yang dimakan burung serta menentukan ketinggian tempat-burung dominan mendapat makanan atau memakan makanan itu di tajuk vegetasi atau tumbuhan berkayu.Pengamatan dilakukan terhadap burung yang datang dan ditemukan di empat lokasi reklamasi dan revegetasi PT Adaro Indonesia, Kalimantan Selatanpukul 08.00–16.00.Data yang dicatat adalahnamaspesies burung, jenis pakan yang dimakan, dan ketinggian burung tersebut ketika mendapatkan makanan.Frekuensi kejadian (burung makan sesuatu dan pada ketinggian tertentu) ditabulasikan.Jenis pakan dikelompokkan dalam buah, biji, nektar, insekta, ikan, dan lainnya.Kelas ketinggian adalah 0 -<5 m, 5 - <10 m, dan 10 - <15 m dari permukaan tanah.Dua puluh empat spesies burung ditemukan menggunakan area reklamasi dan revegetasi untuk mencari dan mendapat makan.Jenis pakan yang paling sering dijadikan makanan oleh burung adalah insekta.Ketinggian tempat mencari atau mendapat makanan paling dominan pada 5 - < 10 m dari permukaan tanah.
Pengembangan Madu Kelulut Paringin, Kab. Balangan: Integrasi Program Pascatambang Batubara dan Pemberdayaan Masyarakat Didik Triwibowo
PRIMA: Journal of Community Empowering and Services Vol 5, No 1 (2021): June
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/prima.v5i1.48591

Abstract

PT Adaro Indonesia merupakan perusahaan tambang batubara yang berlokasi di Kabupaten Tabalong dan Balangan, Kalimantan Selatan. Salah satu kewajiban perusahaan terhadap masyarakat adalah melakukan Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM). Program PPM disinergikan dengan program pascatambang agar memberikan manfaat bagi lingkungan hidup dan sosial ekonomi masyarakat sekitar tambang secara berkelanjutan. Sinergi ini dilaksanakan pada demplot pascatambang terpadu Paringin karena adanya kesesuaian potensi biogeofisik area demplot dengan kondisi sosial ekonomi masyarakat sekitarnya. Madu kelulut mempunyai potensi yang dapat dikembangkan di masyarakat, namun selama ini belum dibudidayakan secara intensif. Tujuan kegiatan adalah meningkatkan produksi dan kualitas madu kelulut pada Usaha Kecil Menengah (UKM) mitra di Paringin. Pengembangan budidaya lebah madu kelulut dimulai di area demplot pascatambang kemudian diduplikasi di masyarakat sekitar tambang yaitu Istana Kelulut melalui program Corporate Social Responsibility (CSR) sejak tahun 2018. Kegiatan yang dilakukan pada UKM mitra yang dipimpin Bapak Maskuni meliputi pelatihan budidaya lebah madu kelulut secara intensif, pendampingan dalam kegiatan peningkatan produksi dan kualitas produk madu kelulut, serta monitoring dan evaluasi kegiatan. Hasil kegiatan pada UKM mitra Istana Kelulut menunjukkan adanya penambahan sarang lebah madu kelulut menjadi kurang lebih 300 (tiga ratus) unit (Trigona Thorasica dan Trigona Itama) dengan produksi rata-rata mencapai 30 liter/bulan. Hasil analisis laboratorium madu kelulut untuk jenis Itama pada semua parameter madu memenuhi persyaratan kualitas madu Trigona sesuai SNI 8664:2018. Adapun untuk jenis Thorasica, hasil parameter gula pereduksi sebesar 54,24% yang lebih rendah dari baku mutu 55% sedangkan keasaman sebesar 237,81 mL NaOH/kg yang lebih tinggi dibandingkan baku mutu maksimal 200 ml NaOH/kg. 
Strategies of water flow treatment of Paringin Pit Lake to meet wastewater discharge compliance Suhernomo Suhernomo; Luthfi Fatah; Akhmad Rizalli Saidy; Bambang Joko Priatmadi; Ihsan Noor; Didik Triwibowo
Journal of Degraded and Mining Lands Management Vol 10, No 4 (2023)
Publisher : Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15243/jdmlm.2023.104.4683

Abstract

Coal mining by the open-pit mining method creates the formation of a pit lake. The ex-mining site, over time, was gradually filled with contaminated water and must be returned to the water quality standard of compliance level. With proper treatment, the pit lakes have the potential for several benefits and subsequent uses. This study aimed to analyze the existing condition of the Paringin Pit Lake at South Kalimantan by identifying the quality of the water flow, and it is compliance with the parameter threshold values. The results showed that the pit lake water management had been carried out supported by good management of the catchment area and was indicated the stable category by geology technical study. The success of its revegetation processed in the area was shown by an erosion study in which the result was a very low-level category. No less important is the management of runoff water both in the quantity of water balance control and consistent water quality treatment to meet the quality standard values that have been set. The Paringin Pit Lake water management strategy is a form of activity that demonstrates compliance with good and responsible mining principles to support sustainable development that can serve as a good reference and example for other mining activities in terms of mine closure preparation.