Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search
Journal : calaccitra: jurnal film dan televisi

PERAN PENULIS NASKAH DALAM PROSES PRODUKSI PROGRAM FILM DOKUMENTER BALI SANTHI INEWS BALI Rizki Bala; I Dewa Made Darmawan; I Wayan Gulendra
CALACCITRA: JURNAL FILM DAN TELEVISI Vol. 2 No. 1 (2022): Jurnal Calaccitra Maret 2022
Publisher : CALACCITRA: JURNAL FILM DAN TELEVISI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Stasiun televisi setiap harinya menyajikan berbagai jenis program acara yang menarik dan beragam. Bali Santhi iNews Bali sebagai program bertemakan seni budaya Bali sebagai subjek penelitian. Program Bali Santhi ini menampilkan proses upacara adat Bali dari awal hingga akhir acara, dengan menampilkan banyak upacara Bali yang sesuai dengan fakta dan memiliki daya tarik yang tinggi. Dalam produksi program tersebut tidak terlepas dari peran penulis naskah dalam pengembangan ide. Peran penulis naskah dalam program Bali Santhi iNews Bali. Dalam pembuatan tinjauan ini penulis meggunakan beberapa metode pengumpulan data terkait dengan peran penulis naskah, metode yang digunakan yaitu metode observasi, metode wawancara, dan metode dokumentasi. Hasil dari tinjauan menunjukan bahwa, Bagaimana peran penulis naskah dalam proses produksi siaran televisi, terutama pada tahap praproduksi dan produski program dokumenter Bali Santhi iNews Bali. Cara mendapatkan data dan fakta sehingga bisa menjadi naskah Bali Santhi iNews Bali. Membuat naskah sesuai format penulisan di iNews Bali setelah mendapatkan data dan fakta di lapangan. Serta mengetahui alih pengetahuan, keterampilan, dan teknologi.
PENERAPAN SETTING PROPERTI DENGAN KONSEP REALIS PADA FILM FIKSI “KAMBING HITAM” Ni Kadek Sruja Pegiyanti; I Dewa Made Darmawan; I Nyoman Payuyasa
CALACCITRA: JURNAL FILM DAN TELEVISI Vol. 2 No. 2 (2022): Jurnal Calaccitra September 2022
Publisher : CALACCITRA: JURNAL FILM DAN TELEVISI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kasus pencemaran nama baik, atau tuduhan sebagai topik penciptaandikemas ke dalam film fiksi “Kambing Hitam”, karena belakangan inimarak terjadi kasus pencemaran nama baik, tuduhan, ujaran kebencian.70 Jurnal CalaccitraMelalui film fiksi ini penulis mencoba merepresentasikan tata artistiktentang tekanan seseorang yang mengalami konflik tersebut. Penerapansetting properti film fiksi “Kambing Hitam” bertujuan untuk dapatmenjelaskan konsep ruang dan waktu, status sosial, mood adegan, motifdan simbol serta pendukung adegan. Dalam proses pembuatan film,tahap pencarian data melalui riset dengan metode observasi, yaknimengamati langsung ke lapangan, studi kepustakaan didapat dari skripsidan buku, wawancara dengan penata artistik film. Penggunaan propertididukung dengan teori semiotika yang memfokuskan pada simbol, indexdan ikon, teori semiotika dari Charles Sander Peirce dan Ferdinand DeSaussure sebagai teori utama dan teori mise-en-scene untukmemperkuatnya, kedua teori tersebut merupakan satu kesatuan yangsaling melengkapi untuk membangun cita rasa artistik atau keindahan.Rancangan tata artistik dimulai dari mengkonsep properti sepertipemilihan gubuk, hutan, rumah kosong, sarana ritual sesembahan yangditerapkan pada film Kambing Hitam. Properti yang digunakan pada film"Kambing Hitam" dimaksudkan untuk pembentukan kesan tegang,misteri dan seram . Luaran dari karya ini berupa film fiksi yang bergenrehoror, action berdurasi 20 menit yang memiliki pesan untukmenyelesaikan masalah tidak harus mengorbankan kebahagian dengankeluarga hanya karena keegoisan diri sendiri.
PENERAPAN EDITING CUT TO CUT DALAM FILM PERSETERUAN I Kadek Galang Chandra Deva; I Dewa Made Darmawan; I Nyoman Payuyasa
CALACCITRA: JURNAL FILM DAN TELEVISI Vol. 3 No. 1 (2023): Jurnal Calaccitra Maret 2023
Publisher : UPT Pusat Penerbitan LP2MPP ISI Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59997/cc.v3i1.2256

Abstract

Feud, is a short film in the action drama genre that tells the story of an older brother who tries to save his younger sibling from criminals who are after their parents' land certificate. The author has a duty as an editor or image arranger. In its application, the writer tries to use standard cutting techniques (cut to cut) in presenting storytelling in the film Feud. Cut to cut itself is a simple cutting technique and is most used by other editors. By using the cut to cut technique, the mood development in the film becomes more interesting and gives a meaningful feel to the story. In writing, the author uses several theories from various sources such as Rosenberg which explains the cut theory, Thomson and Bowen which explains the responsibilities of an editor. And J.M Peters who explained about editing theory. In the application of the cut to cut editing technique, the author first conducts a preview of each shot which will later be included in the editing application, and when all the shots are deemed perfect, the author as the editor then arranges each of these shots so that they become an arrangement of images that tell a story.
PENERAPAN SETTING PROPERTI DENGAN KONSEP REALIS PADA FILM FIKSI “KAMBING HITAM” I Ketut Agus Cahaya Sentana; I Dewa Made Darmawan; I Nyoman Payuyasa
CALACCITRA: JURNAL FILM DAN TELEVISI Vol. 3 No. 1 (2023): Jurnal Calaccitra Maret 2023
Publisher : UPT Pusat Penerbitan LP2MPP ISI Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59997/cc.v3i1.2257

Abstract

Directing is one of the important aspects of film production which is responsible for making creative and technical decisions from start to finish. In the context of comedy films, directing plays an important role in creating the right atmosphere and setting the right timing to produce laughter from the audience. A good director in a comedy film must also be able to manage chemistry between players and direct actors to maintain the comicality of the script that has been written. The director is also responsible for choosing the right location and set according to the concept and theme to be conveyed in the film. In the production process of this short film with the Comedy Not My Fault genre, the method of stages and procedures that have been implemented, namely SOP (Standard Operational Procedure) which includes the stages of pre-production, production, to post-production, is applied. With SOP, it makes it easier for the production team to carry out 3 aspects of production properly and correctly. In this production, the writer becomes the director who plays a very important role in the three aspects of production so that the writer and the assistant director do in-depth research at the pre-production stage to get ideas that suit production needs. To produce a successful comedy film, directors must be able to balance comedy elements and solid stories, and pay attention to what the audience wants and the right market. Thus, good directing can help create comedy films that are entertaining and captivating for the audience. In this production, the writer applies 27 scenes in this comedy short film in order to get maximum results.
PENULISAN NASKAH PADA FILM DOKUMENTER GAYA EKSPOSITORI PADA PROGRAM ACARA BALI SHANTI DI INEWS BALI Mohammad Royan Fauzi Sugiarto; I Dewa Made Darmawan; IB. Hari Kayana Putra
CALACCITRA: JURNAL FILM DAN TELEVISI Vol. 3 No. 2 (2023): Jurnal Calaccitra November 2023
Publisher : UPT Pusat Penerbitan LP2MPP ISI Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59997/cc.v3i2.2927

Abstract

Penyampaian sebuah informasi atau sebuah edukasi kepada masyarakat terdapat berbagai macam cara dalam pelaksanaanya, baik melalui media sosial, media cetak maupun sebuah karya audio dan visual. Film merupakan sebuah media sarana informasi yang dapat mencapai khalayak banyak. Melalui penyampaian Audio dan Visual yang dikemas secara menarik dan membuat penonton/masyarakat tidak bosan dan dapat memahami informasi yang ingin disampaikan oleh pembuat film, serta dapat memperkenalkan sebuah budaya atau ilmu baru kepada masyarakat. Terkait dengan permasalahan tersebut melalui Penulisan Naskah Film Dokumenter gaya Ekspositori pada program Acara Bali Shanti. Penulisan naskah Film dokumenter televisi (Feature) ini dilaksanakan memalui berbagai macam riset secara Eksternal Maupun Internal. Gaya Ekspositori Dokumenter Ekspositori adalah salah satu jenis film dokumenter yang pembawaan dan penyampaian informasi didalam film, lebih didominasi dengan penggunaan suara atau voice over (VO). Tujuan penulisan naskah film dokumenter ini adalah Demi mendapatkannya kesinambungan antara audio dan visual dalam penulisan naskah film dokumenter menggunakan gaya Ekspositori, untuk penyampaian informasi melalui Voice Over dan wawancara yang diiringi oleh gambar detail yang sesuai dengan penyampaian voice over dan wawancara tersebut. Penulisan Naskah Film Dokumenter pada program Acara Bali Shanti Dapat menciptakan 3 episode program acara Bali Shanti dengan masing- masing episode berdurasi 24 menit dengan sebuah output media yang berupa film dokumenter televisi (Feature). Dalam setiap episode ini mengangkat sebuah tema yang menajadi acuan utama penulisan naskah 3 episode tersebut, yaitu budaya