Fokus penelitian ini untuk mengkaji tata kelola kolaboratif dalam pengelolaan sampah dengan mengambil studi kasus pada kota DKI Jakarta. Kajian ini penting karena secara empiris tata kelola kolaboratif dalam pengelolaan sampah diterapkan melalui pelibatan BUMD (PT Jakpro), Swasta, Masyarakat, DPRD dan stakeholders terkait. Perumusan masalah dalam penelitian dirinci dalam beberapa pertanyaan yaitu tata kelola kolaboratif, faktor-faktor internal dan eksternal yang mendukung, strategi dan model desain kelembagaan tata kelola kolaboratif pengelolaan sampah modern yang diharapkan dapat diterapkan di daerah pada masa yang akan datang. Fokus penelitian ini untuk mengkaji tata kelola kolaboratif dalam pengelolaan sampah dengan mengambil studi kasus pada kota DKI Jakarta. Kajian ini penting karena secara empiris tata kelola kolaboratif dalam pengelolaan sampah diterapkan melalui pelibatan BUMD (PT Jakpro), Swasta, Masyarakat, DPRD dan stakeholders terkait. Perumusan masalah dalam penelitian dirinci dalam beberapa pertanyaan yaitu tata kelola kolaboratif, faktor-faktor internal dan eksternal yang mendukung, strategi dan model desain kelembagaan tata kelola kolaboratif pengelolaan sampah modern yang diharapkan dapat diterapkan di daerah pada masa yang akan datang. Adapun hasil penelitian ini adalah: 1) kesiapan kondisi awal, proses tata kelola kolaboratif, kepemimpinan fasilitatif dan desain kelembagaan dalam pengolahan sampah modern; dan 2) Pengembangan model desain organisasi kolaboratif dalam pengelolaan sampah. Dari hasil analisis ditemukan model desain kelembagaan tata kelola kolaboratif antara pemerintah, swasta dan masyarakat dengan menerapkan Model MAURITS mencakup modern, autority, understanding, review, innovation process, transparancy dan sustainable development goals untuk mewujudkan tujuan kolaborasi pengelolaan sampah modern di DKI Jakarta.