ANAK AGUNG GEDE DIRA
UNIVERSITAS HINDU INDONESIA

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

INTERPRETASI NILAI FILOSOFIS TEKS SRI JAYAKASUNU ANAK AGUNG GEDE DIRA; I WAYAN WAHYU JULIANTARA
VIDYA WERTTA : Media Komunikasi Universitas Hindu Indonesia Vol 2 No 2 (2019): Vidya Werta, Media Komunikasi Universitas Hindu Indonesia
Publisher : FAKULTAS ILMU AGAMA DAN KEBUDAYAAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (209.539 KB) | DOI: 10.32795/vw.v2i2.425

Abstract

Ajaran agama Hindu di Bali bersumber dari karya sastra tradisional. Karya sastra merupakan sumber yang tertulis dalam mengetahui ajaran keagamaan. Dalam penelitian ini karya sastra Sri Jayakasunu digunakan sebagai objek penelitian. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian kualitatif dengan metode pengumpulan data berupa studi kepustakaan dan metode wawancara. Dalam teknik analisis data menggunakan teknik analisis deskritif, yaitu mendeskripsikan secara sistematis dalam menyusun dengan aturan-aturan tertentu. Hasil penyajian analisis penelitian ini membahas tentang beberapa hal, yaitu interpretasi nilai filosofis dari teks Sri Jayakasunu dan relevasnsinya terhadap hari raya Galungan adalah a) nilai kebenaran (tatwa) yang mana menunjukan bahwa konsep dari Panca Sradha harus selalu digunakan sebagai landasan kehidupan didunia. b) nilai kesusilaan yang selalu melaksanakan konsep Tri Kaya Parisudha, dan dalam implementasinya kepada Tri Hita Karana; dan c) nilai acara (upacara) sebagai sarana mewujudkan syukur dan bakti kepada Tuhan dengan jalan melaksanakan kegiatan Yadnya.
PANCA GENTA AGEM-AGEMAN IDA RSI BHUJANGGA WAISNAWA PADA UPACARA BHUTA YADNYA I Wayan Dauh; Anak Agung Gede Dira
VIDYA WERTTA : Media Komunikasi Universitas Hindu Indonesia Vol 3 No 2 (2020): Vidya Wertta, Media Komunikasi Universitas Hindu Indonesia
Publisher : FAKULTAS ILMU AGAMA DAN KEBUDAYAAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Artikel ini membahas tentang Panca Genta dalam agem-ageman Ida Rsi Bhujangga Waisnawa pada Upacara Bhuta Yadnya. Bentuk “Panca Genta” adalah 5 (lima) buah benda sakral yang memiliki bentuk yang berbeda-beda seperti Genta Padma, Genta Uter dan Genta Orag memiliki bentuk yang agak mirip, Katipluk berbentuk seperti gendang dan Sungu atau Sangka dibentuk dari kulit kerang besar sebagai terompet. Tetapi ke lima itu memiliki fungsi yang sama saat pelaksanaan Upacara Bhuta Yadnya. Fungsi “Panca Genta” adalah menghubungkan secara spritual antara para Sadhaka dengan para Dewa-Dewa, juga menarik dan mengumpulkan roh-roh alam bawah seperti setan, tonya, memedi, bhuta kala, dan roh-roh yang mengganggu alam ini, untuk dibersihkan, dan berfungsi untuk “Nyomya” atau meng inisiasi para roh-roh jahat dan roh alam bawah, agar sifat Bhuta berubah menjadi sifat Dewa.