Rusman
Universitas Bina Bangsa

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

EVALUASI DAMPAK IMPLEMENTASI PNPM-MANDIRI PERDESAAN TERHADAP TINGKAT KEMISKINAN PEDESAAN DI INDONESIA Rusman
Jurnal Bina Bangsa Ekonomika Vol. 13 No. 1 (2020): Jurnal Bina Bangsa Ekonomika (JBBE)
Publisher : LP2M Universitas Bina Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (310.494 KB) | DOI: 10.46306/jbbe.v13i1.37

Abstract

Sebagai negara yang berkomitmen dalam mendukung pencapaian Millenium Development Goals (MDGs) di Indonesia, telah ditegaskan dalam tujuan pembangunan yang merupakan tujuan pembangunan pada poin pertama adalah untuk mengentaskan kemiskinan dan kelaparan, pemerintah Indonesia terus merancang kebijakan. untuk mengurangi angka kemiskinan.Pada awal kuartal kedua tahun 2007, Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Republik Indonesia (BAPPENAS-RI) meluncurkan program yang disebut dengan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM Mandiri-Perdesaan). Program tersebut dimaksudkan untuk mendorong partisipasi masyarakat melalui rangkaian program pemberdayaan, kegiatan dukungan keuangan dan peningkatan kapasitas masyarakat desa di Indonesia. Sejak tahun 2007, implementasi PNPM Mandiri Perdesaan dimulai, hingga tahun 2013 ketika program berakhir, banyak capaian pembangunan nasional yang dapat dimanfaatkan oleh berbagai lapisan masyarakat, khususnya masyarakat yang bermukim di pedesaan di Indonesia.Tujuan studi ini adalah fokus untuk mengevaluasi dampak pelaksanaan PNPM-Mandiri Perdesaan terhadap tingkat kemiskinan di perdesaan. Data yang digunakan adalah data time series yang bersumber dari Indonesia Family Life Survey (IFLS) gelombang 5 2104. Penelitian ini menggunakan metode estimasi Propensity Score Matching (PSM), untuk memperkirakan dampak perlakuan terhadap kelompok desa penerima program. Hasil penelitian menunjukkan bahwa PNPM-Mandiri Perdesaan mampu menurunkan angka kemiskinan secara signifikan sebesar 7,35 persen. Hasil studi ini memberikan penegasan tentang pentingnya peningkatan peran pemerintah dalam merancang strategi dan program penanggulangan kemiskinan, khususnya dengan desain dan model yang berbasis program pemberdayaan masyarakat.