Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

WAWASAN AL-QUR’AN TENTANG IBADAH Said, Suarning
DIKTUM: Jurnal Syariah dan Hukum Vol 15 No 1 (2017): Diktum : Jurnal Syariah dan Hukum
Publisher : Jurusan Syariah dan Ekonomi Islam Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Parepare

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (583.661 KB) | DOI: 10.28988/diktum.v15i1.424

Abstract

Abstrak: Tulisan ini akan mencoba membahas beberapa ayat yang berkaitan masalah ibadah. Perintah ibadah dalam Al-Qur‟an memiliki dua bentuk, yaitu dengan memakai kata ibadah dengan bentuk fi‟ilamr dan kadang juga memakai kata nusuk, yang keduanya memiliki makna tuntutan untuk melaksanakan sebuah perintah. Melaksanakan perinah ibadah adalah suatu kebutuhan setiap makhluk, karena sebagai makhluk yang lemah, yang setiap saat membutuhkan perlindungan, rahmat dan kasih saying dari Sang Khalik maka untuk memperoleh semua itu harus melalui ketaatan dan ketabahan melaksanakan perintah(ibadah).
WAWASAN AL-QUR’AN TENTANG IBADAH Said, Suarning
DIKTUM: Jurnal Syariah dan Hukum Vol 15 No 1 (2017): Diktum : Jurnal Syariah dan Hukum
Publisher : Fakultas Syariah dan Hukum Islam Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Parepare

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (583.661 KB) | DOI: 10.35905/diktum.v15i1.424

Abstract

Abstract: This paper will try to discuss some verses related to the matter of worship. The command of worship in the Qur'an has two forms, namely by using the word worship with the form fi'il amr and sometimes also use the word nusuk, both of which have the meaning of demands to carry out a command. Implementing the worship ceremony is a necessity for every creature, for as a weak creature, who at all times needs protection, mercy and compassion from the Creator then to obtain all that must be through obedience and steadfast exercise (worship).
WAWASAN HADIS TENTANG HUBUNGAN MAHRAM KARENA PENYUSUAN Suarning, Suarning; Jalil, Abdul; Muliati, Muliati
Al-Maiyyah : Media Transformasi Gender dalam Paradigma Sosial Keagamaan Vol 13 No 1 (2020): AL-MAIYYAH
Publisher : LP2M IAIN Parepare

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (857.629 KB) | DOI: 10.35905/almaiyyah.v13i1.696

Abstract

Studi ini bertujuan untuk melakukan kajian wawasan hadis tentang hubungan mahram karena penyusuan. Metode yang digunakan yaitu metode tematik dengan pendekatan historis. Pendekatan lainnya digunakan adalah pedagogis, sosiologis, linguistik dan teologis normatif dalam memahami hadis.Teknik analisis menggunakan analisis tekstual, kontektual, dan intertekstual.Wawasan hadis Nabi tentang mahram sesusuan menunjukkan dengan adanya penyusuan memberikan kemutlakan terjadinya pengharaman perkawinan dari dan atas yang terkait dengan penyusuan.Semua anak yang menyusu secara langsung digolongkan anak sesusuan menyebabkan terjadinya hubungan mahram. Proses sampainya air susu ibu tersebut ke dalam rongga perut bayi, maka secara kontekstual air susu ibu yang telah menyenangkan sibayi dapat mengakibatkan status hukum mahram. Untuk itu seorang perempuan ketika hendak mengambil keputusan untuk anak susuan hendaknya berhati-hati dengan memperhatikan frekuensi susuan, kualitas ataupun kadar susuan, serta waktu atau batas umur susuan.
Wawasan Hadis Tentang Hubungan Mahram Karena Penyusuan Suarning, Suarning; Jalil, Abdul; Muliati, Muliati
Al-Maiyyah: Media Transformasi Gender dalam Paradigma Sosial Keagamaan Vol 13 No 1 (2020): AL-MAIYYAH
Publisher : LP2M IAIN Parepare

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35905/almaiyyah.v13i1.696

Abstract

The aims of this study was to conduct a hadist insight into the relationship of mahram due to breastfeeding. The method used was the thematic method with a historical approach. Other approaches was used such as pedagogical, sociological, linguistic and normative theological in understanding hadist. The analysis technique was used textual, contextual, and intertextual analysis. The Insight of the Prophet's hadist about sibling’s mahram shows the existence of breastfeeding provides the absolute prohibition of marriages from and above associated with breastfeeding. All children who were breastfeeding directly and sprayed ware classified as children of sesusuan causing a mahram relationship. The process of giving breastfeedingto the baby, then contextually breast milk that has been pleasurable the baby can result in the legal status of mahram. For this reason, a woman when she wants to make a decision for breastfeeding children should be careful with regard to the frequency of breast milk, quality or content of breast milk, as well as the time or age of breast milk.