Mohammad Lutfi
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Ngudia Husada Madura

Published : 6 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Korelasi Perilaku Pencegahan Penyakit Tidak menular pada Lansia dengan berbasis dukungan keluarga melalui pendekatan teori Lawreence Green) Luluk Fauziyah; Mohammad Lutfi; Alvin Abdillah
NURSING UPDATE : Jurnal Ilmiah Ilmu Keperawatan P-ISSN : 2085-5931 e-ISSN : 2623-2871 Vol 11 No 2 (2020): MARET
Publisher : NHM PRESS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pendahuluan :Masa Lansia mengalami banyak penurunan fungsi organ, sehingga Lansia mudah untuk mengalami berbagai masalah kesehatan, banyaknya masalah yang dihadapi lansia, membutuhkan perhatian serius sebagai upaya untuk meningkatkan kesejahteraan hidupnya. Salah satu bentuk upaya untuk meningkatkan kesejahteraan hidup lansia adalah perlunya dukungan keluarga. Penelitian ini bertujuan menjelaskan hubungan antara perilaku pencegahan penyakit tidak menular pada lansia dengan dukungan keluarga di wilayah kerja Puskesmas Tanah Merah. Metode : Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan crosssectional. Populasi dalam penelitian ini sebanyak 135 Lansia di Puskesmas Tanah merah, Bangkalan. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling dan mendapatkan 102 responden. Variabel independen adalah Dukungan keluarga dan variabel dependen adalah perilaku lansia. Data didapatkan menggunakan kuisioner dukungan keluarga, dan observasi data kunjungan Lansia. Analisis data menggunakan uji chi-square. Hasil penelitian menunjukkan dengan α < 0,05, ada korelasi antara dukungan keluarga dengan perilaku pencegahan penyakit tidak menular pada Lansia. Diskusi : Berdasarkan analisis, dapat disimpulkan dukungan keluarga berkorelasi positif dengan perilaku Lansia dalam pencegahan penyakit tidak menular. Dalam perawatan Lansia perlu memberdayakan keluarga dan penedekatan tokoh masyarakat agar dapat mencapai derajat kesehatan yang lebih optimal.
Hubungan Antara Diet Tinggi Serat Dengan Derajat HipertensiPada LansiaDiwilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Bangkalan Mohammad Lutfi; Luluk Fauziyah; Alvin Abdillah
NURSING UPDATE : Jurnal Ilmiah Ilmu Keperawatan P-ISSN : 2085-5931 e-ISSN : 2623-2871 Vol 11 No 2 (2020): MARET
Publisher : NHM PRESS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Hipertensi merupakan faktor risiko utama dari perkembangan (penyebab) penyakit jantung dan stroke. Penyakit hipertensi juga biasa disebut sebagai the silent disease karena tidak terdapat tanda-tanda yang dapat dilihat dari luar. Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang dilakukan di puskesmas kecamatan bangkalan didapatkan hasil angka kejadian hipertensi selama tahun 2019, terhitung sejak bulan Januari sampai dengan Agustus ada sebanyak 552 pasien hipertensi di puskesmas kecamatan bangkalan.Metode penelitian ini bersifat analitik dengan pendekatan cross sectional. Variabel independen diet tinggi serat sedangkan variable dependen derajat hipertensi. Jumlah populasinya 57 responden, sampel penelitianya adalah 50responden. Pengambilan sampelmenggunakan simple random sampling, instrumen yang digunakan adalah kuesioner diet tinggi serat dan lembar observasi. Uji statistik yang digunakan Spearman Rank dengan nilai kemaknaan α 0,05.Hasil penelitian menunjukkan diet tinggi serat cukup dengan drajat hipertensi berat. Hasil uji statistik menunjukkan nilai p value (0,001) < α (0,05) artinya hubungan antara diet tinggi serat dengan derajat hipertensi pada lansia diwilayah kerja Puskesmas Bangkalan.Berdasarkan hasil penelitian , disarankan untuk pasien yang menderita hipertensi agar mengkonsumsi makanan tinggi serat secara teratur, supaya hipertensi tidak menjadi kronis dan dapat menurunkan derajat hipertensi.
Aplikasi Senam Lansia Dalam Meningkatkan Eustress dan Kontrol Glukosa Darah Pada Pasien Diabetes Mellitus Tipe 2 Faisal Amir; Mohammad Lutfi
NURSING UPDATE : Jurnal Ilmiah Ilmu Keperawatan P-ISSN : 2085-5931 e-ISSN : 2623-2871 Vol 12 No 2 (2021): SPECIAL EDITION (MARET 2021)
Publisher : NHM PRESS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36089/nu.v12i2.223

Abstract

Diabetes mellitus (DM) merupakan sekumpulan gangguan metabolik yang terjadi karena pankreas tidak cukup dalam memproduksi insulin atau tubuh tidak dapat menggunakan insulin secara efektif sehingga mengakibatkan terjadinya hiperglikemi (WHO, 2016). Tujuan penelitian ini adalah menjelaskan pengaruh senam lansia terhadap peningkatan eustress dan penurunan kadar glukosa darah pasien diabetes mellitus tipe 2. Jenis penelitian ini adalah quasy experimen with pre-post test control group designe. Populasi dalam penelitian ini adalah pasien DM yang aktif dalam kegiatan prolanis sejumlah 49 orang. Sampel dibagi menjadi 2 kelompok yaitu kontrol dan intervensi yang masing-masing berjumlah 18 responden. Pertama responden diminta mengisi lembar informed consent, identitas, mengisi quesioner eustress dan dilakukan pemeriksaan kadar glukosa darah sebagai data sebelum perlakuan. Lalu kelompok intervensi diberikan perlakuan senam lansia, sedangkan kelompok kontrol diberikan terapi relaksasi napas dalam. Setelah 4 minggu responden kedua kelompok diminta untuk mengisi quesioner eustress dan diperiksa kadar glukosa darah sebagai data setelah perlakuan. Data selisih sebelum dan setelah perlakuan dilakukan uji normalitas menggunakan Shapiro-Wilk dan didapatkan distribusi data normal, sehingga uji statistik berpasangan menggunakan Pair T Test dan uji beda menggunakan independent T test dengan α = 0,05. Senam lansia pada penelitian ini mampu meningkatkan eustress dengan p value (0,001) < 0.05 dan signifikaan menurunkan kadar glukosa darah dengan p value . Sedangkan kadar glukosa terbukti signifikan menurun dengan p value (0,043) < 0.05. Senam lansia yang dilakukan dengan baik dan benar akan mampu meningkatkan eustress dan kontrol glukosa darah pada pasien diabetes mellitus tipe 2.
DONOR DARAH “SELAMATKAN JIWA DAN SEHATKAN RAGA DI MASA PANDEMI COVID 19” Mohammad Lutfi; Zuryati Zuryati; Mulia Mayangsari
JURNAL PARADIGMA (PEMBERDAYAAN & PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT) Vol 4 No 1 (2022): JURNAL PARADIGMA VOLUME 4 NOMOR 1 APRIL 2022
Publisher : STIKES NGUDIA HUSADA MADURA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Wabah Corona Virus-19 (Covid-19) di Indonesia banyak menimbulkan permasalahan diantaranya persediaan darah akan berdampak secara signifikan dengan menurunnya jumlah darah yang didonorkan oleh pendonor. Menurut WHO, saat ini kantong darah kantong darah yang tersedia di Indonesia masih belum memenuhi standar pemenuhan kebutuhan darah. Ketersediaan darah untuk donor, secara ideal adalah 2,5% dari jumlah penduduk. Sehingga jika jumlah penduduk di Indonesia 247.837.073 jiwa, maka idealnya dibutuhkan kantong darah sebanyak 4.956.741 kantong. Ketidakseimbangan antara jumlah persediaan dan permintaan darah yang dibutuhkan oleh pasien akan menimbulkan efek yang tidak baik bagi pasien yang membutuhkannya, karena hal ini sangat membahayakan jiwa seseorang. Oleh karena itu, perlu diadakannya kegiatan donor darah secara rutin sehingga bisa membantu PMI sebagai penyedia darah atau bank darah dalam memenuhi permintaan masyarakat. Salah satu wujud dari keterlibatan STIKes Ngudia Husada Madura dalam membantu menyelesaikan masalah tersebut Sigap 118 sebagai salah satu organisasi di STIKes Ngudia Husada Madura berpartisipasi untuk melakukan kegiatan sosial “Donor Darah” guna membantu jumlah penyediaan darah agar dapat memenuhi atau membantu orang yang membutuhkan.
PROGRAM KERJA PAGAR BARU (PENDAMPINGAN KELUARGA SIAGA TUBERKULOSIS PARU Mohammad Lutfi; Mulia Mayangsari
JURNAL PARADIGMA (PEMBERDAYAAN & PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT) Vol 4 No 2 (2022): JURNAL PARADIGMA VOLUME 4 NOMOR 2 OKTOBER 2022
Publisher : STIKES NGUDIA HUSADA MADURA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pulmonary TB disease suffered by individuals in their lives will have a negative impact, both physically, mentally and socially. TB also has other negative impacts, socially stigmatized and even ostracized by the community. According to Miller (2018), rejection and shame often prevent people from seeking treatment and completing treatment. So far, the implementation of care, treatment and prevention of TB transmission is mostly done to the sufferer himself. The patient must be responsible for all his care and treatment for his recovery. The involvement of family members is still not optimal or only as PMO (Drug Swallowing Supervisor). Based on the results of the study that was carried out on 15-17 June 2022 in Bajeman Village, it was found that he had TB (Tuberculosis). Therefore, the new fence work program (assistance for pulmonary tuberculosis standby families) is expected to be a program for the advancement of health in Bajeman Village. This community service In general, this activity aims to create families and TB sufferers who can prevent and reduce TB disease so as to reduce the death rate due to TB and others. With this activity, it is hoped that people at risk of TB will know about TB disease, how it is transmitted, its treatment and prevention
PROGRAM KERJA PAGAR BARU (PENDAMPINGAN KELUARGA SIAGA TUBERKULOSIS PARU) Mohammad Lutfi; Mulia Mayangsari
JURNAL PARADIGMA (PEMBERDAYAAN & PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT) Vol 5 No 1 (2023): JURNAL PARADIGMA VOLUME 5 NOMOR 1 APRIL 2023
Publisher : STIKES NGUDIA HUSADA MADURA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pulmonary TB disease suffered by individuals in their lives will have a negative impact, both physically, mentally and socially. TB also has other negative impacts, socially stigmatized and even ostracized by the community. According to Miller (2018), rejection and shame often prevent people from seeking treatment and completing treatment. So far, the implementation of care, treatment and prevention of TB transmission is mostly done to the sufferer himself. The patient must be responsible for all his care and treatment for his recovery. The involvement of family members is still not optimal or only as PMO (Drug Swallowing Supervisor). Families often do not know the actions they should take to help the healing process and prevention of TB disease. Even if there is family involvement in TB treatment at home, this has not been accompanied by the provision of adequate knowledge regarding actions that must be taken by the family by health workers. The less than optimal role of the family in providing care and prevention of TB disease transmission often has an impact on other family members. People with TB can transmit the disease to family members and people around them, as a result, the number of people with pulmonary TB tends to increase. Based on the results of the study that was carried out on 15-17 June 2022 in Bajeman Village, it was found that he had TB (Tuberculosis). Therefore, the new fence work program (assistance for pulmonary tuberculosis standby families) is expected to be a program for the advancement of health in Bajeman Village. This community service In general, this activity aims to create families and TB sufferers who can prevent and reduce TB disease so as to reduce the death rate due to TB and others. With this activity, it is hoped that people at risk of TB will know about TB disease, how it is transmitted, its treatment and prevention