Clarissa Tertia
Departemen Neurologi, RSUD Wangaya, Denpasar, Bali, Indonesia

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

LAPORAN KASUS: TETANUS TIPE GENERAL PADA USIA TUA TANPA VAKSINASI Clarissa Tertia; I Ketut Sumada; Ni Ketut Candra Wiratmi
Callosum Neurology Vol 2 No 3 (2019): Callosum Neurology Journal
Publisher : The Indonesia Neurological Association Branch of Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (30.249 KB) | DOI: 10.29342/cnj.v2i3.82

Abstract

Latar Belakang: Tetanus disebabkan toksin diproduksi bakteri C.tetani yang mengancam nyawa dan menjadi masalah kesehatan dunia. Kurangnya pengetahuan mengenai resiko infeksi tetanus menyebabkan masyarakat meremehkan luka yang berpotensi tetanus. Kasus: Wanita, 89 tahun datang ke unit gawat darurat dengan keluhan trismus, kekakuan seluruh tubuh terutama bagian leher, disfagia, dan nyeri pada perut dan punggung punggung, riwayat demam, dan telapak kaki kanan tertusuk kayu 5 hari SMRS tanpa injeksi anti-tetanus. Riwayat kejang dan vaksinasi tetanus disangkal. Pasien kompos mentis, gelisah dengan nyeri berat. Trismus 1cm, risus sardonikus, meningismus, uji spatula positif, opistotonos, disertai perut seperti papan. Luka 2x1cm disertai nanah pada plantar pedis dextra. Pasien diberikan anti-tetanus serum, ampicillin sulbactam, metronidazole, dan terapi simptomatik lainnya. Pada hari ke-2 perawatan, terdapat kejang umum tonik dan terdapat perburukan dan pasien dinyatakan meninggal. Diskusi: Manifestasi klinis pada tetanus disebabkan oleh tetanolisin dan tetanospasmin yang berikatan dengan sinaptobrevin/vesicle-associated membrane protein (VAMP), menyebar retrograde ke lower motor neuron kemudian berikatan dengan inhibitor-GABA. Port d entry pada kasus, luka tertusuk kayu dengan tetanus derajat III. Skor Dakar dan Phillips pasien 5 dan 20 (severitas sangat berat, mortalitas >50%). Kesimpulan: Prognosis penyakit tetanus bervariasi tergantung usia, masa inkubasi, klinis, dan komplikasi, sehingga diperlukan diagnosis dan tatalaksana sedini. Kata Kunci: tetanus, C.tetani, toksin, GABA, spasme otot