Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

REPRODUKSI KEBERADAAN PEDAGANG KAKI LIMA (PKL) MELALUI INTERAKSI ANTAR KELOMPOK KEPENTINGAN Dondick Wicaksono Wiroto
Ideas: Jurnal Pendidikan, Sosial dan Budaya Vol 3 No 1 (2017): Ideas: Jurnal Pendidikan, Sosial dan Budaya (Februari)
Publisher : Ideas Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Informal sector which wish to study through this research are sidewalk vendors in the informal sector (street vendors or PKL). The exitence of street vendors becomes a problem for local governments in Indonesia and a challenge for city governments to make re-arrangement of street vendors. However, to avoid deification to the role of government, it is necessary to examine practices in the interaction between interest groups that may be involved in situations to support and not support the street vendors, so that street vendors always able to reproduce their existence. Conception of practical and discursive consciousness and power practice which is derived from Giddens structuration theory will be used to explain that PKL resistance arises not only because of the structural pressures but also because there is interaction between the actors of interest groups.
DINAMIKA IKATAN WARIA INDONESIA GORONTALO Sri G.A Mareteng; Dondick Wicaksono Wiroto; Rahmatiah Rahmatiah
Jambura Journal Civic Education Vol 2, No 1 (2022): Vol. 2 NO. 1 MEI 2022
Publisher : Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (411.161 KB) | DOI: 10.37905/jacedu.v2i1.14509

Abstract

perkembangan Organisasi IWIG (Ikatan Waria Indonesia Gorontalo) dan Bagaimana Organisasi IWIG (Ikatan Waria Indonesia Gorontalo) mempertahankan eksistensinya ditengah stigma negatif dari masyarakat. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan strategi penelitian studi kasus. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa awal mula terbentuknya Organisasi Ikatan Waria Indonesia Gorontalo (IWIG) seringnya waria berkumpul dan tanpa tujuan yang jelas sehingga muncul ide untuk medirikan IWIG sebagai wadah bagi waria Gorontalo untuk berekspresi didalamnya dengan aturan yang ada.  Dalam proses perkembangannya IWIG terlibat melakukan kerjasama dengan berbagai pihak dalam berbagai kegiatan serta kepentingan IWIG, mulai dari Pemerintah Gorontalo serta masyarakat Gorontalo. Hal tersebut diperkuat dengan teori kapital sosial yang mengatakan bahwa kapital sosial akan kuat tergantung pada kapasitas yang ada dalam kelompok masyarakat untuk membangun sejumlah asosiasi berikut membangun jaringannya. Kapital sosial terletak pula pada kemampuan sekelompok orang dalam suatu asosiasi atau perkumpulan dalam melibatkan diri dalam suatu jaringan hubungan sosial. Dalam menghadapi stigma negatif dari masyarakat IWIG lebih menggunakan pendekatan langsung dengan masyarakat, serta melibatkan masyarakat langsung dalam kegiatan yang dilaksanakan oleh IWIG, kemudian IWIG juga turut berpartisipasi secara aktif dengan kegiatan baik yang diselenggarakan pemerintah, sehingga dengan begitu menunjukkan jika waria juga dengan warga negara yang punya hak dan kewajiban seperti masyarakat pada umumnya