Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Fenomena Patah Lelah Batang Torak Mesin Kendaraan Niaga Hadi Sunandrio
Majalah Ilmiah Pengkajian Industri Vol. 8 No. 2 (2014): Majalah Ilmiah Pengkajian Industri
Publisher : BRIN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29122/mipi.v8i2.3649

Abstract

Batang torak (connecting rod) mesin kendaraan niaga mengalami patah di daerahconnecting rod shank, pada saat kendaraan tersebut sedang berjalan.Untuk mengetahui penyebab terjadinya kerusakan tersebut, maka perlu dilakukan pemeriksaan dan pengujian di laboratorium terhadap patahan batang torak tersebut, meliputi : pemeriksaan fraktografi, pemeriksaan metalografi, pengujian kekerasan, analisa komposisi kimia dan pemeriksaan dengan SEM. Dari hasil pemeriksaan dan pengujian diketahui bahwa patahnya connecting rod shankdisebabkan karena mengalami patah lelah (fatigue fracture). Bila dilihat dari luasan area lelah (fatigue area) yang lebih besar dibandingkan dengan sisa patahannya (final fracture), maka dapat diketahui bahwa connecting rod shanktelah mengalami patah lelah akibat beban unidirectional bending, dengan tegangan nominal yang rendah (low nominal stress) tanpa adanya konsentrasi tegangan (no stress concentration). Struktur mikro connecting rod shank adalah ferrite dan pearlite, Dari hasil pemeriksaan komposisi kimia dan pengujian kekerasan menunjukkan jenis materia daril connecting rod shank sesuai dengan spesifikasi yang digunakan, yaitu JIS G 4051 Grade S 20 C.Kata kunci : Batang torak, Patah lelah, Beban tekuk searah, Tegangan nominal rendah, Tanpa konsentrasi teganganAbstractThe connecting rod engine of commercial vehicle was suffering damage on the coneecting rod shank area, while its running. To determine the cause of the damage, it is necessary to do inspection and test on the connecting rod fracture in the laboratory, includes: fractography examination, metallography examination, hardness testing, chemical composition analysis and SEM examination. From the results of inspection and testing are known that the fracture of connecting rod shank caused by fatigue fracture. By observing that extent of fatigue area is larger than the final fracture, shows that the connecting rod shank has suffered unidirectional bending fatigue due to load, with nominal low stress and no stress concentration. Connecting rod shank microstructure is ferrite and pearlite, From the results of the chemical composition and hardness testing indicates the type of connecting rod shank material is in accordance with the specification, JIS G 4051 Grade S 20 C.Keywords : Connecting rod, Fatigue fracture, Unidirectional bending, Low nominal stress, No stress concentration
Serangan Korosi Sumuran pada Tube Heat Exchanger di Kilang Pengolahan Minyak Hadi Sunandrio; Sutarjo -
Majalah Ilmiah Pengkajian Industri Vol. 8 No. 3 (2014): Majalah Ilmiah Pengkajian Industri
Publisher : BRIN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29122/mipi.v8i3.3665

Abstract

Alat penukar panas (Heat Exchanger) adalah suatu alat yang berfungsi untuk menaikkan temperatur. Apabila salah satu komponen dari Heat Exchangertersebut mengalami kerusakan, maka temperatur yang diinginkan tidak akan tercapai. Salah satu dari tube heat exchanger yang ada di Kilang Pengolahan Minyak mengalami kerusakan berupa putus akibat terkorosi. Setelah dilakukan pemeriksaan dan pengujian yang meliputi : pemeriksaan visual, metalografi, uji kekerasan, analisa komposisi kimia, dan analisa EDAX. Maka diketahui bahwatube Heat Exchanger telah mengalami serangan korosi sumuran (pitting corrosion) pada permukaan dalam dan luar tube. Terjadinya serangan korosi sumuran, karena pada permukaan dalam dan luar tube terlapisi oleh deposit yang cukup tebal dan mengandung unsur-unsur Sulphur (S) dan Chlor (Cl) yang dapat memicu timbulnya serangan korosi sumuran (pitting corrosion), hingga tube mengalami penipisan di mana-mana dan putus.Kata kunci : Alat penukar panas, Tube, Endapan, Korosi sumuran, putus.AbstractHeat exchangers is a tool that serves to raise the temperature. If one component of the Heat Exchanger is damaged, then the desired temperature will not be reached. One of the tube heat exchanger that is in Oil Refinery suffered damage in the form of broken due to corroded. After examination and testing that includes visual inspection, metallography, hardness testing, chemical composition analysis, and analysis of EDAX. It is known that the tube Heat Exchanger has suffered attacks pitting corrosion on the surface of the inner and outer tube. Pitting corrosion attack, because the surface of inner and outer tube coated by a deposit that is thick and contains elements of Sulphur (S) and Chlor (Cl) which can lead to pitting corrosion attack, to experience thinning tube where everywhere and brokenKeyword : Heat exchanger, Tube, Deposit, Pitting corrosion, Broken.