The lack of learning activities for class VIII-B students at SMPN 2 Jatinangor in face-to-face learning is limited, causing student learning outcomes on the material to be less than optimal. Based on preliminary data, it is known that of all 34 students, there are 15 people or about 48% who have successfully completed their study assignments. The purpose of this study is to increase student learning activities in limited face-to-face learning by applying the discovery learning model. This research was conducted through classroom action consisting of two cycles, each cycle carried out in two meetings. The instrument used was an instrument for observing student learning activities and teacher activities. The results showed that student learning activities after applying the discovery learning model increased, this was indicated by the achievement of indicators of success in this study. The data is supported by student learning activities that are in accordance with the learning syntax. The increase in student learning activities has an impact on increasing student learning outcomes from the acquisition of test results in the first cycle showing the average value reaching 66.50 and increasing in the second cycle to 75.25 with sufficient category. scientific approach can improve student learning activities in science lessons when face-to-face learning is limited. ABSTRAKKurangnya aktivitas belajar siswa kelas VIII-B di SMPN 2 Jatinangor dalam pembelajaran tatap muka terbatas menyebabkan hasil belajar siswa pada materi tekanan zat kurang maksimal. berdasarkan data awal diketahui bahwa dari seluruh siswa yang berjumlah 34 orang, terdapat 15 orang atau sekitar 48% yang berhasil menyelesaikan tugas belajarnya. Tujuan penelitian ini adalah meningkatnya aktivitas belajar siswa pada pembelajaran tatap muka terbatas dengan menerapkan model discovery learning. Penelitian ini dilakukan melalui tindakan kelas yang terdiri dari dua siklus masing masing siklus dilaksanakan dalam dua kali pertemuan, Instrumen yang digunakan berupa instrumen observasi aktivitas belajar siswa dan aktivitas guru. Hasil penelitian menunjukan bahwa aktivitas belajar siswa setelah menerapkan model discovery learning meningkat, hal ini diindikasikan oleh terlampauinya indikator keberhasilan dalam penelitian ini. Data tersebut didukung dengan aktivitas belajar siswa yang telah sesuai dengan sintak pembelajaran. Peningkatan aktivitas belajar siswa berdampak pada peningkatan hasil belajar siswa dari perolehan hasil tes siklus I menunjukan nilai rata-rata mencapai 66,50 dan meningkat pada siklus II menjadi 75,25 dengan kategori cukup Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran discovery learning dengan pendekatan saintifik dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa pada pelajaran IPA saat pembelajaran tatap muka terbatas..