Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

BERKENALAN DENGAN IMAM ABU DAWUD DAN SUNANNYA Ahmad Faqihuddin
Al-Risalah : Jurnal Studi Agama dan Pemikiran Islam Vol 8 No 2 (2017): Al-Risalah : Jurnal Studi Agama dan Pemikiran Islam
Publisher : Fakultas Agama Islam, Universitas Islam As-Syafiiyah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (70.24 KB) | DOI: 10.34005/alrisalah.v4i2.381

Abstract

Shahih Abu Dawud adalah salah satu dari kutub al-khamsah, yaitu shahih muslim, shahih bukhari, shahih nasa’I, sunan al-Tirmidzi dan shahih sunan Abu Dawud. Menurut jumhur ulama, sunan Abu Dawud mempunyai ranking sebagai urutan ketiga dari kutub alsittah yang urutannya meliputi shahih al-Bukhari, shahih al-Muslim, sunan Abu Dawud, sunan Tirmidzi dan sunan Al-Nasa’i. Hanya saja ulama masih beda pendapat tenaang urutan keenam apakah kutub muwathth, imam malik atau sunan ibnu majah. Kitab sunan Abu Dawud layak dijadikan standar untuk mengambil istimbath bagi ahli hukum Islam. Dalam hal ini para fuqoha mengatakan Abu Dawud telah menerjemahkan dengan sangat baik terhadap hadis-hadis yang menunjukkan pandangan para ulama sertapengetahuannya terhadap seluk beluk pengambilan dalil. Oleh karena itu para ulama berpendapat bahwa sunan Abu Dawud disepakati mayoritas ulama sebagai kitab standar.
DZUNNUN AL-MISRI Ahmad Faqihuddin
Al-Risalah : Jurnal Studi Agama dan Pemikiran Islam Vol 9 No 1 (2018): Al-Risalah : Jurnal Studi Agama dan Pemikiran Islam
Publisher : Fakultas Agama Islam, Universitas Islam As-Syafiiyah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (70.174 KB) | DOI: 10.34005/alrisalah.v5i1.390

Abstract

Adalah Abu Al-Faiz Tsauban Ibn Ibrahim Al-Misri seorang sufi yang terkenal dengan julukan Dzunnun Al-Misri. Nama Al-Misri merupakan gelar yang diberikan kepadanya karena ia dilahirkan di Mesir. Masa hidupnya bertepatan pada kejayaan Bani Abbasiyah yaitu pada masa Harun Al-Rasyid dan pada masa itu ilmu pengetahuan, kebudayaan dan tradisi keilmuan Islam mengalami kemajuan yang pesat. Pada masa Dzunnun Al-Misri berkembang pula bidang keilmuan terutama ilmu tasawuf. Sifat Dzunnun yang wara’, zuhud, dan akhlak yang mulia mendukung teori-teori tasawuf yang dikembangkannya. Ia merupakan orang pertama yang meletakkan dasar-dasar teori tasawuf dan pengertian-pengertian yang khusus. Ia meletakkan dasar tasawuf dengan ma’rifah sehingga didunia Islam ia dijuluki sebagai Bapak Paham Ma’rifah. Ma’rifah adalah pengetahuan hakiki tentang Tuhan, dan Ma’rifah hanya terdapat pada kaum sufi yang sanggup melihat Tuhan dengan hati sanubari mereka. Dari pengertiannya Ma’rifah adalah mengetahui rahasia-rahasia Tuhan dengan sanubari.
HUBUNGAN ISLAM DAN BARAT Ahmad Faqihuddin
Al-Risalah : Jurnal Studi Agama dan Pemikiran Islam Vol 10 No 1 (2019): Al-Risalah : Jurnal Studi Agama dan Pemikiran Islam
Publisher : Fakultas Agama Islam, Universitas Islam As-Syafiiyah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (70.151 KB) | DOI: 10.34005/alrisalah.v9i1.397

Abstract

Islam dan Barat merupakan dua peradaban besar dan penting yang ada di muka bumi saat ini, keduanya memiliki karakter dan ciri khas sendiri, dalam sepanjang sejarahnya, kedua peradaban ini telah melakukan interaksi yang panjang, berabad-abad dalam hubungan keduanya banyak diwarnai situasi baik yang manis maupun yang pahit, pernah tidak harmonis, berbenturan dan konflik. Dimulai dari keruntuhan Uni Soviet yang berideologi sosialis komunis yang merupakan sateru ideologi kapitalisme dalam hal ini Barat. Amerika Serikat yang berideologi kapitalis merasa satu-satunya ideologi yang bermain dalam percaturan politik internasional. Amerika Serikat merasa tidak ada lagi ideologi yang dapat menghalangi kepentingannya kecuali Islam.Dalam situasi dunia saat ini masih diwarnai tantangan yang sangat besar, sebagian besar penduduk dunia masih dilanda kemiskinan, ketidakadilan, dan aneka macam penyakit HIV, bencana alam, dan kerusakan lingkungan hidup, seharusnya tanpa memandang perbedaan latar belakang budaya dan peradaban bersatu membantu dalam menanggulangi bencana secara bersama dan mengedepankan dialog yang harmonis dan terbuka antara dunia Islam dan Barat untuk menumbuhkan sikap saling memahami dan menghormati adanya perbedaan.
BERKENALAN DENGAN IMAM ABU DAWUD DAN SUNANNYA Ahmad Faqihuddin
Al-Risalah : Jurnal Studi Agama dan Pemikiran Islam Vol 8 No 2 (2017): Al-Risalah : Jurnal Studi Agama dan Pemikiran Islam
Publisher : Fakultas Agama Islam, Universitas Islam As-Syafiiyah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34005/alrisalah.v4i2.381

Abstract

Shahih Abu Dawud adalah salah satu dari kutub al-khamsah, yaitu shahih muslim, shahih bukhari, shahih nasa’I, sunan al-Tirmidzi dan shahih sunan Abu Dawud. Menurut jumhur ulama, sunan Abu Dawud mempunyai ranking sebagai urutan ketiga dari kutub alsittah yang urutannya meliputi shahih al-Bukhari, shahih al-Muslim, sunan Abu Dawud, sunan Tirmidzi dan sunan Al-Nasa’i. Hanya saja ulama masih beda pendapat tenaang urutan keenam apakah kutub muwathth, imam malik atau sunan ibnu majah. Kitab sunan Abu Dawud layak dijadikan standar untuk mengambil istimbath bagi ahli hukum Islam. Dalam hal ini para fuqoha mengatakan Abu Dawud telah menerjemahkan dengan sangat baik terhadap hadis-hadis yang menunjukkan pandangan para ulama sertapengetahuannya terhadap seluk beluk pengambilan dalil. Oleh karena itu para ulama berpendapat bahwa sunan Abu Dawud disepakati mayoritas ulama sebagai kitab standar.
DZUNNUN AL-MISRI Ahmad Faqihuddin
Al-Risalah : Jurnal Studi Agama dan Pemikiran Islam Vol 9 No 1 (2018): Al-Risalah : Jurnal Studi Agama dan Pemikiran Islam
Publisher : Fakultas Agama Islam, Universitas Islam As-Syafiiyah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34005/alrisalah.v5i1.390

Abstract

Adalah Abu Al-Faiz Tsauban Ibn Ibrahim Al-Misri seorang sufi yang terkenal dengan julukan Dzunnun Al-Misri. Nama Al-Misri merupakan gelar yang diberikan kepadanya karena ia dilahirkan di Mesir. Masa hidupnya bertepatan pada kejayaan Bani Abbasiyah yaitu pada masa Harun Al-Rasyid dan pada masa itu ilmu pengetahuan, kebudayaan dan tradisi keilmuan Islam mengalami kemajuan yang pesat. Pada masa Dzunnun Al-Misri berkembang pula bidang keilmuan terutama ilmu tasawuf. Sifat Dzunnun yang wara’, zuhud, dan akhlak yang mulia mendukung teori-teori tasawuf yang dikembangkannya. Ia merupakan orang pertama yang meletakkan dasar-dasar teori tasawuf dan pengertian-pengertian yang khusus. Ia meletakkan dasar tasawuf dengan ma’rifah sehingga didunia Islam ia dijuluki sebagai Bapak Paham Ma’rifah. Ma’rifah adalah pengetahuan hakiki tentang Tuhan, dan Ma’rifah hanya terdapat pada kaum sufi yang sanggup melihat Tuhan dengan hati sanubari mereka. Dari pengertiannya Ma’rifah adalah mengetahui rahasia-rahasia Tuhan dengan sanubari.
HUBUNGAN ISLAM DAN BARAT Ahmad Faqihuddin
Al-Risalah : Jurnal Studi Agama dan Pemikiran Islam Vol 10 No 1 (2019): Al-Risalah : Jurnal Studi Agama dan Pemikiran Islam
Publisher : Fakultas Agama Islam, Universitas Islam As-Syafiiyah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34005/alrisalah.v9i1.397

Abstract

Islam dan Barat merupakan dua peradaban besar dan penting yang ada di muka bumi saat ini, keduanya memiliki karakter dan ciri khas sendiri, dalam sepanjang sejarahnya, kedua peradaban ini telah melakukan interaksi yang panjang, berabad-abad dalam hubungan keduanya banyak diwarnai situasi baik yang manis maupun yang pahit, pernah tidak harmonis, berbenturan dan konflik. Dimulai dari keruntuhan Uni Soviet yang berideologi sosialis komunis yang merupakan sateru ideologi kapitalisme dalam hal ini Barat. Amerika Serikat yang berideologi kapitalis merasa satu-satunya ideologi yang bermain dalam percaturan politik internasional. Amerika Serikat merasa tidak ada lagi ideologi yang dapat menghalangi kepentingannya kecuali Islam.Dalam situasi dunia saat ini masih diwarnai tantangan yang sangat besar, sebagian besar penduduk dunia masih dilanda kemiskinan, ketidakadilan, dan aneka macam penyakit HIV, bencana alam, dan kerusakan lingkungan hidup, seharusnya tanpa memandang perbedaan latar belakang budaya dan peradaban bersatu membantu dalam menanggulangi bencana secara bersama dan mengedepankan dialog yang harmonis dan terbuka antara dunia Islam dan Barat untuk menumbuhkan sikap saling memahami dan menghormati adanya perbedaan.