Anak pra sekolah disebut sebagai golden age karena pada usia ini anak mengalami banyak perkembangan meliputi perkembangan motorik, bahasa, adaptasi sosial dan intelektual (kognitif). Perkembangan kognitif anak berkembang sangat baik salah satunya dengan bermain. Bermain merupakan proses belajar yang efektif dan lebih mudah diterima. Bermain puzzle merupakan salah satu permainan edukatif yang dapat meningkatkan perkembangan kognitif anak usia prasekolah. Tujuan dari penelitian yaitu mengetahui pengaruh bermain puzzle terhadap perkembangan kognitif anak usia prasekolah (4-5 tahun). Jenis penelitian one group pre-post test. Populasi semua anak prasekolah di Paud Garuda Surabaya sebanyak 21 anak. Besar sampel 20 responden, tehnik sampling purposive sampling. Data diambil menggunakan lembar observasi berupa ceklist dan dianalisis dengan uji Wilcoxon. Hasil penelitian menunjukkan sebelum diberikan bermain puzzle setengah dari responden memiliki perkembangan kognitif cukup (50,0%) dan setelah diberikan intervensi permainan puzzle hampir seluruh responden memiliki perkembangan kognitif baik (90,0%). Hasil uji statistik Wilcoxon didapatkan nilai p = 0,000< α = 0,05 yang berarti bahwa ada pengaruh bermain puzzle terhadap perkembangan kognitif anak usia 4-5 tahun di Paud Garuda Surabaya. Media pembelajaran berupa permainan puzzle di Paud Garuda Surabaya memberikan pengaruh positif terhadap perkembangan kognitif anak. Hal ini terlihat pada peningkatan jumlah anak usia 4-5 tahun yang mempunyai kemampuan kognitif yang baik setelah diberikan intervensi permainan puzzle. Diharapkan kepada pengajar agar memberikan media belajar bagi anak usia prasekolah dengan permainan yang lebih variatif agar anak tidak bosan dan mampu merangsang perkembangan kognitifnya lebih baik. Kata kunci : Bermain puzzle, perkembangan kognitif.