Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

ANALISIS POTENSI ENERGI ANGIN MENJADI ENERGI LISTRIK MENGGUNAKAN APLIKASI ZEPHYRUS WIND METER DI PESISIR PANTAI UTARA TUBAN Siti Hindun Hindiyati; Sudarti Sudarti
SIBATIK JOURNAL: Jurnal Ilmiah Bidang Sosial, Ekonomi, Budaya, Teknologi, dan Pendidikan Vol. 1 No. 5 (2022): April
Publisher : PENERBIT LAFADZ JAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54443/sibatik.v1i5.68

Abstract

Adanya perkembangan teknologi yang mengikuti globalisasi selaras dengan adanya pertumbuhan penduduk yang semakin meningkat. Hal ini menyebabkan kebutuhan energy ikut meningkat seperti bahan bakar mesin (BBM). Indonesia memiliki potensi energy sangat besar, namun belum dimanfaatkan secara maksimal dalam pengaplikasian energy alternative, salah satunya adalah energy angina. Penelitian ini dilakukan di pantai utara Tuban pada 5 titik dengan 10 kali pengukuran dengan 5 jam variasi. Tujuan dari penelitian yang dilakukan, untuk mengetahui potensi angina pantai utara jawa, Tuban. Dari hasil pengukuran kecepatan angina didapatkan kecepatan rata-rata angina dari 5 titik yang dilakukan jam 07.39-19.14 secara berturut-turut adalah 2,2m/s, 4,9m/s, 7,76m/s, 4,8m/s, 3m/s dengan kecepatan angina tertinggi pada jam ke 3 (11.42-12.27) karena megalami angin lautr. Dari hasil perhitungan kecepatan angina pada jam ke-1 yaitu 243,286watt, kemudian pada jam ke-2 sebesar 661,99watt, lalu pada jam ke-3 sebesar 2.240,19watt, lalu pada jam ke-4 sebesar 690,17watt dan jam ke-5 sebesar 707,02watt. Dari hasil tersebut, dapat dibuktikan bahwa Pantai Utara Jawa, Tuban memiliki potensi yang cukup besar untuk Pembangkit Listrik Tenaga Angin yang dapat dimanfaatkan untuk umum.
RESPON MASYARAKAT TERHADAP REKLAMASI LAHAN BEKAS TAMBANG SEMEN SEBAGAI EKOWISATA DI DAERAH SALE KABUPATEN REMBANG Sudarti; Siti Hindun Hindiyati
Jurnal Pariwisata Budaya: Jurnal Ilmiah Pariwisata Agama dan Budaya Vol 6 No 1 (2021)
Publisher : UHN IGB Sugriwa Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (370.949 KB) | DOI: 10.25078/pariwisata.v6i1.119

Abstract

Mining is one of the activities that has a bad impact on the environment and has a positive impact on the surrounding community. With mining, the community can make a living by working as part of the company, and on the other hand mining also has a negative impact which can remove the balance of the ecosystem through massive land dredging. The theory used is the response theory, which is the response, reaction and answer. The responses taken were from the surrounding community in the Sale area, Rembang Regency, and the response from the company. There are several company responses that are inversely proportional to the response of the community regarding the existence of reclamation. The hope of the community is that with mining, in the end when it is not used, land returns or reclamation must be carried out. The research method used is descriptive quantitative with respond using 60 people Sale regency, in which the entire population is used as research respondents. Techniques and data collection used were observation and interviews. The results showed that the whole community was willing if the ex-mining land that was not used would be handed over to the community and micro-scale reclamation was carried out as ecotourism. With a note, at least the company must provide a small amount of operational costs and compensation for community land.
RESPON MASYARAKAT TERHADAP REKLAMASI LAHAN BEKAS TAMBANG SEMEN SEBAGAI EKOWISATA DI DAERAH SALE KABUPATEN REMBANG Sudarti .; Siti Hindun Hindiyati
PARIWISATA BUDAYA: JURNAL ILMIAH AGAMA DAN BUDAYA Vol 6, No 1 (2021)
Publisher : Universitas Hindu Negeri I Gusti Bagus Sugriwa Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25078/pba.v6i1.1943

Abstract

Pertambangan merupakan salah satu aktifitas yang memiliki dampak buruk bagi lingkungan dan memiliki dampak positif bagi masyarakat sekitar. Dengan adanya pertambangan, masyarakat dapat menyambung hidup dengan bekerja sebagai bagian dari perusahaan, dan disisi lain pertambangan juga memiliki dampak negative yang mana dapat menghilangkan keseimbangan ekosistem dengan adanya pengerukan lahan secara besar-besaran. Teori yang digunakan adalah teori respon, yang merupakan tanggapan, reaksi dan jawaban. Respon yang diambil adalah dari masyarakat sekitar di daerah Sale Kabupaten Rembang, dan respon perusahaan. Respon perusahaan ada beberapa yang berbanding terbalik dengan respon masyarakat mengenai adanya reklamasi. Harapan masyarakat dengan adanya pertambangan, pada akhirnya bila sudah tidak digunakan harus dilakukan pengembalian lahan atau reklamasi. Metode penelitian yang digunakan adalah deskiriptif kuantitatif dengan penarikan sampel menggunakan responden, yang mana 60 jiwa masyarakat Sale digunakan sebagai responden penelitian. Teknik dan pengumpulan data yang digunakan adalah observasi dan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa seluruh masyarakat bersedia mengelola lahan bekas tambang yang sudah tidak digunakan akan diserahkan kepada masyarakat dan dilakukan reklamasi skala mikro sebagai ekowisata. Dengan catatan, setidaknya perusahaan harus memberikan sedikit biaya operasional dan ganti rugi lahan masyarakat.