Edison Leo
Program Studi Sarjana Teknik Sipil, Universitas Tarumanagara

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PERENCANAAN STRUKTUR DENGAN METODE DDBD BESERTA TINGKAT KINERJANYA DAN IDEALISASINYA TERHADAP SNI 1726 : 2012 Nikko Rianto; Edison Leo
JMTS: Jurnal Mitra Teknik Sipil Volume 1, Nomor 1, Agustus 2018
Publisher : Prodi Sarjana Teknik Sipil, FT, Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jmts.v1i1.2251

Abstract

Perencanaan struktur bangunan gedung tinggi terhadap beban gempa umumnya dilakukan pendekatan desain berbasis gaya. Dalam desain berbasis gaya, biasanya akan dihitung nilai gaya geser dasar desain untuk meramalkan berapa besar nilai gaya yang diberikan pada bangunan pada saat gempa terjadi. Sedangkan dalam desain berbasis kinerja, untuk meramalkan berapa besar gaya geser desain yang diberikan pada bangunan saat terjadi gempa untuk mencapai kinerja struktur yang diinginkan, salah satunya adalah metode Direct Displacement Based Design (DDBD) Priestley et.al. 2007. Dalam metode ini perpindahan sebagai dasar penentuan beban gempa.  Desain dengan metode DDBD diverifikasi apakah desain sudah sesuai dengan tingkat kinerja yang ingin dicapai  dilakukan analisis pushover. Hasil dari analisis pushover berdasarkan pada prinsip desain balok lemah kolom kuat, sehingga sendi plastis tidak boleh terjadi pada kolom sebelum balok mengalami keruntuhan. Dari hasil analisis pushover akan didapatkan kurva kapasitas yang akan menjadi dasar penentuan tingkat kinerja dan sesuai dengan ATC-40, FEMA 356, dan FEMA 440. Kemudian kurva kapasitas tersebut diolah dengan pendekatan gaya untuk mendapatkan parameter-parameter respons struktur R, , dan Cd dan dibandingkan dengan yang terdapat pada SNI 1726 : 2012. Tingkat kinerja struktur gedung yang didapat berada pada level Damage Control. Parameter respons struktur yang didapat lebih kecil daripada yang tercantum pada SNI 1726 : 2012.
ANALISIS PERBADINGAN PERKUATAN JEMBATAN RANGKA BAJA DENGAN METODE PRATEGANG EKSTERNAL DITINJAU DARI BENTUK TRASE KABEL PRATEGANG Nicholas Hadi; Edison Leo
JMTS: Jurnal Mitra Teknik Sipil Volume 1, Nomor 1, Agustus 2018
Publisher : Prodi Sarjana Teknik Sipil, FT, Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jmts.v1i1.2261

Abstract

Jembatan merupakan suatu struktur penting dalam infrastruktur jalan raya yang berfungsi untuk menghubungkan suatu ruas jalan yang terputus karena suatu rintangan. Rintangan tersebut biasa berupa sungai, jurang, lembah, atau danau. Di zaman modern ini, sedang dilaksanakan pembangunan di berbagai sektor, seperti ekonomi, sosial, dan industri. Hal ini menyebabkan terjadinya peningkatan beban pada jembatan yang ada di Indonesia. Dengan kata lain, banyak jembatan di Indonesia yang mengalami perubahan kelas jalan. Kondisi ini mengakibatkan dibutuhkannya evaluasi pada desain jembatan yang sudah ada. Jika jembatan dinilai sudah tidak layak untuk digunakan, pembongkaran dan pembangunan kembali jembatan bukanlah suatu opsi yang efektif, karena selain mahal, juga menganggu arus lalu lintas. Oleh karena itu, perkuatan jembatan menjadi opsi yang paling efektif. Perkuatan jembatan dengan metode prategang eksternal merupakan salah satu metode perkuatan yang efektif untuk mengatasi fenomena ini. Perkuatan jenis ini menggunakan kabel diluar rangka baja jembatan yang berguna untuk memperkuat struktur rangka jembatan. Dalam teori prategang eksternal, ada beberapa jenis bentuk trase kabel prategang. Pada penelitian ini, penulis memodelkan jembatan yang diperkuat menggunakan prategang eksternal dengan 5 bentuk trase kabel prategang yang berbeda-beda. Selanjutnya, Kelima model ini dibandingkan dengan model jembatan yang belum diperkuat dengan prategang eksternal. Analisis struktur pada peneltian ini menggunakan program SAP 2000. Variabel yang dilihat dari struktur jembatan setelah diperkuat adalah pengurangan tegangan yang terjadi pada setiap rangka batang jembatan. Pada akhir penelitian ini, dipilih 1 bentuk trase kabel prategang yang memberikan pengaruh terbesar dalam mengurangi tegangan yang terjadi pada rangka batang jembatan.
ANALISIS GAYA DAN MOMEN YANG TERJADI DI SEKITAR ELEMEN CHORD DAN BALOK KOLEKTOR AKIBAT GAYA GEMPA PADA BANGUNAN BERTINGKAT TINGGI Egan Egan; Edison Leo
JMTS: Jurnal Mitra Teknik Sipil Volume 1, Nomor 1, Agustus 2018
Publisher : Prodi Sarjana Teknik Sipil, FT, Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jmts.v1i1.2266

Abstract

Indonesia merupakan negara berkembang yang sedang gencar melaksanakan pembangunan. Sebagai negara kepulauan, Indonesia juga terletak diantara 3 lempeng tektonik, yaitu lempeng Indo-Australian, lempeng Eurasia dan lempeng Pasific sehingga mengakibatkan Indonesia rawan terkena bencana gempa bumi. Dalam menghadapi goncangan seismik, bangunan harus di desain untuk bertindak sebagai satu kesatuan untuk menahan goncangan seismik. Sistem penahan gaya seismik terdiri dari elemen vertikal, elemen horizontal, dan pondasi. Elemen Horizontal umumnya terdiri dari diafragma, elemen chords, elemen kolektor. Diafragma memiliki fungsi sebagai penahan gaya gravitasi dan menyediakan tahanan lateral untuk elemen-elemen vertikal. Penelitian ini meneliti hasil analisis gaya dan momen yang terjadi di daerah  elemen chords / balok kolektor akibat gaya gempa dengan menggunakan metode SNI 1726 : 2012 dan bantuan program ETABS 2016. Model yang digunakan adalah bangunan beraturan 8 lantai dengan sistem rangka bangunan dinding geser beton bertulang khusus yang terletak di Bekasi. Hasil analisis diperoleh, untuk elemen chords, pada daerah tarik diperlukan tulangan sedangkan daerah tekan tidak diperlukan tulangan. Untuk elemen kolektor balok b57, b59, b2 pada lantai 8, 7, dan 6 serta balok b27 pada lantai 8 diperlukan tulangan lentur. Untuk desain terhadap geser, diafragma tidak memerlukan tulangan geser.