This Author published in this journals
All Journal Warta Perkaretan
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PERKEMBANGAN RISET DAN PENGGUNAAN MINYAK NABATI TEREPOKSIDASI SEBAGAI BAHAN PEMLASTIS KARET DAN PLASTIK Norma Arisanti Kinasih; adi Cifriadi
Warta Perkaretan Vol. 32 No. 1 (2013): Volume 32, Nomor 1, Tahun 2013
Publisher : Pusat Penelitian Karet - PT. Riset Perkebunan Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (543.215 KB) | DOI: 10.22302/ppk.wp.v32i1.35

Abstract

Penggunaan bahan pemlastis dalam pembuatan barang jadi karet dan plastik digunakan untuk meningkatkan fleksibilitas polimer dan pendispersian bahan pengisi di dalam matrik. Terdapat beberapa jenis bahan pemlastis yang digunakan dalam pembuatan produk karet dan plastik antara lain adalah: bahan pemlastis golongan parafinik, aromatik, naftenik, ftalat, dll. Pemlastis golongan ftalat yang banyak digunakan pada karet NBR dan plastik PVC saat ini mulai dibatasi karena dapat mengakibatkan efek karsiogenik dan mencemari lingkungan, sehingga penelitian tentang bahan pemlastis untuk substitusi bahan pemlastis golongan ftalat telah banyak dilakukan. Minyak nabati terepoksidasi merupakan salah satu bahan yang berpeluang untuk mensubtitusi bahan pemlastis golongan ftalat. Sintesis minyak nabati terepoksidasi dilakukan melalui reaksi epoksidasi minyak nabati yang salah satu sintesisnya menggunakan asam perkarboksilat. Dalam reaksi ini, terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi hasil diantaranya: jumlah dan jenis katalis, jumlah dan jenis pereaksi, jenis minyak nabati, waktu, suhu, dan kecepatan pengadukan selama berlangsungnya reaksi. Nilai bilangan iod dan oksiran merupakan pengujian yang digunakan untuk mengamati derajat konversi pembentukan minyak nabati terepoksidasi. Tulisan ini memaparkan reaksi pembentukan minyak nabati terepoksidasi, aplikasi penggunaannya, dan peluang pengembangan industri minyak nabati terepoksidasi.
PERKEMBANGAN INDUSTRI NANO FILLER UNTUK INDUSTRI KARET DI INDONESIA Adi Cifriadi; Norma Arisanti Kinasih
Warta Perkaretan Vol. 33 No. 2 (2014): volume 33, Nomor 2, Tahun 2014
Publisher : Pusat Penelitian Karet - PT. Riset Perkebunan Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (765.396 KB) | DOI: 10.22302/ppk.wp.v33i2.56

Abstract

Aplikasi teknologi nano pada industri karet dilakukan seiring dicanangkannya konsep “Ban Ramah Lingkungan (Green Tires)” pada tahun 1990an. Penggunaan teknologi nano pada industri karet dilakukan pada pembuatan bahan pengisi nano carbon black (jenis N110, N220, N330) dan silika. Namun, proses pembuatan carbon black menimbulkan emisi CO2, sehingga perlu dikembangkan material baru pensubsitusi carbon black seperti bahan pengisi nano dari lempung (clay), silika (fumed and precipitated silica), pati (starch), selulosa, dan CaCO3. Pengembangan material baru tersebut telah banyak dilakukan dan dikomersialkan. Indonesia memiliki potensi bahan baku yang besar dan peluang pasar yang semakin berkembang sehingga industri nano filler berbahan dasar ramah lingkungan berpotensi untuk dikembangkan.