Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

MODEL PEMBELAJARAN SELECTING ORGANIZING INTEGRATING MELALUI PENDEKATAN METODE DRILL Susanti, Armydha Dwi; Subroto, Tjahyo; Siadi, Kusoro
Chemistry in Education Vol 1 No 1 (2012): Terbit Bulan April 2012
Publisher : Chemistry in Education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh modelpembelajaran selecting organizing integrating melalui pendekatan metode drillterhadap hasil belajar materi larutan penyangga dan hidrolisis garam kelas XIsiswa SMA Negeri 1 Pati. Populasi dalam penelitian seluruh siswa kelas XI IPApada semester 2 SMA Negeri 1 Pati tahun ajaran 2010/2011 berjumlah 8 kelas.Pengambilan sampel dengan teknik cluster random samplingterpilih kelas XIIPA-5sebagai kelompok eksperimen dan kelas XI-IPA-4 sebagai kelompokkontrol. Pengambilan data dilakukan dengan metode dokumentasi, tes, angket,dan observasi. Uji korelasi diperoleh harga koefisien korelasi biserial (rb) sebesar0,58 dan thitung (5,63) > tTabel (2,00), dan melalui perhitungan koefisiendeterminasi diperoleh besarnya kontribusi 33,86%.Penerapan modelpembelajaran selecting, organizing, integrating melalui pendekatan metodedrillberpengaruh sebesar 33,86% terhadap hasil belajar kimia siswa materi larutanpenyangga dan hidrolisis.Dengan demikian Model Selecting OrganizingIntegrating melalui pendekatan metode Drillberpengaruh terhadap hasil belajarkimia siswa kelas XI SMA Negeri 1 Pati dan menunjukkan hasil lebih baikdaripada siswa yang hanya diberi metode Drill pada materi pokok larutanpenyangga dan hidrolisis garam.
MODEL PEMBELAJARAN SELECTING ORGANIZING INTEGRATING MELALUI PENDEKATAN METODE DRILL Susanti, Armydha Dwi; Subroto, Tjahyo; Siadi, Kusoro
Chemistry in Education Vol 1 No 1 (2012): Terbit bulan April 2012
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh modelpembelajaran selecting organizing integrating melalui pendekatan metode drillterhadap hasil belajar materi larutan penyangga dan hidrolisis garam kelas XIsiswa SMA Negeri 1 Pati. Populasi dalam penelitian seluruh siswa kelas XI IPApada semester 2 SMA Negeri 1 Pati tahun ajaran 2010/2011 berjumlah 8 kelas.Pengambilan sampel dengan teknik cluster random samplingterpilih kelas XIIPA-5sebagai kelompok eksperimen dan kelas XI-IPA-4 sebagai kelompokkontrol. Pengambilan data dilakukan dengan metode dokumentasi, tes, angket,dan observasi. Uji korelasi diperoleh harga koefisien korelasi biserial (rb) sebesar0,58 dan thitung (5,63) > tTabel (2,00), dan melalui perhitungan koefisiendeterminasi diperoleh besarnya kontribusi 33,86%.Penerapan modelpembelajaran selecting, organizing, integrating melalui pendekatan metodedrillberpengaruh sebesar 33,86% terhadap hasil belajar kimia siswa materi larutanpenyangga dan hidrolisis.Dengan demikian Model Selecting OrganizingIntegrating melalui pendekatan metode Drillberpengaruh terhadap hasil belajarkimia siswa kelas XI SMA Negeri 1 Pati dan menunjukkan hasil lebih baikdaripada siswa yang hanya diberi metode Drill pada materi pokok larutanpenyangga dan hidrolisis garam.
SELEKTIVITAS ADSORPSI SISTEM BINER ANIONIK (Au/Cr) MENGGUNAKAN SUPERPARAMAGNETIK Fe3O4/OA/SiO2-DIAMINO Mighfar Syukur; Armydha Dwi Susanti
CENDEKIA EKSAKTA Vol 3, No 1 (2018)
Publisher : Universitas Wahid Hasyim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.3194/ce.v3i1.2143

Abstract

Telah dilakukan sintesis Fe3O4/OA/SiO2-diamino dengan  prekursor nanopartikel Fe3O4 dan larutan N-(2-aminoetil)-3-aminopropil trimetoksi silan sebagai pembentuk lapisan aminosilika. Material disintesis dengan metode sono-kopresipitasi dan hasilnya digunakan dalam pengujian adsorpsi Au dalam larutan dan membandingkan selektivitasnya terhadap ion sejenis. Karakterisasi adsorben dilakukan dengan difraktometer sinar-X (XRD), dan Transmission Electron Microscopy (TEM) dan Scanning Electron Microscopy-Enargy Dispersive X-Ray (SEM-EDX). Untuk melihat hasil dan selektivitas adsorpsi diukur dengan Atomic absorption Spectroscopy (AAS). Kajian terhadap parameter eksperimen yang mempengaruhi adsorpsi ion Au(III) pada permukaan adsorben dilakukan dengan variasi pH dan waktu kontak. Studi mengenai kinetika adsorpsi dianalisis menggunakan model pseudo-orde 1 dan pseudo-orde 2 dan sebagai akibatnya, diperoleh hasil yang paling cocok melalui perhitungan pseudo-orde 2 dengan konstanta laju adsorpsi sebesar 0,9972 g mM-1min-1. Selain itu, penjelasan kapasitas dan energi adsorpsi terbaik ditunjukkan melalui isoterm Langmuir yaitu sebesar 83,333 mg/g dengan energi sebesar 25,052 kJ/mol. Adsorben menunjukkan selektivitasnya dalam mengadsorpsi ion Au(III) pada sistem biner logam Au(III)/Cr(VI) dengan koefisien selektivitas 1:1 mol ????Au-Cr (5.554).  Kata kunci : Adsorpsi, Emas, Fe3O4modifikasi, Kromium, Selektivitas
KELARUTAN KALSIUM BATU GINJAL DALAM FRAKSI ETIL ASETAT, N-HEKSANA DAN AIR DARI EKSTRAK ETANOL BUAH TAKOKAK (Solanum torvum Swartz) Armydha Dwi Susanti; Alip Sofiyatun Nisa
Klinikal Sains : Jurnal Analis Kesehatan Vol 11 No 1 (2023): Juni
Publisher : LPPM Universitas Abdurrab

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36341/klinikal_sains.v11i1.3337

Abstract

Kidney stones are caused by calcium salts in the urine. Takokak fruit (Solanum torvum Swartz) contains chemical compounds of flavonoids, alkaloids, tannins, saponins, quinones and steroids. The content of flavonoids in the takokak plant is thought to be used as a decay of kidney stones. This study aims to determine the levels of dissolved calcium in ethanol extract and several fractions of takokak fruit in vitro. The process of soaking kidney stones was incubated at 37⁰C for 5 hours. Dissolved calcium was measured using a Visible spectrophotometer at a λmax of 506.5 nm. Based on the Ca standard calibration curve, a linear regression equation is obtained y = 0.0162 x + 0.1862 with r2 = 0.9939. In order to obtain the percentage of calcium kidney stones dissolved in the ethanol extract, n-hexane fraction, ethyl acetate fraction and the water fraction of takokak fruit respectively 80.49%; 16.3%; 71.85%, and 33.58%. From these results it can be concluded that the ethanol extract of takokak fruit dissolves calcium kidney stones the most because it is possible that the flavonoid compounds are more interested in the ethanol extract of takokak fruit compared to the ethyl acetate fraction and the water fraction.
UJI KELARUTAN BATU GINJAL DALAM EKSTRAK ETANOL DAN AQUADES BATANG PISANG SEJATI SECARA IN VITRO Armydha Dwi Susanti; Lulu Khulyatul Janah
Jurnal Farmasindo Vol 4 No 1 (2020): Juni
Publisher : Program Studi D3 Farmasi Politeknik Indonusa Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penyakit batu ginjal disebabkan oleh adanya sedimen urin dalam ginjal dan saluran kemih. Tanaman pisang mengandung beberapa jenis fitokimia, yaitu saponin, flavonoid, dan tanin yang berfungsi sebagai antibiotik, penghilang rasa sakit, dan anti peradangan. Dan mengandung mineral kalium yang berfungsi sebagai diuretik. Tujuan penelitian ini yaitu mengetahui kemampuan ekstrak batang pisang kepok terhadap kelarutan batu ginjal secara in vitro dan membandingkan perasan murni, ekstrak etanol dan ekstrak aquades batang pisang kepok yang paling efektif dalam melarutkan batu ginjal. Ekstrak dibuat dengan metode maserasi menggunakan pelarut ethanol 96% dan aquades. Uji kelarutan batu ginjal kalsium oksalat dalam perasan murni, ekstrak ethanol dan ekstrak aquades batang pisang. Kemudian dihitung massa batu ginjal yang luruh. Hasilnya yaitu perasan murni batang pisang kepok dapat melarutkan batu ginjal dengan massa yang luruh sebanyak 420 mg sedangkan dengan ekstrak etanol batang pisang dapat meluruhkan batu ginjal sebanyak 179 mg dan ekstrak aquades meluruhkan batu ginjal sebanyak 270 mg. Batang pisang kepok mengandung flavonoid, saponin, tanin dan kalium yang berperan penting dalam melarutkan batu ginjal. Jadi dapat disimpulkan bahwa batang pisang kepok dapat melarutkan batu ginjal dan hasil peluruhan batu ginjal paling baik pada perasan murni batang pisang.
Aktivitas Antioksidan Jantung dan Bonggol Pisang Kepok serta sebagai Peluruh Batu Ginjal secara In Vitro Susanti, Armydha Dwi; Thriandhany, Faniessa
Jurnal Analis Kesehatan Vol. 13 No. 1 (2024): Jurnal Analis Kesehatan
Publisher : Department of Health Analyst, Politeknik Kesehatan, Kementerian Kesehatan Tanjungkarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26630/jak.v13i1.4530

Abstract

Antioksidan berperan mencegah dari berbagai macam penyakit. Senyawa metabolit sekunder dari tanaman umumnya mengandung antioksidan. Jantung pisang mengandung saponin, flavonoid mineral dan vitamin, sedangkan bonggol pisang mengandung flavonoid, saponin, tannin dan kalium yang merupakan senyawa aktif sebagai antioksidan alami. Selain berperan sebagai antioksidan, beberapa senyawa tersebut juga memiliki aktifitas sebagai peluruh batu ginjal.  Flavonoid dan kalium yang ada dalam tanaman pisang akan membantu dalam peluruhan batu ginjal dari dalam tubuh. Penelitian ini bertujuan mengetahui aktivitas antioksidan dan kemampuan ekstrak jantung dan bonggol pisang kepok  dalam meluruhkan kalsium batu ginjal. Metode uji kandungan senyawa aktif seperti alkaloid, flavonoid, saponin dan tanin diidentifikasi secara skrining fitokimia dan aktivitas antioksidan menggunakan metode Ferric Reducing Antioxidant Power (FRAP) dengan standar asam askorbat. Serbuk batu ginjal direndam dalam ekstrak etanol jantung pisang (4, 8, 12, 16 dan 24 ppm) selama 48 jam. Kadar kalsium terlarut dianalisis dengan spektrofotometer visible pada ?=507,5 nm. Hasil penelitian menunjukkan aktivitas antioksidan ekstrak etanol jantung dan bonggol pisang kepok memiliki nilai aktivitas antioksidan 7,072 dan 7,555 mgAAE/g ekstrak. Kadar kalsium terlarut dalam ekstrak etanol jantung dan bonggol pisang kepok meningkat seiring dengan peningkatan konsentrasi. Diperoleh hasil optimum kalsium batu ginjal yang terlarut sebesar  285,17 µg/mL dan 326,83 µg/mL. 
Efek Nefroprotektif Bit Merah (Beta vulgaris L) terhadap Gangguan Ginjal Akibat Paparan Campuran Pestisida : Study Eksperimen pada Tikus Wistar Kartika Ikawati; Armydha Dwi Susanti
INSOLOGI: Jurnal Sains dan Teknologi Vol. 4 No. 5 (2025): Oktober 2025
Publisher : Yayasan Literasi Sains Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55123/insologi.v4i5.6556

Abstract

One of the risk factors for kidney disorders is excessive pesticide exposure. Kidney dysfunction is characterized by an increase in urea and creatinine levels. Red beetroot (Beta vulgaris L) contains bioactive compounds that are considered capable of reducing the risk of kidney disorders caused by pesticide exposure. This study aimed to prove the nephroprotective effect of red beetroot (Beta vulgaris L) against kidney damage induced by mixed pesticide exposure through an experimental study on Wistar rats. This research used an experimental design with a post-test only randomized control group design. The study population consisted of male Wistar rats. A total of 36 rats were included as samples, with inclusion criteria of being healthy, aged 2–3 months, and weighing 150–200 g. Sampling was carried out randomly. The animal experiments were conducted at the Faculty of Mathematics and Natural Sciences, UNNES Semarang, while the examination of urea and creatinine levels was performed at the Laboratory of AKKES 17 August 1945 Semarang. Urea and creatinine levels were measured semi-automatically. Data were analyzed using ANOVA and Post Hoc tests. The results showed that pesticide exposure for 14 days significantly increased urea and creatinine levels (p = 0.000). Administration of red beetroot extract to rats exposed to pesticides significantly reduced urea and creatinine levels (p = 0.000), with the optimal dose being 400 mg/kg body weight. It can be concluded that red beetroot extract has a nephroprotective effect against kidney damage caused by mixed pesticide exposure.