Aziza Aryati
IAIN Bengkulu

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Studi Evaluatif Terhadap Program Pembinaan Membaca Al-Qur'an Oleh PUSQIK IAIN Bengkulu Aziza Aryati
Manhaj: Jurnal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Vol 10, No 1 (2021): Manhaj: Jurnal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat
Publisher : Institut Agama Islam Negeri Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29300/mjppm.v10i1.4182

Abstract

Penelitian lapangan (Field Reaseach) dengan metode deskriptif  kualitatif serta pendekatan evaluatif ini ingin melihat apakah program pembinaan membaca al-Quran yang dilaksanakan oleh Pusat Studi al-Quran dan Ibadah Kemasyarakatan (PUSQIK) IAIN Bengkulu telah berhasil meningkatkan kemampuan membaca al-Quran bagi mahasiswa IAIN?  Tujuan dari penelitian  ini adalah untuk menggali informasi tentang bagaimana pelaksanaan program pembinaan baca al-Qur’an di IAIN Bengkulu, apa saja persoalan-persoalan yang dihadapi dalam pelaksanaan program dan untuk mendeskripsikan tingkat keberhasilan program baca al-Qur’an oleh PUSQIK IAIN Bengkulu terhadap kemampuan membaca al-Qur’an mahasiswanya. Temuan penelitian adalah: 1.Pelaksanaan program membaca Al-Quran oleh PUSQIK dilaksanakan secara bersamaan setiap hari kamis pukul 07.30 di semua fakultas dan semua prodi. Semua mahasiswa harus mengikuti program ini di kelasnya masing-masing. PUSQIK menjadwalkan dosen-dosen yang dianggap ahli dalam hal membaca Al-Quran untuk mengajar di kelas-kelas semester 1 setiap kamis pagi. Kegiatan ini berlangsung selama satu semester dan ada evaluasi setiap pertengahan dan akhir semester. 2. Persoalan yang ada pada program pembinaan antara lain: a) Perencanaan Pembelajaran yang belum dilaksanakan secara maksimal, b) Pembelajaran yang tidak dirancang dengan baik dari awal, c) Kompetensi Dasar dari masing-masing pokok bahasan tidak ditentukan atau tidak ada kesepakatan antara pengelola, dosen dan lembaga. Kelemahan dari situasi ini adalah adanya ketidaksamaan hasil belajar yang dicapai oleh mahasiswa, berbeda dosen berbeda pula kemampuan yang dicapai. d) Tidak diitemukan adanya materi pembelajaran yang telah disepakati oleh perancang program, untuk kemudian digunakan bersama-sama oleh dosen yang mengajar di kelas. e) metode mengajar yang kurang bervariasi, f) Kehadiran pengajar kurang dari 70 %, keterlambatan dosen lebih dari 50%, g) Peserta  didik berasal dari berbagai latar belakang pendidikan, dari 2000-an mahasiswa baru, 1400 diantaranya adalah mahasiswa yang belum bisa membaca al-Qur’an dengan baik dan benar. 3. Dari tiga Fakultas yaitu FEBI, FUAD dan Syariah tingkat kelulusan berada di bawah 50%, hanya fakultas Tarbiyah dan Tadris saja yang mencapai kelulusan 50%, Tingkat kelulusan rata-rata hanya 38,97 %.
BENTUK-BENTUK KEKERASAN DAN WAWASAN KESERASIAN GENDER PADA IBU RUMAH TANGGA DI KECAMATAN SUNGAI SERUT BENGKULU Aziza Aryati
Jurnal Hawa : Studi Pengarus Utamaan Gender dan Anak Vol 1, No 2 (2019): Desember
Publisher : UIN Fatmawati Sukarno Bengkulu, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (185.841 KB) | DOI: 10.29300/hawapsga.v1i2.2568

Abstract

A.       Kekerasan dalam rumah tangga adalah tindakan yang dilakukan di dalam rumah tangga baik oleh suami, istri, maupun anak yang berdampak buruk terhadap keutuhan fisik, psikis, dan keharmonisan hubungan sesuai yang termaktub dalam pasal 1 UU Nomor 23 tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan dalam Rumah Tangga (UU PKDRT). Perempuan merupakan pihak paling rentan terhadap kekerasan dalam rumah tangga maupun dalam relasi personal. Satu hal yang musti diingat adalah bahwa kekerasan terhadap istri atau pasangan bukan merupakan fenomena baru tetapi merupakan fenomena yang telah berlangsung lama dan derajat keseriusannya menunjukkan peningkatan sepanjang waktu. Kekerasan atau penyiksaan terhadap kaum perempuan dapat berupa kekerasan fisik, psikis, maupun kekerasan seksual. Penelitian lapangan yang berbentuk deskriptif kualitatif ini ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk-bentuk kekerasan yang diterima oleh ibu rumah tangga di kelurahan Sukamerindu kecamatan Sungai Serut Bengkulu, mendeskripsikan faktor penyebab terjadinya kekerasan, kemudian mendeskripsikan  pengetahuan ibu-rumah tangga di wilayah tersebut tentang keserasian gender serta membuktikan apakah ada keterkaitan antara pengetahuan tentang keserasian gender dengan bentuk kekerasan yang mereka terima. Bentuk-bentuk kekerasan yang diterima ibu rumah tangga di wilayah tersebut adalah kekerasan ekonomi, kekerasan psikologis, kekerasan fisik dan kekerasan seksual. Penyebab kekerasan tersebut adalah : 1) faktor dari individu yang bersangkutan, 2) faktor pasangan yang berselingkuh, pemabuk, penjudi dan berperangai buruk, 3) faktor ekonomi dengan penghasilan rendah, dan faktor sosial budaya. Pengetahuan akan keserasian gender pada kelompok ini tergolong baik tetapi tidak ada keterkaitan antara pengetahuan akan keserasian gender dengan bentuk-bentuk dan frekuensi kekerasan yang diterima.