Lina Rohmadiansyah
Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

ANALISIS PEMAKNAAN PESAN DALAM FOTO MEME VERSI HAJI LULUNG: (Studi Analisis Semiotika Charles Sanders Peirce) Lina Rohmadiansyah; Arif Darmawan
RELASI Vol 2 No 02 (2022): Komunikasi
Publisher : COMMUNITY OF RESEARCH LABORATORY SURABAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pada foto meme biasanya sarat dengan perlambangan-perlambangan yang kaya akan makna. Umumnya meme berisi sebuah fenomena di masyarakat, seorang tokoh, ataupun berupa perasaan yang ingin di sampaikan oleh si pembuat foto tersebut yang menyebar melalui email, blog, media sosial, forum, dan lain sebagainya. Meme merupakan media baru untuk menyampaikan ide, kritik, gagasan kepada objek yang dijadikan meme. Meme yang merebak akhir-akhir ini adalah meme yang menggunakan karakter Haji Lulung. Haji Lulung adalah seorang tokoh politik yang menduduki jabatan sebagai Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta. Perilaku Haji Lulung banyak menuai kontroversi. Melalui kontroversi itulah akhirnya merebak meme - meme tentang Haji Lulung yang menjadi tren khususnya di media sosial. Maka dari itu dalam penelitian ini, peneliti berusaha untuk mengangkat tema meme tentang Haji Lulung. Tujuan utama dalam penelitian ini adalah untuk menganalisis pemaknaan pesan dalam foto meme versi Haji Lulung. Metode analisa data menggunakan semiotica analitic yaitu semiotika yang mengacu pada teori tanda yang dikemukakan oleh Charles Sanders Peirce yang menyatakan bahwa suatu tanda terdiri atas ikon, indeks dan simbol. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa foto meme Haji Lulung merupakan media propaganda terhadap tokoh Haji Lulung itu sendiri. Dari setiap muatan gambar meme tidak mencantumkan unsur-unsur dari muatan itu sendiri. Muatannya hanya dibuat agar pembaca dapat mudah untuk menangkap maksud dari gambar yang disajikan tersebut tanpa harus mendetailkan maksud dari setiap detail gambar di dalamnya. Isi dari foto meme merupakan representasi dari suara rakyat yang dikemas dengan gambar atau tulisan yang mengandung lelucon di dalamnya. Saran dari peneliti untuk pembuat meme adalah agar lebih santun dan tetap mengedepankan etika jurnalistik dalam pembuatan meme. Kedepannya, diharapkan meme dapat berkembang terutama dalam konten yang akan disajikan.