Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PEMANFAATAN LIMBAH BAN BEKAS DENGAN MENGGUNAKAN TEKNOLOGI PIROLISIS Asron Ferdian Falaah; Adi Cifriadi
Warta Perkaretan Vol. 31 No. 2 (2012): Volume 31, Nomor 2, Tahun 2012
Publisher : Pusat Penelitian Karet - PT. Riset Perkebunan Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (477.752 KB) | DOI: 10.22302/ppk.wp.v31i2.272

Abstract

Pertumbuhan industri otomotif yang semakin pesat mengakibatkan peningkatan permintaan ban kendaraan, sehingga menyebabkan peningkatan jumlah limbah ban bekas. Oleh karena ban bekas sangat sulit terdegradasi oleh alam, maka diperlukan suatu teknik untuk mengatasi permasalahan ini. Salah satu cara untuk menangani limbah ban bekas adalah dengan mendegradasi secara thermal melalui proses pirolisis. Proses pirolisis adalah degradasi thermal suatu bahan dengan sedikit atau tanpa oksigen yang  dilakukan pada temperatur tinggi sekitar  300 – 900 0C.  Limbah ban bekas yang diperoleh dari proses buffing (proses penghalusan) pada pabrik vulkanisir ban mengandung karet dan bahan kimia karet seperti : karet alam, karet sintetis, filler (pengisi) seperti Carbon Black, Sulfur, Zinc Oxide, Processing Oil, Accelators, dll. Produk dari proses pirolisis limbah ban bekas berupa fase padat, cair dan gas. Fase padat adalah berupa arang (char), sedangkan fase cair dan fase gas berupa minyak (Oil) dan senyawa yang tidak terkondensasi (Pyro-gas). Produk cairan pirolisat dapat digunakan sebagai  bahan baku dalam berbagai aplikasi industri seperti industri pelarut, resin, lem, dan dispersing agent untuk pigmen warna. Produk padat berupa arang (char) dapat digunakan sebagai bahan bakar padat atau dapat sebagai arang aktif (activated carbon) yang digunakan dalam unit pemurnian air (water purification unit), sedangkan produk gas dapat digunakan sebagai sumber bahan bakar pada proses pirolisis.
APLIKASI PENGGUNAAN KARET ALAM SEBAGAI ALAT PEREDAM GEMPA PADA BANGUNAN RUMAH TINGGAL SEDERHANA Usman Wijaya; RACHMANSYAH Rachmansyah; Adi Cifriadi; Santi Puspitasari; Asron Ferdian Falaah
Jurnal Penelitian Karet JPK : Volume 39, Nomor 2, Tahun 2021
Publisher : Pusat Penelitian Karet - PT. Riset Perkebunan Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22302/ppk.jpk.v39i2.765

Abstract

Konsep desain penggunaan karet peredam gempa adalah energi disipasi, yaitu penyerapan gaya gempa sebelum masuk ke bangunan dengan cara pemisah struktur bangunan diatasnya dari tanah yang merupakan pusat sumber kedatangan gempa. Aspek keamanan pelaksanaan pembangunan terutama untuk perumahan rakyat seringkali terabaikan. Hal ini terutama berkaitan dengan pendetailan tulangan baja yang merupakan aspek penting dalam kriteria bangunan tahan gempa yang kerap kali terabaikan di dalam pelaksanaan baik secara tidak disengaja maupun disengaja dengan dalih menekan biaya pembangunan agar nilai bangunan lebih ekonomis. Dengan pertimbangan kedua permasalahan di atas, maka solusi yang paling elegan dan memungkinkan untuk negara berkembang seperti Indonesia dimana sebagian besar penduduknya menghuni perumahan rakyat daripada apartemen bertingkat adalah mengenalkan penggunaan karet peredam gempa. Karet peredam gempa berfungsi sebagai penyekat atau peredam agar gaya gempa sebelum merambat masuk ke struktur bangunan dapat diredam. Peredam gempa ini dikembangkan mulai dari teknik proses dan pembuatan bahan dasar kompon karet agar tepat sesuai dengan peruntukannya sebagai bahan isolator (pemisah). Untuk perkuatan digunakan lapisan reinforcement woven roving fiberglass sebagai pengganti pelat baja yang secara nilai ekonomi lebih inovatif dan dapat diaplikasikan. Aplikasi penggunaan karet peredam gempa dilakukan dengan pengujian material karet dan menganalisa karet peredam gempa tersebut secara numerik untuk menghasilkan sifat mekanik dan nilai redaman disipasi energi sebesar 9 persen. Nilai rasio redaman tersebut dimasukan ke dalam simulasi bangunan rumah tinggal tahan gempa menggunakan software ETABS dengan sebelas rekaman gempa yang pernah terjadi. Dari hasil simulasi diperoleh perilaku bangunan rumah tinggal menggunakan karet peredam gempa mampu menaikan performa bangunan, dari yang sebelumnya tanpa karet peredam gempa bangunan mengalami kerusakan saat terjadi gempa, setelah diaplikasikan karet peredam gempa bangunan tidak mengalami kerusakan.