Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Guidance of Self-protection efforts during the covid-19 pandemic, through community empowerment activities in Kasugengan Kidul Village, Depok Cirebon Iin Indawati; Aan Kunaedi; Anis Selawati; Elva Angela
ABDIMAS: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 4 No. 2 (2021): ABDIMAS UMTAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : LPPM Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (555.009 KB) | DOI: 10.35568/abdimas.v4i2.1587

Abstract

The impact of the Covid-19 pandemic in Indonesia continues increasing significantly, even positive cases reached up to 235,173,857 people. The existence of Student Work Study (KKM) activities is expected to make a positive contribution during the Covid-19 pandemic that hit Indonesia. In connection with the condition of the spread of Covid-19 which is still increasing, KKM implementation activities in Kesugengan Kidul village, Depok Subdistrict, Cirebon Regency must certainly be creative in order to stay safe and the purpose of activities is achieved. Starting from student fielding and data collection of partnership problems by applying health protocols properly. The method of carrying out activities is carried out with various efforts, including by providing education through leaflets, brochures, sticking brochures on the walls of elementary schools, by limiting the implementation of learning activities, provide education and examples of vitamins both tablets and derived from fruit in the form of nutritious foods that the body needs during the Covid-19 pandemic, even educating through door to door method to local citizen. Expectation of understanding and insight of citizens in the place of KKM partnerships are increasing about the prevention of Covid-19. The results and benefits of KKM activities towards partnerships include increasing public awareness of the prevention of Covid-19, one of which understands the importance of using masks, especially 2-layer masks. The community is more cooperative towards the efforts and programs of village officials to prevent the increase in the spread of the Covid-19 virus, increased citizen insight in partnership on vitamins needed and useful to increase endurance to fight covid-19 and discipline to implement health protocols in an effort to prevent and suppress the spread of Covid-19 in the partnership area of Kesugengan Kidul Village, Depok Subdistrict, Cirebon Regency.
PENGARUH WAKTU FERMENTASI MADU DENGAN BAWANG PUTIH TUNGGAL (Allium sativum L.) TERHADAP DAYA HAMBAT BAKTERI Propionibacterium acnes: INFLUENCE OF HONEY FERMENTATION TIME WITH SINGLE GARLIC (Allium sativum L.) AGAINST THE INHIBITORY POWER OF BACTERIA Propionibacterium acnes Elva Angela; Aan Kunaedi; Ine Suharyani; Andriana
Medical Sains : Jurnal Ilmiah Kefarmasian Vol 7 No 3 (2022): Forthcoming Issue
Publisher : Sekolah Tinggi Farmasi Muhammadiyah Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37874/ms.v7i3.418

Abstract

Madu merupakan substrat yang telah banyak digunakan oleh masyarakat Indonesia untuk pengobatan, salah satunya digunakan untuk mengobati jerawat. Madu memiliki daya hambat antimikroba, kemampuan antimikroba pun terdapat pada bahan alam lain salah satunya Bawang Putih Tunggal (Allium sativum L.). Trend masyarakat terhadap kedua bahan alam tersebut salah satunya dengan mengkombinasikan Madu dan Bawang Putih Tunggal (Allium sativum L.) menggunakan metode perendaman Bawang Putih Tunggal (Allium sativum L.) dalam Madu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui daya hambat bakteri madu hasil fermentasi terhadap bakteri Propionibacterium acnes. Pengujian daya hambat menggunakan metode difusi kertas cakram dengan sampel Madu hasil fermentasi dengan Bawang Putih tunggal (Allium sativum L.) terhadap lama waktu fermentasi Madu, kontrol positif (Klindamisin 300 mg), dan kontrol negatif (aquadest). Sampel Madu dan Bawang Putih Tunggal (Allium sativum L.) di fermentasi menggunakan lama waktu fermentasi pada pekan ke 1,2,3 dan 4. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lama waktu fermentasi madu dapat meningkatkan daya hambat pertumbuhan bakteri Propionibacterium acnes dengan adanya zona bening disekitar kertas cakram. Diameter hambat fermentasi madu pada pekan 1,2,3 dan 4 yaitu 0,416 mm, 0,65 mm, 0,775  mm dan 1,8  mm. Dapat disimpulkan bahwa semakin lama waktu fermentasi Madu dan Bawang Putih Tunggal (Allium sativum L.) akan mengalami kenaikan diameter pada zona bening daya hambat nya diketahui pada pekan ke empat memiliki daya hambat paling besar 1,8 mm.
Penyuluhan tentang “Manisnya Madu Penuh Manfaat” kepada Anak-Anak Salma Audhita Santana; Thia Fitri Maesaroh; Elva Angela; Andriana; Aan Kunaedi
Jurnal SOLMA Vol. 12 No. 1 (2023)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Prof. DR. Hamka (UHAMKA Press)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22236/solma.v12i1.10556

Abstract

Background: Penyuluhan merupakan kegiatan menyebarluaskan hal baru agar masyarakat tertarik dan bersedia menerapkan dalam kehidupan sehari-hari. Saat ini, masih banyak orang yang menganggap bahwa madu hanya bermanfaat sebagai pemanis sehingga tingkat konsumsi madu di Indonesia tergolong rendah. Penyuluhan ini bertujuan untuk meningkatkan pengenalan madu sekaligus mendorong masyarakat, khususnya dimulai dari segmen anak-anak tentang pemahaman madu akan manfaat mengkonsumsi rutin madu. Metode: Kegiatan dilaksanakan di Graha Yatim & Dhuafa Yayasan Robbani, Kecamatan Kesambi, Kota Cirebon, Jawa Barat. Jumlah anak yang mengikuti kegiatan ini sebanyak 16 orang. Pelaksanaan kegiatan dilakukan dengan 3 tahap yaitu tahap observasi, tahap edukasi, dan tahap evaluasi. Hasil: Hasil penyuluhan terlihat pada saat tahap evaluasi dimana anak-anak dapat menjawab pertanyaan pemateri dengan baik. Pada saat penyampaian materi, peserta memberikan respon dengan sangat antusias karena materi yang disampaikan dikemas sedemikian rupa agar mudah dipahami oleh anak-anak. Kesimpulan: Penyuluhan ini dapat meningkatkan pengetahuan anak-anak tentang pentingnya mengonsumsi madu bagi kesehatan.
PENGARUH WAKTU FERMENTASI MADU DENGAN BAWANG PUTIH TUNGGAL (Allium sativum L.) TERHADAP DAYA HAMBAT BAKTERI Propionibacterium acnes: INFLUENCE OF HONEY FERMENTATION TIME WITH SINGLE GARLIC (Allium sativum L.) AGAINST THE INHIBITORY POWER OF BACTERIA Propionibacterium acnes Elva Angela; Aan Kunaedi; Ine Suharyani; Andriana
Medical Sains : Jurnal Ilmiah Kefarmasian Vol 7 No 3 (2022)
Publisher : Sekolah Tinggi Farmasi Muhammadiyah Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37874/ms.v7i3.418

Abstract

Madu merupakan substrat yang telah banyak digunakan oleh masyarakat Indonesia untuk pengobatan, salah satunya digunakan untuk mengobati jerawat. Madu memiliki daya hambat antimikroba, kemampuan antimikroba pun terdapat pada bahan alam lain salah satunya Bawang Putih Tunggal (Allium sativum L.). Trend masyarakat terhadap kedua bahan alam tersebut salah satunya dengan mengkombinasikan Madu dan Bawang Putih Tunggal (Allium sativum L.) menggunakan metode perendaman Bawang Putih Tunggal (Allium sativum L.) dalam Madu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui daya hambat bakteri madu hasil fermentasi terhadap bakteri Propionibacterium acnes. Pengujian daya hambat menggunakan metode difusi kertas cakram dengan sampel Madu hasil fermentasi dengan Bawang Putih tunggal (Allium sativum L.) terhadap lama waktu fermentasi Madu, kontrol positif (Klindamisin 300 mg), dan kontrol negatif (aquadest). Sampel Madu dan Bawang Putih Tunggal (Allium sativum L.) di fermentasi menggunakan lama waktu fermentasi pada pekan ke 1,2,3 dan 4. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lama waktu fermentasi madu dapat meningkatkan daya hambat pertumbuhan bakteri Propionibacterium acnes dengan adanya zona bening disekitar kertas cakram. Diameter hambat fermentasi madu pada pekan 1,2,3 dan 4 yaitu 0,416 mm, 0,65 mm, 0,775  mm dan 1,8  mm. Dapat disimpulkan bahwa semakin lama waktu fermentasi Madu dan Bawang Putih Tunggal (Allium sativum L.) akan mengalami kenaikan diameter pada zona bening daya hambat nya diketahui pada pekan ke empat memiliki daya hambat paling besar 1,8 mm.