Sena Rosyadi Yusuf
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMUNGKINAN PERUSAHAAN DALAM MENERIMA LAPORAN AUDIT GOING CONCERN (STUDI PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA 2009-2011) Sena Rosyadi Yusuf; Noval Adib
Jurnal Ilmiah Mahasiswa FEB Vol 1, No 2: Semester Genap 2012/2013
Publisher : Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (440.293 KB)

Abstract

Penelitian ini meneliti hubungan antara kualitas audit, kondisi keuangan  perusahaan, laporan audit tahun sebelumnya dan pertumbuhan perusahaan terhadap  kemungkinan perusahaan dalam menerima laporan audit  going concern. Sampel didapatkan dengan menggunakan metode  purposive sampling. Data dalam penelitian ini terdiri dari laporan keuangan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama tiga periode yaitu 2009 sampai dengan 2011, dan memperoleh 57 perusahaan sampel. Regresi logistik digunakan untuk meneliti faktor-faktor yang diprediksikan mempengaruhi  kemungkinan perusahaan dalam menerima  laporan audit  going concern. Hasil  pengujian hipotesis  dalam penelitian ini menunjukkan bahwa laporan audit tahun sebelumnya berpengaruh signifikan terhadap penerimaan laporan audit going concern yang berarti apabila pada tahun sebelumnya suatu perusahaan telah menerima laporan audit  going concern, maka akan semakin besar kemungkinan perusahaan tersebut untuk menerima laporan yang sama pada tahun selanjutnya (tahun berjalan). Sedangakan kualitas audit, kondisi keuangan dan pertumbuhan perusahaan tidak berpengaruh terhadap penerimaan laporan audit  going concern.  Berdasarkan hasil pengujian hipotesis tersebut, dapat diartikan bahwa KAP berukuran besar ataupun kecil sama-sama mengeluarkan laporan audit  going concern  pada perusahaan yang kelangsungan hidupnya bermasalah. Selain itu, dapat di intepretasikan juga bahwa perusahaan yang mengalami kesulitan keuangan belum tentu mendapatkan laporan audit  going concern, karena hal tersebut masih tergantung kepada pertimbangan profesional auditor yang mengaudit. Begitu juga dengan perusahaan yang memiliki pertumbuhan penjualan yang tinggi belum tentu tidak mendapatkan laporan audit going concern, karena pertumbuhan penjualan yang tinggi tidak selalu diikuti dengan laba bersih perusahaan yang tinggi pula. Kata kunci: kualitas audit, kondisi keuangan,  laporan  audit tahun sebelumnya, pertumbuhan perusahaan, laporan audit going concern.