Sunyoto Sunyoto
STIE Widya Gama Lumajang

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Pelimpahan Pajak Bumi Dan Bangunan Sektor Pedesaan Dan Perkotaan (PBB-PP) Dan Bea Perolehan Hak Atas Tanah Dan Bangunan (BPHTB) Menjadi Pajak Daerah, Antara Peluang Dan Tantangan Sunyoto Sunyoto; Ery Hidayanti
Wiga : Jurnal Penelitian Ilmu Ekonomi Vol. 1 No. 2 (2011): September 2011
Publisher : Institut Teknologi dan Bisnis Widya Gama Lumajang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30741/wiga.v1i2.49

Abstract

Artikel ini membahas tentang pelimpahan Pajak Bumi dan Bangunan Sektor Pedesaan Perkotaan (PBB-PP) dan Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) kepada Pemerintah Daerah oleh Pemerintah Pusat sebagaimana di atur di dalam Undang-undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah. Dengan adanya UU tersebut, maka PBB-PP dan BPHTB yang semula menjadi pajak pusat dilimpahkan menjadi pajak daerah. Pelimpahan PBB-PP secara efektif baru berjalan awal tahun 2014. Sedangkan pelimpahan BPHTB kepada pemerintah daerah secara efektif pada tanggal 1 Januari 2011. Dengan demikian pada awal tahun 2011 dan seterusnya kewenangan untuk memungut BPHTB sudah beralih kepada Pemerinrah Daerah. Permasalahannya adalah sebagian besar Pemerintah Daerah belum siap menyongsong UU yang baru dan belum menyiapkan payung hukum berupa Peraturan Daerah (Perda) tentang BPHTB sebagai dasar pemunmgutan BPHTB. Akibatnya, peluang yang semestinya segera direspon oleh Pemerintah Daerah untuk meningkatkan perolehan pendapatan asli daerah justru menjadi sebuah permasalahan yang berpotensi tidak terpungutnya (potential loss) pendapatan daerah. Artikel ini akan membahas bagaimana kesiapan Pemerintah Daerah dalam menyongsong UU yang baru ini.
Amortisasi Goodwill: Kajian Literatur dan Riview Beberapa Artikel Penelitian Terkait Amortisasi Goodwill Ery Hidayanti; Sunyoto Sunyoto
Wiga : Jurnal Penelitian Ilmu Ekonomi Vol. 2 No. 1 (2012): Maret 2012
Publisher : Institut Teknologi dan Bisnis Widya Gama Lumajang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30741/wiga.v2i1.55

Abstract

Goodwill tidak dapat diukur secara langsung. Nilainya secara umum ditentukan melalui penilaian yang didasarkan pada asumsi penilai. Akibatnya, nilai goodwill ditentukan secara subjektif. Masalah pengakuan goodwill dalam laporan keuangan telah mendapat pendukung dan penentang dikalangan kaum profesional. Seiring dengan akan diberlakukannya Standart Internasional (IFRS) maka penggu- naan fair value dalam memperlakuan goodwill akan mengalami pergeseran. Pen- dekatan amortisasi dengan periode yang tidak boleh lebih dari 20 tahun mendapat kritikan tajam dari para analis dan pembuat laporan keuangan, yang mengatakan bahwa amortisasi goodwill tidak dapat dipercaya untuk bisa memberikan gambaran perusahaan saat ini dan yang akan datang , dengan alasan bahwa goodwill diang- gap mengurangi laba dan akan berdampak pada penurunan nilai saham perusahaan (Jennings et al.,2000).
Pentingnya Pengungkapan (Disclosure) Laporan Keuangan Dalam Meminimalisasi Asimetri Informasi: Kajian Literatur dan Riview Beberapa Artikel Penelitian Terkait Pengungkapan Ery Hidayanti; Sunyoto Sunyoto
Wiga : Jurnal Penelitian Ilmu Ekonomi Vol. 2 No. 2 (2012): September 2012
Publisher : Institut Teknologi dan Bisnis Widya Gama Lumajang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30741/wiga.v2i2.67

Abstract

Agency theory arising due to the different interests between managers as agents of the owners of capital as a principal. This problem arises from the desire berrnula the agency for not acting in the best interests principal Jensen and Meckling (1976). The agent to make a more informed decision to maximize their own welfare than the welfare principal. This is where the asymmetry arises, as principal on the other hand is in need of all the relevant information about the overall condition of the company, but not rnempunyai access to internal corporate information, but the information is very useful for making economic decisions. Based on this phenomenon arising from the lack of transparency in the financial statements of the agent causing the authors formulate the problem associated with pendisclosuran purposes, gains and losses as well as the relationship between pendisclosuran pendisclosuran against asymmetry. Thus the aim of this paper is to describe the importance of disclosure to the financial statements in order to overcome or minimize the information asymmetry through the publication of financial statements. Hopefully with a full disclosure by firms all relevant financial information will ultimately be very useful for stakeholders and will reduce the asymmetry of information that has been happening.