Fiitri Rahayu
Departemen Biostatistik, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Univeristas Indonesia

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

HUBUNGAN PENGETAHUAN KESEHATAN REPRODUKSI, KEIKUTSERTAAN REMAJA DALAM PUSAT INFORMASI KONSELING REMAJA (PIK-R) DAN PENGGUNAAN NAPZA DENGAN PERILAKU SEKS PRANIKAH REMAJA DI INDONESIA: (ANALISIS LANJUT SURVEI INDIKATOR RPJMN REMAJA 2015) Fiitri Rahayu; Sukarno
Jurnal Keluarga Berencana Vol. 4 No. 1 (2019): Jurnal Keluarga Berencana
Publisher : Badan Kependudukan Dan Keluarga Berencana Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (0.001 KB) | DOI: 10.37306/kkb.v4i1.6

Abstract

Remaja mengalami orientasi seksual ditandai dengan rasa ingin tahu dan kebutuhan informasi tentang seks yang meningkat, untuk itu remaja mengadakan eksperimen dalam kehidupan berpacaranseperti berciuman, meraba, meangsang sampai melakukan hubunga seksual pranikah. Remaja yang melakukanperilaku seksual pranikah meningkat setiap tahunnya. Penelitian ini menganalisis hubungan pegetahuan kesehatan reproduksi, keikutsertaan remaja dalam kegiatan Pusat Informasi Konseling Kesehatan Remaja/Mahasiswa (PIK-R/M), penggunaan NAPZA dengan perilaku seks pranikah di Indonesia tahun 2015. Penenlitian ini menggunanakan data survei indikator kinerja RPJMN Remaja 2015 dengan desain cross sectional dimana sampel pada penelitian sebanyak 42.243 remaja usia 15-24 tahun dan belum menikah. Hasil menunjukkan bahwa ada hubungan pengetahuan tentang masa subur (p = 0,01; OR= 0,7; 95%CI= 0,6-0,9), pengetahuan tentang risiko hamil (p= 0,020; OR= 0,8; 95%CI = 0,7 – 0,9), keikutsertaan remaja dalam kegiatan PIK R/M (p= 0,004; OR= 1,5; 95%CI = 1,1 – 2,1) dan penggunaan NAPZA (p= 0,001; OR= 5,6; 95%CI = 4,6 – 6,7) dengan perilaku seksual pranikah remaja di Indonesia. Instansi pemerintah terkait diharapkan lebih gencar memberikan informasi tentang masalah kessehatan remaja terutama pengetahuan tentang masa subur dan risiko kehamilan, serta di harapkan instansi diharapkan melakukan aktivitas pencegahan, pembertantasan dan rehabilitasi terhadap penyalahgunaan NAPZA sehingga perilaku seks pranikah tidak meningkat.