Asma sebagai kumpulan tanda dan gejala wheezing (mengi) dan atau batuk dengan karakteristik sebagai berikut; timbul secara episodik dan atau kronik, cenderung pada malam hari/dini hari (nocturnal), musiman, adanya faktor pencetus diantaranya aktivitas fisik dan bersifat reversibel baik secara spontan maupun dengan penyumbatan, serta adanya riwayat asma atau atopi lain pada pasien/keluarga, sedangkan sebab-sebab lain sudah disingkirkan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara asap rokok dan alergi debu dengan kejadian asma bronkial di Puskesmas Singgani Kota Palu. Populasi dan sampel pada penelitian ini ialah semua pasien yang berkunjung di Puskesmas Singgani Kota Palu khususnya dipoli dewasa. Sedangkan jumlah sampel pada penelitian ini adalah 96 responden dengan teknik pengambilan sampel menggunakan teknik accidental sampling. Dengan uji yang digunakan yaitu uji chi-square. Berdasarkan hasil uji chi-square yang dilakukan menunjukan bahwa asap rokok  memiliki hubungan dengan kejadian asma bronkial dengan nilai p value = 0,026 dan untuk alergi debu menunjukan bahwa ada hubungan dengan kejadian bronkial  dengan nilai p value = 0,000. Dari hasil penelitian diatas dapat disimpulkan bahwa hubungan antara asap rokok dengan penyakit asma bronkial memiliki hubungan yang signifikan. Dan hubungan antara alergi debu dengan penyakit asma bronkial juga memiliki hubungan yang signifikan. Diharapkan  bagi pihak Puskesmas Singgani agar rutin melaksanakan penyuluhan kepada masyarakat khususnya penderita asma bronkial tentang kebersihan lingkungan rumah dan sekitarnya.Kata Kunci: Asap Rokok, Alergi Debu, Asma Bronkial