Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Proceeding of Conference on Strengthening Islamic Studies in the Digital Era

KOMODIFIKASI SEDEKAH DI MEDIA YOUTUBE Galih Akbar Prabowo
Proceeding of Conference on Strengthening Islamic Studies in The Digital Era Vol 2 No 1 (2022): Proceeding of The 2nd Conference on Strengthening Islamic Studies in the Digital
Publisher : Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (226.212 KB)

Abstract

Teknologi internet yang berkembang dengan begitu pesat berdampak pada munculnya perubahan dalam tatanan media. Salah satu platform media baru yang begitu banyak diakses oleh audiens saat ini adalah youtube. Laiknya media massa konvensional, para konten kreator di media youtube bersaing satu sama lain untuk mendapatkan keuntungan ekonomi dengan menjadikan konten-konten yang dibuatnya sebagai komoditas. Salah satu fenomena yang banyak diekspos untuk dijadikan sebagai komoditas dalam youtube adalah sedekah. Dijadikannya sedekah sebagai komoditas dalam banyak video di youtube ini memang bukannya nihil nilai positif. Akan tetapi, menjadi tak lazim ketika fenomena sedekah itu diekspos bahkan cenderung dipamerkan kepada khalayak. Sedekah yang diekspos kepada khalayak membuat batasan antara niat untuk bersedekah dan riya menjadi seolah memudar. Penelitian ini ditujukan untuk menganalisa bagaimana komodifikasi terhadap aktivitas sedekah dilakukan melalui media youtube. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis, kemudian dapat ditarik kesimpulan bahwa komodifikasi terhadap fenomena sedekah yang dilakukan oleh konten kreator media youtube melalui tiga tahap, yakni tahap pra produksi, tahap produksi, dan tahap pasca produksi, pada dasarnya termasuk dalam bentuk komodifikasi konten. Komodifikasi konten terhadap fenomena sedekah ini merupakan suatu bentuk upaya konstruksi nilai sedekah sebagai sebuah tanda. Akibatnya, sedekah mengalami degradasi makna. Sedekah bukan lagi menjadi sesuatu hal yang sakral sebagai suatu wujud ibadah kepada Allah SWT, melainkan menjadi sebuah komoditas yang dijual ke pasar untuk menghasilkan keuntungan ekonomi bagi para konten kreator. Tak hanya itu, komodifikasi sedekah juga memunculkan sebuah hiperrealitas dimana sedekah merupakan suatu hal yang lazim untuk dipertontonkan kepada khalayak. Hal ini tentu ironis, sebab sedekah dikomersialisasikan hanya untuk kepentingan ekonomi bagi para konten kreator. Sedekah bukanlah suatu hal yang pantas untuk dieksploitasi sebagai sebuah komoditas, terlebih lagi eksploitasi sedekah sebagai sebuah komoditas tersebut menimbulkan dampak lain, yakni munculnya realitas palsu yang mendegradasi makna sedekah itu sendiri dalam pemikiran masyarakat.
ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN TES WAWASAN KEBANGSAAN PEGAWAI KPK DI MEDIA VIVA.CO.ID Galih Akbar Prabowo
Proceeding of Conference on Strengthening Islamic Studies in The Digital Era Vol 1 No 1 (2021): Proceeding of Conference on Strengthening Islamic Studies in The Digital Era
Publisher : Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (395.988 KB)

Abstract

Perkembangan teknologi komunikasi berimplikasi pada banyak bidang, salah satunya adalah jurnalistik. Dalam bidang jurnalistik, implikasi dari perkembangan teknologi komunikasi salah satunya ditandai dengan banyak munculnya media online. Bukan sekedar mengandalkan kecepatan penyampaian informasi, kehadiran media online juga memungkinkan terjadinya diversifikasi isu yang diberitakan. Setiap media online memiliki perbedaan dalam memberitakan sebuah isu. Hal ini tak lepas dari ideologi dan kepentingan politik yang dimiliki oleh sebuah media online itu sendiri. Saat ini, isu yang sedang hangat dibicarakan publik adalah polemik terkait tes wawasan kebangsaan pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), dimana sebanyak 75 orang pegawai tidak lulus dalam tes tersebut. Viva.co.id merupakan salah satu media online yang menyoroti isu tersebut dan menjadikannya sebagai headline dalam pemberitaannya. Dengan adanya dinamika terkait kepentingan politik dari pemilik Viva.co.id, tentu akan menarik untuk melihat lebih dalam terkait framing pemberitaan isu tes wawasan kebangsaan pegawai KPK oleh media Viva.co.id. Oleh sebab itu, kajian ini bertujuan untuk menganalisis framing pemberitaan tes wawasan kebangsaan pegawai KPK di media Viva.co.id. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode analisis framing. Adapun analisis framing yang digunakan adalah model Zhongdang Pan dan Kosicki. Subjek kajian dalam penelitian ini adalah teks pemberitaan tes wawasan kebangsaan pegawai KPK di media Viva.co.id pada tanggal 25-31 Mei 2021. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan framing pemberitaan Viva.co.id terkait polemik Tes Wawasan Kebangsaan pegawai KPK dilakukan melalui pemilihan headline, penulisan lead dan latar informasi, pengutipan sumber berita, penonjolan beberapa aspek dari 5W + 1H, pemilihan koheresi, serta penggunaan leksikon. Viva.co.id mengkonstruksi image positif KPK dalam polemik Tes Wawasan Kebangsaan pegawai KPK. Ini dibuktikan dengan dalam pemberitaannya, Viva.co.id menonjolkan aspek-aspek yang mendukung KPK. Framing yang dilakukan oleh Viva.co.id tidak lepas dari tendensi politiknya yang sejalan dengan kepentingan politik pemiliknya, yakni mendukung pemerintah.