Melani Pusparani
Institut Pemerintahan Dalam Negeri

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH (BMD) PADA PUSKESMAS SUGIHMUKTI KABUPATEN BANDUNG PROVINSI JAWA BARAT Melani Pusparani; Sampara Lukman; Devi Irena
VISIONER : Jurnal Pemerintahan Daerah di Indonesia Vol 13 No 1 (2021): Visioner: Jurnal Pemerintahan Daerah di Indonesia
Publisher : Alqaprint Jatinangor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (340.473 KB) | DOI: 10.54783/jv.v13i1.375

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana implementasi kebijakan pengelolaan Barang Milik Daerah (BMD) dapat terlaksana dengan baik. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Teknik pengumpulan data yang data yang digunakan penulis yakni triangulasi data berupa observasi, wawancara, dan dokumentasi. Selain itu menunjukkan bahwa adanya faktor penghambat seperti terlewatinya beberapa birokrat pengelola barang, ketidakkonsistenan komunikasi, adanya laporan penggandaan kepemilikan barang, keterbatasan staf, tidak adanya gudang, adanya rangkap jabatan pegawai, dan penatausahaan barang yang tidak sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP). Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi kebijakan pengelolaan Barang Milik Daerah (BMD) pada Puskesmas Sugihmukti sudah berjalan namun belum optimal. Hal ini dapat terlihat dari belum terpenuhinya empat indikator implementasi kebijakan yang mengacu pada teori Edwards III menunjukkan bahwa pertama mengenai komunikasi transmisi sering terjadinya miss dan adanya ketidakkonsistenan informasi yang dapat, kedua mengenai sumber-sumber yakni adanya ketidaklinieran Pendidikan pengelola BMD., ketiga yakni mengenai informasi terlihat adanya kesalahan informasi dalam pencatatan barang dan keempat yakni mengenai fasilitas-fasilitas yaitu belum adanya gudang kotor dan belum adanya SOP penatausahaan barang.
Efektivitas E-Government Aplikasi Simpus Pada Puskesmas Paseh Kabupaten Bandung Melani Pusparani
Jurnal Pendidikan dan Konseling (JPDK) Vol. 5 No. 2 (2023): Jurnal Pendidikan dan Konseling
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jpdk.v5i2.14391

Abstract

Penelitian ini berjudul Efektivitas e-Government Aplikasi SIMPUS (Sistem Informasi Manajemen Puskesmas) pada Puskesmas Paseh Kabupaten Bandung. Penelitian ini di latar belakangi oleh penerapan e-Government guna membuat pelayanan yang cepat tanggap akan tetapi indeks dari kepuasan masyarakat merasakan belum maksimal. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauh mana efektivitas e-Government Aplikasi SIMPUS serta untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan e-Government pada Puskesmas Paseh Kabupaten Bandung. Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif, pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam, observasi dan studi literatur. Penelitian ini menggunakan teori teori Efektivitas yang dikemukakan oleh Steers serta teori e-Government yang dikemukakan oleh Indrajit. Hasil penelitian menunjukan efektivitas dalam segi adaptasi masih belum tercapai karena disebabkan oleh banyaknya pasien dan proses adaptasi pegawai terhadap penggunaan teknologi masih belum cepat dan maksimal. Dalam segi keberhasilan e-Government dapat dikatakan belum berhasil karena dalam elemen support, indikator dialokasikannya sejumlah sumber daya khususnya sumber daya manusia masih mendapati kekurangan pegawai dalam melayani pasien yang disebabkan karena adanya beberapa pegawai yang harus melakukan pelayanan kesehatan di luar gedung Puskesmas Paseh. Selain itu pada element capacity, indikator ketersediaan infrastruktur teknologi informasi pada Puskesmas Paseh, masih belum memiliki genset dengan kapasitas yang besar untuk meminimalisir terjadinya mati listrik. Terakhir yaitu element value yakni pelaksanaan e-Government di Puskesmas Paseh masih dirasa kurang memuaskan pasien dalam percepatan terhadap pelayanan kesehatan, terlihat dari waktu pelayanan masuk kedalam indeks kepuasan masyarakat terendah di Puskesmas Paseh.