Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

HUBUNGAN STATUS GIZI TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP) NEGERI 02 BANDAR LAMPUNG TAHUN 2015 Asri Mutiara; Neno Hasbie Fitriyani
Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Vol 2, No 3 (2015): Volume 2 Nomor 3
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (87.505 KB) | DOI: 10.33024/.v2i3.713

Abstract

Gizi merupakan salahsatu faktor penting yang menentukantingkat kesehatan dan keserasian antaraperkembangan fisik dan perkembanganmental. Ketidakseimbangan antaramakanan yang dikonsumsi menyebabkanmenurunnya kemampuan, konsentrasibelajar, gangguan belajar dan perubahanfisik. Penelitian ini dilakukan dengantujuan mengetahui hubungan statusgizi terhadap prestasi belajar siswaSekolah Menengah Pertama (SMP)Negeri 02 Bandar Lampung.Metode : Penelitian survei analitikdengan desain penelitian crosssectional. Sampel berjumlah 110responden dengan simple randomsampling. Data diperoleh dari datapengukuran berat badan dan tinggibadan di Sekolah Menengah Pertama(SMP) Negeri 02 Bandar Lampung.Hasil : Dari sampel yang ditelitididapatkan responden dengan statusgizi normal sebanyak 59 siswa(53,6%) serta responden dengankelebihan berat badan sebanyak 51(46,3%) dan responden yang memilikitingkat prestasi belajar yangmemenuhi KriteriaKetuntasanMinimum (KKM) ≥ 70sebanyak 96 siswa (87,2%) serta yangmemiliki tingkat prestasi belajardibawah KriteriaKetuntasanMinimum (KKM) < 70sebanyak 14 siswa (12,7%).Berdasarkan hasil uji statistik berupauji Sperman’s rho didapatkanP(value)= 0.00dengan R= 0.581 yangberarti terdapat hubungan yang cukuptinggi antara status gizi denganprestasi belajar.Kesimpulan : Terdapat hubunganyang cukup tinggi antara status giziterhadap prestasi belajar siswaSekolah Menengah Pertama (SMP)Negeri 02 Bandar Lampung.
HUBUNGAN ANATARA USIA DENGAN PREEKLAMSIA PADA IBU HAMIL DI RSUD DR.H.ABDUL MOELOE K BANDAR LAMPUNG 2014 Rina Kriswiatiny; Neno Hasbie Fitriyani
Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Vol 2, No 3 (2015): Volume 2 Nomor 3
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (134.769 KB) | DOI: 10.33024/.v2i3.708

Abstract

Preeklamsia adalah hipertensi disertai dengan proteinuria dan edema akibat kehamilan setelah usia kehamilan 20 minggu atau segera setelah persalinan. Adapun usia sangat berpengaruh terhadap terjadinya preeklamsia dimana pada wanita dengan usia < 20 tahun atau > 35 tahun kurang baik untuk hamil maupun melahirkan karena kehamilan pada usia ini memiliki resiko tinggi terjadinya keguguran atau kegagalan persalinan, gangguan kehamilan dalam bentuk preeklamsia dan eklamsia, bahkan bisa menyebabkan kematian. Sampai saat ini hubungan antara usia ibu hamil dengan kejadian preeklamsia masih belum jelas dari berbagai penelitian, oleh karena itu penulis menganggap perlu dilakukannya penelitian tentang Hubungan Antara Usia Dengan Preeklamsia Pada Ibu Hamil Di RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Bandar Lampung Tahun 2014 Tujuan Penelitian : Mengetahui hubungan antar usia dengan preeklamsia pada ibu hamil di RSUD Dr.H. Abdul Moeloek Bandar Lampung tahun 2014 Metode Penelitian: Jenis penelitian yang digunakan adalah analitik korelasi, dengan menggunakan pendekatan studi cross sectional. Dimana variabel dalam penelitian ini dikumpulkan dalam satu waktu bersamaan untuk mengetahui hubungan anatara usia dengan preeklamsia pada ibu hamil. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 113 orang, teknik pengambulan sampel dengan menggunakan Purposive Sampling Hasil Penelitian : Hasil yang didapat dalam penelitian yaitu, dari 113 kasus preeklamsia menurut usia yaitu usia tidak berisiko sebanyak 52 orang dan usia berisiko sebanyak 61, sedangkan preeklamsia menurut berat ringan nya yaitu preeklamsia ringan sebanyak 53 orang dan preeklamsia berat sebanyak 60 orang. Berdasarkan uji statistik diperoleh nilai p = 0,000 (p <0,50) dan Confidence Intreval (CI) 95%, maka dapat disimpulkan bahwa ada hubungan bermakna antara usia dengan preeklamsia. Dari nilai OR dapat dikatakan bahwa usia berisiko (< 20 tahun atau >35 tahun) 4,1 kali lebih besar terjadinya preeklamsia.. Kesimpulan : Terdapat Hubungan bermakna antara usia dengan preeklamsia di RSUD Dr. H.Abdul Moeloek Bandar Lampung 2014