Suroso Suroso
Kantor Penelitian dan Pengembangan Kabupaten Pati

Published : 6 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

POTENSI DAN EKSISTENSI PRODUKSI GARAM KONSUMSI DI KABUPATEN PATI Suroso Suroso
Jurnal Litbang: Media Informasi Penelitian, Pengembangan dan IPTEK Vol 11, No 1 (2015): Juni
Publisher : Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten Pati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (115.082 KB) | DOI: 10.33658/jl.v11i1.55

Abstract

ENGLISHPati Regency has a great potential production of consuming salt but there is an indication that the existing production of consuming salt is not optimum. The objectives of the research are: 1) to analyze the potential production of consuming salt in the study area; and 2) to analyze the existing production of consuming salt in the study area. The research uses descriptive approach. The data consist of primary data and secondary ones. Data collecting uses techniques of interview, field-events and document observation. The analysis uses descriptive one. There are three main findings in the research. Firstly, the potential production of consuming salt in Pati Regency is nearly 209,202 tons yearly but the existing production of consuming salt is 73,380 tons yearly, which is equal to 35.076% from the provided local potential production of consuming salt. Secondly, normatively local community in Pati Regency has consumption to salt 6,674 ton yearly, and the ekspor potential of salt is 202,527 ton yearly but the approximately annual salt ekspor is 66,706 ton because the realized production is not optimum. Thirdly, the product quality of consuming salt in the study area is under standard in general because of under standard raw materials and under standard equipments for production. INDONESIAKabupaten Pati memiliki potensi produksi garam sangat besar tetapi ada indikasi realisasi produksi garam konsumsi belum optimal. Penelitian ini bertujuan untuk: 1) Menganalisa potensi produksi garam konsumsi di area studi; dan 2) Menganalisa eksistensi produksi garam konsumsi di area studi. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif. Data penelitian meliputi data primer dan data sekunder. Pengumpulan data menggunakan teknik wawancara, observasi lokasi (field-events) dan observasi dokumen. Analisis data menggunakan analisis deskriptif. Penelitian ini memiliki 3 temuan utama. Pertama, potensi produksi garam konsumsi di Kabupaten Pati sebanyak 209.202 ton per tahun tetapi realisasi produksi hanya sebesar 73.380 ton per tahun (35,076%) dari total potensi yang tersedia. Kedua, secara normatif konsumsi masyarakat domestik terhadap garam konsumsi di Kabupaten Pati sebesar 6.674 ton/tahun, dan daerah ini memiliki potensi ekspor garam konsumsi sebanyak 202.527 ton per tahun tetapi realisasi ekspor garam konsumsi hanya sebesar 66.706 ton per tahun karena realisasi produksi yang tidak optimal. Ketiga, kualitas produksi garam konsumsi di area studi umumnya di bawah standar dikarenakan faktor bahan baku yang kurang baik dan proses produksi yang tidak memiliki sarana/prasarana yang memadai.
KEBIJAKAN PEMILIHAN LOKASI PEMBANGUNAN LUMBUNG PANGAN Suroso Suroso
Jurnal Litbang: Media Informasi Penelitian, Pengembangan dan IPTEK Vol 10, No 1 (2014): Juni
Publisher : Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten Pati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (105.685 KB) | DOI: 10.33658/jl.v10i1.72

Abstract

ENGLISHPati Regency is an agricultural region and it is vulnerable to flood disaster so development of food storage to support availability of food is needed. The objective of the research is to analyze the site selection for development of food storage. This research uses descriptive-quantitative approach. This research consists of (1) main food production; and (2) site selection for development of food storage. Data collecting of the research uses the technique of observation in related documents. The research uses descriptive analysis. There are two main findings in the research. Firstly, food production in the area study is 439,371.67 ton. It is 292% compared to normative need consumption of food so there is 288,901.92 ton of food which is potential to store. Secondly, development of food storage by consideration on food production, access and risk of food will be optimum if it is located in Kayen District. INDONESIAKabupaten Pati merupakan daerah agraris dan rentan terkena bencana banjir sehingga pembangunan lumbung pangan untuk menopang ketersediaan cadangan pangan sangat diperlukan. Penelitian ini memiliki tujuan menganalisis pemilihan lokasi pembangunan lumbung pangan. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif-kuantitatif. Penelitian ini memiliki 2 variabel: (1) produksi pangan pokok; dan (2) pemilihan lokasi pembangunan lumbung pangan. Pengumpulan data penelitian dilakukan dengan teknik observasi dokumen dinas/instansi terkait. Analisis data dengan analisis deskriptif. Penelitian ini memiliki 2 temuan utama. Pertama, produksi pangan sebesar 439.371,67 ton (292%) dari kebutuhan normatif konsumsi sehingga kelebihan produksi yang berpotensi untuk disimpan sebanyak 288.901,92 ton (192%). Kedua, lokasi terbaik untuk pembangunan lumbung pangan dengan pertimbangan produksi pangan, akses jalan dan risiko banjir, paling optimal bila ditempatkan di Kecamatan Kayen.
EKSISTENSI DAN UPAYA MEREDUKSI PENGANGGURAN DI KABUPATEN PATI Suroso Suroso
Jurnal Litbang: Media Informasi Penelitian, Pengembangan dan IPTEK Vol 12, No 2 (2016): Desember
Publisher : Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten Pati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (121.396 KB) | DOI: 10.33658/jl.v12i2.41

Abstract

ENGLISHUnemployment is a crucial problem in the development because it can triger other social problems. The objective of this study is to analyze existing and effort to reduce the unemployment in Pati regency. The research uses descriptive-quantitative approach. The data consist of secondary data. Data collecting is conducted by using observation. The analysis uses descriptive one. There are three main findings in the research. Firstly,Unemployment is caused by many determinant factors. Secondly, the rate of unemployment based on productive age is 8,62% in the study area. Thirdly, the rate of unemployment based on head-household is 2,08% in the study area. To reduce unemployment, it is better for the local government to conduct the efforts which are relevant to the local contexts including the demand for labour, the supply of labor and the optimalization of sub-district role in community empowerment. INDONESIAPenganggguran merupakan masalah serius dalam pembangunan karena pengangguran dapat memicu permasalahan sosial lainnya. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis eksistensi dan upaya pengurangan pengangguran di Kabupaten Pati. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif. Data penelitian menggunakan data skunder. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik observasi. Analisis data menggunakan analisis deskriptif. Ada 3 temuan utama dalam studi ini. Pertama, pengangguran disebabkan berbagai faktor determinan. Kedua, tingkat pengangguran berdasarkan usia produktif sebesar 8,62% di Kabupaten Pati. Ketiga, tingkat pengangguran berdasarkan kepala keluarga (KK) sebesar 2,08% di Kabupaten Pati. Guna mereduksi pengngguran, pemerintah daerah sebaiknya melakukkan upaya yang sesuai dengan konteks lokal meliputi permintaan tenaga kerja, penyediaan tenaga kerja dan optimalisasi peran desa dalam pemberdayaan masyarakat.
IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PAMSIMAS DALAM PENYEDIAAN AIR BERSIH BAGI MASYARAKATDI KABUPATEN PATI Suroso Suroso
Jurnal Litbang: Media Informasi Penelitian, Pengembangan dan IPTEK Vol 12, No 1 (2016): Juni
Publisher : Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten Pati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (103.832 KB) | DOI: 10.33658/jl.v12i1.47

Abstract

ENGLISHAccessibility to clean water is the right for all citizens. However some parts of the study area have less access to clean water, especially in the dry season. The objectives of the research are: (1) To analyze the performance of policy implementation for PAMSIMAS in the study area; and (2) To analyze the role of PAMSIMAS in providing clean water for community in the study area. This research uses quantitative approach. The data consist of primary and secondary data. The data collection is conducted by observation and interview. The data analysis uses descriptive one. There are five main findings in the research. First, the coverage of PAMSIMAS includes 109 of 406 villages (26.85%). Second, the performance in managing PAMSIMAS is fairly good with score 77.37. Third, output of PAMSIMAS programme in 109 villages includes 14,711 installations for clean water of household. Fourth, PAMSIMAS has a capacity 2,850,040 litre per day. Fifth, cash-flow of PAMSIMAS is Rp729,219,937. INDONESIAAkses air bersih merupakan hak setiap warga negara tetapi sebagian kawasan di area studi mengalami kesulitan akses air bersih, khususnya di musim kemarau. Penelitian ini memiliki tujuan: (1) Menganalisa kinerja implementasi kebijakan PAMSIMAS di area studi; dan (2) Menganalisa peran PAMSIMAS dalam penyediaan air bersih bagi masyarakat di area studi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Data penelitian meliputi data primer dan data sekunder. Pengumpulan data primer dilakukan dengan menggunakan teknik wawancara dan pengumpulan data sekunder dilakukan dengan menggunakan teknik observasi dokumen instansi terkait. Teknik analisis data menggunakan analisis deskriptif. Ada beberapa temuan utama dalam penelitian ini. Pertama, coverage PAMSIMAS 109 desa (26,85%) dari total 406 desa/kelurahan di area studi. Kedua, kinerja tata kelola PAMSIMAS masuk kategori relatif baik dengan skor 77,37. Ketiga, output PAMSIMAS di 109 desa memiliki 14.711 sambungan rumah untuk penyediaan air bersih. Keempat, kapasitas pelayanan air bersih PAMSIMAS di area studi sebanyak 2.850.040 liter per hari yang tersebar di 109 desa. Kelima, BP-PAMS memiliki cash-flow sebanyak Rp729.219.937 dalam pengelolaan PAMSIMAS.
KEBIJAKAN REDUKSI INEFISIENSI PEMBIAYAAN PENYELENGGARAAN SEKOLAH DASAR NEGERI (SDN) DAN PENYEDIAAN KECUKUPAN GURU DI KABUPATEN PATI Suroso Suroso
Jurnal Litbang: Media Informasi Penelitian, Pengembangan dan IPTEK Vol 11, No 2 (2015): Desember
Publisher : Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten Pati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (107.356 KB) | DOI: 10.33658/jl.v11i2.69

Abstract

ENGLISHThere are indications of inefficiency in conducting education in Pati Regency. The objectives of the research are: (1) to analyze inefficiency of conducting state slementary schools; and (2) to analyze potential inefficiency of providing teacher adequacy for state elementary schools in the study area.The research uses descriptive approach. The data consist of primary data and secondary ones. Data collecting uses techniques of interview, survey and document observation. The analysis uses descriptive one. There are 4 main findings in the research. Firstly, the provided classrooms based on students of state elementary schools are adequate in the ratio between classrom and students 1 : 21. Secondly, the provided classrooms based on learner-groups of state elementary schools are not adequate in the status shortage 9 classrooms.Thirdly, the provided teachers based on students of state elementary schools are not adequate in the status shortage 56 teachers and the provided teachers based on learner-groups of state elementary schools are not adequate in the status shortage 1.492 teachers.Fourthly, there is a gap between teacher adequacy based on students and teacher adequacy based on learner-groups of state elementary schools namely 1.436 teachers. Assuming the salaries and incentives for a teacher 70 millions Rupiahs, the potential inefficency is approximately 100,520,000,000 Rupiah a year. However, policy for merging state elementary schools should be conducted to improve efficiency of providing teachers and financial education. INDONESIAAda indikasi inefisiensi dalam penyelenggaraan pendidikan di Kabupaten Pati. Penelitian ini memiliki tujuan: (1) menganalisa inefisiensi penyelenggaraan SDN; dan (2) menganalisa potensi inefisiensi penyediaan guru SDN di area studi. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif-kuantitatif. Data penelitian meliputi data primer dan data skunder. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik observasi, wawancara dan survey. Analisis data menggunakan analisis deskriptif. Penelitian ini memiliki 4 temuan utama. Pertama, Standar kecukupan prasarana (ruang kelas) SDN berbasis peserta didik sudah terpenuhi dengan perbandingan ruang kelas terhadap peserta didik sebesar 1 : 21. Kedua, Standar kecukupan prasarana (ruang kelas) SDN berbasis rombel belum terpenuhi dengan kekurangan 9 ruang kelas. Ketiga, Standar kecukupan guru SDN berbasis peserta didik belum terpenuhi dengan status kurang 56 guru dan standar kecukupan guru SDN berbasis rombel belum terpenuhi dengan status kurang 1.492 guru. Keempat, Ada nilai beda batas kecukupan guru SDN berbasis peserta didik dan kecukupan tenaga guru SDN berbasis rombel sebesar 1.436 yang memberikan indikasi potensi inefisiensi. Dengan asumsi gaji dan tunjangan per guru 70 juta per tahun maka ada potensi inefisiensi sebesar Rp. 100.520.000.000 (100,52 milyar rupiah) per tahun. Oleh karena itu, kebijakan rasionalisasi SDN dan normalisasi rombel perlu dilakukan untuk efisiensi guru dan pembiayaan pendidikan.
KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PEMBERDAYAAN USAHA INDUSTRI TAPIOKA DI KABUPATEN PATI Suroso Suroso
Jurnal Litbang: Media Informasi Penelitian, Pengembangan dan IPTEK Vol 10, No 2 (2014): Desember
Publisher : Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten Pati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (106.469 KB) | DOI: 10.33658/jl.v10i2.80

Abstract

ENGLISHPati Regency has a great potential in tapioca industries but the products are not feasible for big industries. Objectives of the research are: (1) to analyze the availability of raw materials for tapioca industries; (2) to analyze the role of tapioca industries in economic development; (3) to analyze the role of tapioca industries in social development; and (4) to analyze the competitiveness of tapioca industries in the study area. The research uses descriptive-quantitative approach. The research uses primary and secondary data. Data collecting uses techniques of interview, field-events and document observation. The analysis uses descriptive. There are some findings in the research. Firstly, the existing product of tapioca has a proportion rate 83.169% of the local raw materials. Secondly, the role of tapioca industries in the economic development is relatively good, in the second rating position among small and medium scale industries with the economic value 233,239,350,000 Rupiahs monthly. Thirdly, the role of tapioca industries in the social development is relatively good, in the third rating position among small and medium scale industries by employing of 3,617 workers. Fourthly, the competitiveness of tapioca industries in the study area is not relatively optimal, which is indicated by: (a) selling out raw materials, (b) the big industries are not willing to use the local tapioca products because of not feasible quality. INDONESIAKabupaten Pati memiliki potensi besar dalam industri tapioka tetapi produk tapioka dianggap kurang layak bagi industri besar. Tujuan Penelitian untuk : (1) menganalisa ketersediaan bahan baku usaha industri tapioka, (2) menganalisa peran usaha industri tapioka dalam pembangunan ekonomi, (3) menganalisa peran usaha industri tapioka dalam pembangunan sosial penyerapan tenaga kerja, (4) menganalisa daya saing usaha industri tapioka di area studi. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif. Penelitian menggunakan data primer dan data sekunder. Pengumpulan data dengan teknik wawancara, observasi lapangan dan observasi dokumen. Analisis data secara analisis deskriptif. Ada beberapa temuan dalam penelitian ini. Pertama, eksistensi produksi tapioka berada pada proporsi sebesar 83,169% dari potensi bahan baku lokal yang tersedia. Kedua, peran usaha industri tapioka dalam pembangunan ekonomi relatif baik, menempati peringkat 2 diantara UKM unggulan daerah dengan nilai ekonomi produksi per bulan sebesar Rp233.239.350.000,00. Ketiga, peran usaha industri tapioka dalam pembangunan sosial penyerapan tenaga kerja relatif baik, menempati peringkat 3 diantara UKM dengan penyerapan tenaga kerja sebanyak 3.617 orang. Keempat, daya saing usaha industri tapioka di area studi relatif kurang optimal terindikasi: (a) sebagian bahan baku lokal (ketela) dijual ke luar daerah karena penawaran harga yang kurang kompetitif, (b) perusahaan besar belum mau menggunakan produk tapioka tersebut dengan alasan kualitas kurang layak.