Ni Made Kartini
UNIVERSITAS HINDU INDONESIA DENPASAR

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

SINKRETISME BUDAYA DI PURA TIRTHA HARUM DESA PAKRAMAN SERANGAN KECAMATAN DENPASAR SELATAN I Gusti Ayu Ngurah; Ni Made Kartini
VIDYA WERTTA : Media Komunikasi Universitas Hindu Indonesia Vol 1 No 1 (2018): Vidya Wertta, Media Komunikasi Universitas Hindu Indonesia
Publisher : FAKULTAS ILMU AGAMA DAN KEBUDAYAAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (337.452 KB) | DOI: 10.32795/vw.v1i1.178

Abstract

Penelitian ini berjudul “Pura Tirtha Harum (Sinkretisme Budaya dan Nilai Pendidikan Agama Hindu) di Desa Pakraman Serangan Kecamatan Denpasar Selatan. Artikel ini ingin mengkaji keunikan Pura dari segi struktur, fungsi serta nilai–nilai pendidikan yang terkandung di Pura Tirtha Harum. Penelitian ini adalah penelitian lapangan dengan menggunakan pendekatan kualitatif, yaitu dengan menggunakan metode observasi, metode wawancara, studi kepustakaan dan metode analisis data. Berdasarkan analisis di atas maka diperoleh hasil sebagai berikut: struktur Pura Tirtha Harum terdiri dari Dwi Mandala. Secara umum Pura memiliki fungsi sebagai linggih Ida Sang Hyang Widhi Wasa beserta manifestasi beliau sebagai sang pencipta alam semesta beserta isinya agar tetap berada dalam keadaan yang harmonis. Di samping itu pada Pura Tirtha Harum juga memiliki Fungsi religius yang dapat dilihat dari kepercayaan umat terhadap manifestasi Ida SangHyang Widhi yang bersthana di Pura ini, Fungsi sosial yaitu sebagai tali pengikat persaudaraan antar masyarakat untuk meningkatkan solidaritas kelompok dalam kegiatan upacara di Pura. Selanjutnya fungsi pengobatan yang terlihat dari keyakinan umat yang datang memohon kesembuhan. Fungsi pendidikan yaitu dapat memberikan pendidikan Agama Hindu yang bersifat non formal karena secara tidak langsung mengajarkan ajaran keagamaan kepada umat semenjak kecil. Fungsi Budaya yaitu dapat mengajarkan umat Hindu untuk tetap memelihara warisan budaya seperti adanya sinkretisme antara Siwa dan Budha di Pura Tirtha Harum tersebut.