Aditya Akbaryan Satmoko
Universitas Muhammadiyah Malang

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

STEREOTIP ORANG PINGGIRAN PADA KUMPULAN CERPEN DI KALA PAGI KARYA RENI NURYANTI Aditya Akbaryan Satmoko; Eggy Fajar Andalas
Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Metalingua Vol 5, No 2 (2020): Metalingua, Edisi Oktober 2020
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21107/metalingua.v5i2.7414

Abstract

Stereotip merupakan suatu pelabelan atau pandangan yang dilakukan oleh seseorang atau kelompok sosial. Stereotip ini bersifat subjektif terhadap orang yang distereotipkan sehingga pihak tersebut dirugikan Tujuan dari penelitian ini yaitu mengetahui stereotip orang pinggiran pada kumpulan cerpen Di Kala Pagi Karya Reni Nuryanti yang dibagi menjadi dua yaitu stereotip negatif dan stereotip positif. Jenis penelitian ini adalah kualitatif dengan menggunakan teknik penggumpulan data simak-catat serta teknik analisis dilakukan dengan tahapan (1) Mengumpulkan berbagai data yang dibutuhkan dalam penelitian (2) melampirkan data dalam bentuk potongan kalimat yang sesuai dengan rumusan masalah yang dimaksud (3) menganalisis potongan kalimat tersebut sesuai dengan landasan konsep stereotip melalui sudut pandang pengarang yang berfokus pada generalisasi dari masalah yang sudah dikemukakan. Dapat disimpulan bahwa stereotip pada kumpulan cerpen Di Kala Pagi bahwa penggambaran orang pinggiran memiliki sifat positif yang tabah dan tidak medendam sebagai perbedaan mereka dengan masyarakat yang berkecukupan dan berada,seseorang, pekerjaan menjadikan stereotip orang pinggiran itu timbul dan ada karena menjadi tolak ukur dalam tingkatan seseorang. Doktrin agama membuat seseorang mempunyai kriteria menilai orang pinggiran agamis dan religius. Sisi stereotip negatif dikarenakan sisi negative dari media sosial dan televisi yang memperlihatkan kesusahan orang pinggiran dan selalu menjadi korban masyarakat kapitalis dan tidak dapat menegakan hak nya sendiri.