This Author published in this journals
All Journal JURNAL LENTERA
Rindhira Humairani Zahrum
Penulis

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PENINGKATAN LAJU PERTUMBUHAN POPULASI ROTIFERA (Brachionus plicatilis) SESUDAH DIBERIKAN PENAMBAHAN MAKANAN PADA MEDIA PERLAKUAN Zahrum, Rindhira Humairani
JURNAL LENTERA Vol 13, No 2 (2013): Vol.13 No.2 Juni 2013
Publisher : JURNAL LENTERA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian mengenai,”Peningkatan Laju Pertumbuhan Populasi Brachionus plicatilis setelah diberikan Penambahan Makanan pada Media Perlakuan” dilaksanakan pada bulan  Oktober  2010. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium SMK Negeri 1 Jeunieb Kabupaten Bireuen. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 media perlakuan yaitu media M0 terdiri dari 200 mg kotoran ayam (sebagai Kontrol), media M1 terdiri dari 200 mg  kotoran ayam, 4 mg Urea, 4 mg TSP, media M2 terdiri dari 200 mg  kotoran ayam, 4 mg Urea, 4,5 mg TSP dan media M3 terdiri dari 200 mg/kotoran ayam, 4 mg Urea, 5 mg TSP serta 3 ulangan dengan 2 kali waktu pengamatan awal dan 2 kali pengamatan setelah penambahan makanan yaitu pada pengamatan hari ke -6 dan hari ke -8. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi perbedaan laju pertumbuhan populasi Brachionus plicatilis setelah penambahan makanan. Laju pertumbuhan populasi tertinggi didapatkan pada waktu pengamatan hari ke-6 yaitu pada media M3 sebesar 8,667 ind/ml, diikuti media M2 sebesar 8,333 ind/ml, selanjutnya media M1 sebesar 7.667 ind/ml. Dan laju pertumbuhan populasi terendah terdapat pada media M0 Sebesar 1.667 ind/ml.  Hasil analisis statistik menunjukkan bahwa media kultur yang di gunakan (M1, M2, dan M3) berpengaruh sangat nyata terhadap rata-rata laju pertumbuhan kontrol (M0), namun tidak menunjukkan pengaruh nyata antar perlakuan. Kata Kunci: Brachionus plicatilis, Konsentrasi TSP, laju pertumbuhan
PENGARUH UMUR LARVA IKAN NILA (OREOCHROMIS NILOTICUS) TERHADAP TINGKAT KEBERHASILAN PEMBENTUKAN SEL KELAMIN JANTAN Zahrum, Rindhira Humairani
JURNAL LENTERA Vol 12, No 3 (2012): Vol.12, No.3, Nopember 2012
Publisher : JURNAL LENTERA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Teknik terbaru untuk memproduksi benih ikan jantan adalah sex reversal atau pembalikan jenis kelamin. Pada kebanyakan ikan terdapat kemungkinan untuk membalik jenis kelaminnya dengan pemberian androgen atau steroid melalui pakan atau perendaman. Salah satu faktor penting untuk keberhasilan pembalikan jenis kelamin adalah umur dari larva ikan nila (Oreochromis sp.) yang direndam dalam larutan hormon metil testosteron. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui umur yang optimal larva ikan nila terhadap tingkat keberhasilan pembentukan kelamin jantan dengan metode perendaman menggunakan hormon metil testosteron . Penelitian dilakukan dengan menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) yang terdiri atas lima  umur larva (7, 14, 21, 28 dan 35 hari)  serta satu kontrol dengan masing-masing perlakuan diulang  tiga kali. Populasi ikan nila pada masing-masing ulangan adalah 100 ekor. Dosis hormon metil testoteron setiap perlakuan adalah 2 ppm. Parameter utama adalah persentase pembentukan jenis kelamin jantan, sedangkan data penunjang meliputi kelangsungan hidup, laju pertumbuhan ikan nila dan kualitas air. Hasil Sidik Ragam menunjukkan bahwa keberhasilan  pembentukan nisbah jenis kelamin jantan pada umur larva  ikan nila (Oreochromis niloticus) yang berbeda yang direndam dalam hormon 17α-methiltestosteron dengan konsentrasi 2 ppm berpengaruh nyata jika dibandingkan dengan kontrol tetapi tidak berpengaruh antar perlakuan umur larva. Laju pertumbuhan pada umur larva ikan nila pada rentang 7 hingga 35 hari yang direndam dalam hormon 17α-methiltestosteron memberikan hasil yang sangat berbeda nyata berkaitan dengan kelangsungan hidup dan tingkat kepadatan populasi selama pemeliharaan.Kata Kunci : Nila (Oreochromis niloticus),sex reversal, 17α-mehtiltestosteron.